Konten dari Pengguna

Petani Milenial Tersenyum: Inovasi Budidaya Melon Premium untuk Generasi Muda

Forum Zakat
Asosiasi Gerakan Zakat Indonesia
3 September 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Forum Zakat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petani Milenial Tersenyum | Sumber: Media Dompet Dhuafa Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Petani Milenial Tersenyum | Sumber: Media Dompet Dhuafa Jateng
ADVERTISEMENT
Petani Milenial Tersenyum adalah sebuah program unggulan dari Lembaga Amil Zakat Rumah Sosial Kutub yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Program ini dirancang sebagai solusi terhadap permasalahan kemiskinan dan tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi alam, program ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda melalui budidaya melon premium.
Rumah Sosial Kutub, sebagai lembaga amil zakat yang berkomitmen terhadap perubahan sosial, meluncurkan program Petani Milenial Tersenyum untuk memaksimalkan potensi lahan yang subur di Indonesia.
Indonesia sebagai negara tropis ini menawarkan tanah yang sangat cocok untuk pertanian. Dengan program ini, Rumah Sosial Kutub berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani muda, khususnya dalam budidaya melon premium.

Regenerasi Petani Muda

Program ini tidak hanya memanfaatkan potensi alam, tetapi juga bertujuan untuk meregenerasi petani-petani muda di daerah dengan tata kelola lahan yang belum optimal. Rumah Sosial Kutub secara khusus merekrut lulusan SMK Pertanian untuk bergabung dalam program ini.
ADVERTISEMENT
Peserta program diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan dasar tentang pertanian, tetapi juga semangat untuk menjadi pengusaha melon premium yang sukses.
Panen Raya Melon Premium | Sumber: Media Dompet Dhuafa Jateng

Tiga Aspek Kunci dalam Program

Program Petani Milenial Tersenyum melibatkan tiga aspek utama dalam upayanya untuk memberdayakan generasi muda:
1. Aspek Pendidikan: Program ini merekrut siswa dari SMK 2 Slawi dengan jurusan pertanian. Kriteria peserta meliputi anak dari keluarga mustahik penerima PKH serta siswa yang memiliki komitmen untuk menjadi pengusaha melon premium. Melalui pendidikan ini, diharapkan para peserta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses dalam budidaya melon.
2. Aspek Pendampingan: Selain pendidikan, program ini juga menyediakan pendampingan melalui pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat) serta pengelolaan Green House. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para peserta mendapatkan bimbingan yang diperlukan untuk mengelola usaha budidaya melon dengan efisien dan efektif.
ADVERTISEMENT
3. Aspek Kemandirian: Program ini juga fokus pada kemandirian dengan melibatkan peserta dalam seluruh proses produksi dan penjualan melon premium. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan penjualan dan perluasan lahan, diharapkan para petani muda dapat mencapai kemandirian ekonomi dan mengelola usaha mereka secara mandiri.

Indikator Kesuksesan

Salah satu indikator kesuksesan program ini adalah tercapainya hasil panen yang melebihi nisab zakat pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta program telah berhasil mengelola budidaya melon premium dengan baik dan dapat berkontribusi secara finansial melalui zakat. Dampak dari program ini juga terlihat dalam meningkatkan kompetensi petani muda dan keberhasilan dalam aspek budidaya.
Sejak diluncurkan, program Petani Milenial Tersenyum telah melakukan berbagai perluasan. Lokasi-lokasi program mencakup 1 Pesantren Teladan YBM PLN, 2 Pesantren Teladan Dompet Dhuafa, dan 1 Pesantren Teladan YBM BRILiaN. Total nilai kolaborasi yang telah dicapai mencapai Rp539.826.200.
ADVERTISEMENT
Ini menunjukkan komitmen program dalam menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Rumah Sosial Kutub berkomitmen untuk terus menjawab tantangan sosial dan kemanusiaan dengan program Petani Millennial Tersenyum. Diharapkan, program ini akan terus memberikan manfaat yang luas dan berkah bagi masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya mengatasi kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.