Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Makna Kemerdekaan Dalam Al-Qur'an
23 Agustus 2023 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Forses Wil IV Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kondisi suatu Negara dikatakan merdeka ketika dapat memangku pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan negara asing dan kedaulatan atas wilayah tersebut diakui oleh negara lain. Al-Istiqlal merupakan istilah kemerdekaan dalam bahasa arab, makna kemerdekaan dalam perspektif Islam sendiri adalah bebas dari perbudakan, bebas melakukan segala hal dengan batas hukum-hukum islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup seluruh umat muslim.
ADVERTISEMENT
Makna kemerdekaan dalam Al-Qur’an disampaikan secara tersirat di dalam beberapa ayat, yang pertama yaitu QS. Al- An’am pada ayat 76-79 yang menjelaskan tentang Nabi Ibrahim As. melalui kisah perjalanan spiritualnya mencari tuhan yang bertujuan untuk meluruska kekeliruan orientasi asas kepercayaan masyarakat pada masa itu, yang kita ketahui bahwa mayarakat pada masa itu mengikuti tradisi nenek moyang mereka dengan menyembah kepada berhala yang menurut Nabi Ibrahim As. merupakan sebuah kesalahan besar yang akan menurunkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Dalam era modern saat ini praktik ini terjadi seperti banyaknya tindakan korupsi yang melakukan hal tersebut tanpa rasa bersalah dan penyesalan, dengan teganya mengorbankan banyak nyawa-nyawa tak bersalah, bersenang- senang di atas banyaknya masyarakat yang hidup dalam keadaan sangat kekurangan sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Perbuatan ini sangat bertentangan dengan tujuan Proklamasi kemerdekaan RI 78 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Yang kedua yaitu terdapat dalam QS. Al-Baqorah ayat 49, QS. Al-A’raf ayat 127, QS. Ibrahim ayat 6 menjelaskan tentang kisah Nabi Musa as. yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan bangsanya dari kekejaman Fir’aun sehingga dapat meraih kemerdekannya, Fir’aun merupakan raja yang terkenal akan kezalimannya atas Bani Israil, kejam dan sangat ditakuti pada masa itu. Kekejaman Fir’aun yang tak segan memperbudak dan membunuh para lelaki, menindas para perempuan dapat diberantas oleh Nabi Musa AS. Kisah bahagia ini tercermin sama halnya dengan kejadian pada masa Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945 yang telah berhasil melawan para penjajah dan menggiring bangsa ini keluar dari penindasan dan memperoleh kemerdekaan yang dapat menjunjung harkat martabat bangsa dan masyarakatnya sebagai manusia yang layak memperoleh kehidupan baik.
Yang ketiga yaitu terdapat pada QS. Al- Maidah ayat 3 yang menceritakan tentang kisah Nabi Muhammad SAW. yang berhasil melaksanakan tugas yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjalankan misi keNabiam di muka bumi. Nabi Muhammad SAW ditugaskan ditengah kejahiliyahan masyarakat arab dan menghadapi tiga penjajahan sekaligus yaitu 1.) Orientasi hidup (QS. Lukman: 13) digambarkan dalam kepercayaan umat Quraisy yang mengikuti ajaran nenek moyang mereka menyembah berhala atau patung, disini Nabi Muhammad SAW. sangat berjuang keras dalam memberikan pemahaman yang benar terhadap tuhan yang sepantasnya disembah hanyalah Allah SWT. bukanlah para patung-patung tersebut yang justru akan mejatuhkan derajatnya sebagai manusia. 2.) Penindasan Ekonomi (QS. Al- Humazah: 1-4) disini Rasulullah mengkritik orang- orang yang memperhitungkan hartanya tanpa memperdulikan kesejahteraan bersama. (Al- Hasr: 7) juga menggambar bahwa kekayaan hanya berputar kepada kelompok-kelompok tertentu sehingga terjadilah tidak meratanya kekayaan dan mengakibatkan penindasan ekonomi. 3.) Kezaliman Sosial (Al-Hujarat: 13) menerangkah bahwa Rasulullah SAW. mendeklarasikan bahwa kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, membebaskan para budak, tidak ada perbedaan antara kulit putih ataupun hitam, kesederajatan bangsa- bangsa antara arab ataupun non arab semua sama dimata Tuhan, tidak ada yang membedakan antar manusia kecuali ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Penulis : Alya Roghibah Faradisy/20222900399
(Mahasiswi Ekonomi Syariah Semester 3 STAI Al-Azhar Menganti Gresik)