Konten dari Pengguna

Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur Berpotensi Meningkatkan Deforestasi

Ferdinand Raffi Aditya Defiga
Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Mulawarman
19 September 2024 14:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferdinand Raffi Aditya Defiga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : pexels.com/Vlad Chețan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : pexels.com/Vlad Chețan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pulau Kalimantan ditetapkan sebagai paru-paru dunia karena luasnya kawasan hutan yang dimiliki, Kalimantan timur sebagai salah satu provinsi yang terletak di pulau Kalimantan menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia. Kawasan hutan Kalimantan timur merupakan hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati, selain kekayaan vegetasi hutan di Kalimantan Timur juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam berupa hasil tambang seperti batu bara dan minyak bumi, hal ini lah yang membuat di Kalimantan Timur beroperasi banyak perusahaan tambang utamanya batu bara. Batu bara saat ini masih menjadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar bagi pendapatan dan penggerak ekonomi di provinsi Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Menjamurnya jumlah tambang batu bara di Kalimantan timur membuat kegiatan ekplorasi batu bara sangat masif, sistem tambang berupa galian memungkinkan terjadinya pembukaan lahan secara besar. Hal inilah yang membuat kawasan ekosistem hutan menjadi terancam akibat ditebangnya vegetasi pohon untuk kegiatan pertambangan. Pemanfaatan lahan hutan yang dialihfungsikan untuk pertambangan yang tidak terkontrol akan meningkatkan laju deforestasi yang dapat minimbulkan permasalahan bagi masyarakat.
Deforestasi merupakan pengalihfungsian hutan menjadi lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan pembangunan, pertambangan, perkebunan maupun kegiatan lainnya yang menghilangkan fungsi utama dari hutan itu sendiri. Deforestasi kerap dikaitkan dengan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab yang melakukan pembakaran maupun penebangan pohon secara liar yang membuat rusaknya ekosistem hutan.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Global Forest Watch (GFW), Kalimantan timur termasuk dalam 5 wilayah yang memiliki tingkat kehilangan tutupan pohon terbesar di Indonesia, sejak tahun 2001 hingga 2023, Kalimantan Timur kehilangan 3.79 juta hektare tutupan pohon, setara dengan penurunan 20% tutupan pohon sejak tahun 2000, dan setara dengan 2.67 Gt emisi COâ‚‚e.
Eksplorasi batu bara mengakibatkan penggundulan hutan akibat galian yang dihasilkan,jika dibiarkan tanpa adanya upaya reklamasi dan reboisasi akan mengakibatkan lajunya deforestasi. Berikut merupakan dampak yang terjadi jika deforestasi akibat penambangan batu bara di Kalimantan timur
Hilangnya Hutan Tropis
Kalimantan Timur dikenal sebagai kawasan yang memiliki hutan tropis karena kekayaan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki. Aktivitas penambangan batu bara mengakibatkan pembukaan lahan yang luas, yang menyebabkan hilangnya habitat bagi banyak spesies flora dan fauna.
ADVERTISEMENT
Ancaman terhadap Spesies Endemik
Beberapa spesies yang hanya ditemukan di Kalimantan, seperti orangutan, dapat terancam punah akibat kehilangan habitat jika kawasan hutan dijadikan area pertambangan. Deforestasi akan berdampak pada kurangnya ruang hidup mereka dan mengganggu pola migrasi serta reproduksi.
Perubahan Iklim
Deforestasi di Kalimantan Timur akan berkontribusi pada peningkatan emisi karbon, yang dapat memperparah perubahan iklim. Hutan memiliki fungsi sebagai penyerap karbon, apabila ditebang karbon yang tersimpan akan dilepaskan ke atmosfer yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Erosi Tanah
Pembukaan lahan hutan untuk kegiatan penambangan batu bara dapat menyebabkan erosi tanah yang parah. Tanpa vegetasi, tanah menjadi lebih rentan terhadap erosi, yang dapat mengakibatkan tanah longsor dan menurunnya tingkat kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Gangguan pada Sumber Air
Hutan memiliki peranan penting dalam menjaga siklus air. Deforestasi dapat mengakibatkan terganggunya aliran sungai serta mengurangi ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Masyarakat lokal yang mata pencahariannya bergantung pada hutan, seperti pertanian dan pengumpulan hasil hutan,akan terdampak karena kehilangan sumber daya untuk penghasilan mereka, hal ini dapat menimbulkan konflik sosial dan ketidakpuasan di kalangan komunitas.
Pencemaran Lingkungan
Aktivitas penambangan batu bara sering kali menghasilkan limbah yang mencemari tanah dan air. Pencemaran ini menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat dan ekosistem hutan di sekitar.
Untuk mencegah dampak deforestasi tersebut terjadi perlu kerja sama semua pihak baik pemerintah, perusahaan tambang, maupun masyarakat. Sebagai pembuat kebijakan, pemerintah dapat membuat beberapa alternatif kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko deforestasi di Kalimantan Timur akibat aktivitas penambangan batu bara diantaranya:
ADVERTISEMENT
1. Penetapan Kawasan Lindung
Mengidentifikasi dan menetapkan kawasan hutan yang harus dilindungi dari aktivitas penambangan. Kebijakan ini dapat meliputi pembentukan taman nasional atau kawasan konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem.
2. Praktik Penambangan Berkelanjutan
Mendorong perusahaan penambangan untuk mengadopsi praktik penambangan yang ramah lingkungan, seperti teknik penambangan yang minim dampak dan pemulihan lahan pasca-penambangan.
3. Reforestasi dan Restorasi
Mengimplementasikan program reforestasi yang wajib dilakukan oleh perusahaan penambangan sebagai bagian dari izin operasi mereka. Ini termasuk menanam kembali pohon-pohon di area yang telah ditambang.
4. Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Ketat
Memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap aktivitas penambangan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran dapat mencegah praktik penambangan yang merusak.
ADVERTISEMENT
5. Keterlibatan Masyarakat Lokal
Melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan memberikan pelatihan serta dukungan untuk alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan, seperti agroforestri atau ekowisata.
6. Pengembangan Kebijakan Energi Terbarukan
Mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara. Kebijakan ini dapat mencakup investasi dalam teknologi energi bersih dan pengembangan infrastruktur energi terbarukan.
Ferdinand Raffi Aditya Defiga, Mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Mulawarman