Konten dari Pengguna

Dampak Mematikan Begadang dan Irama Sirkadian

Fransisca Sekar Kirana
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Desember 2022 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fransisca Sekar Kirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Begadang. Sumber:Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Begadang. Sumber:Unsplash
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit dari kita yang lebih memilih begadang untuk menyelesaikan tugas atau hanya sekadar menonton drama Korea. Tanpa kita sadari kalau kebiasaan begadang ini dapat memicu masalah serius pada tubuh kita. Dilansir dari Sleep Foundation, begadang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, obesitas, diabetes hingga penyakit jantung yang dapat mengancam nyawa.
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa sampai separah itu? Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita ketika begadang? Tubuh mempunyai sistem pengaturan khusus mengenai sistem tidur yang dinamakan dengan irama sirkadian. Irama sirkadian ini yang memegang kendali tubuh kita untuk istirahat ketika malam hari, tujuannya apa? Jawabannya adalah agar tubuh mendapat waktu untuk bekerja dengan lebih santai dan fokus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak setelah bekerja seharian penuh.
Irama Sirkadian. Sumber:Brittany England
Lalu bagaimana cara irama sirkadian membedakan malam dan siang? Perbedaan antara malam dan siang adalah pada intensitas terangnya cahaya, sehingga irama sirkadian bekerja sama dengan mata untuk menjalankan tugasnya. Saat malam hari mata menangkap lebih sedikit cahaya yang diartikan oleh tubuh bahwa hari sudah malam. Selanjutnya mode irama sirkadian malam diaktifkan dan hipotalamus sebagai pusat kontrol hormon mulai untuk mengeluarkan hormon yang membuat kantuk yaitu melatonin.
ADVERTISEMENT
Ketika begadang, tubuh mulai kebingungan untuk menanggapi perilaku kita. Di satu sisi lingkungan di luar sudah gelap, tetapi kita masih berada di depan layar ataupun ruangan yang terang. Pada saat inilah terjadi riset pada irama sirkadian yang menyebabkan kekecauan sistem hormon pada tubuh. Apabila kekacauan ini terus berlanjut, tubuh tidak akan mendapat waktu untuk memperbaiki diri dan dipaksa bekerja dengan keras. Akhirnya, tubuh mencapai batas maksimal dalam menanggung bebannya sehingga memunculkan banyak penyakit hingga kematian.
Lantas, apa solusi yang bisa dilakukan apabila kita diharuskan begadang untuk menyelesaikan tugas ataupun bekerja? Berikut adalah tips-tips untuk menghindari begadang:
1. Mulailah mengatur jadwal tidur
Tetapkan pada pukul berapa kamu mulai tidur dan berusahalah untuk mematuhi jadwal. Jauhkan diri dari handphone ataupun hal lain yang dapat mengganggu ketenangan.
Tidur. Sumber:VectorStock
2. Ciptakan suasana yang nyaman
ADVERTISEMENT
Buatlah suasana tidur yang nyaman, seperti tempat tidur yang bersih dan ruangan dengan pencahayaan yang redup. Bagaimana jika takut? mulailah dengan perlahan mengurangi tingkat kecerahan cahaya atau meminta ditemani keluarga/teman. Apabila terang, melatonin sulit diproduksi yang berdampak pada susah tertidur.
3. Tidur lebih awal untuk bangun lebih awal
Daripada begadang untuk mengerjakan tugas dan tidur saat mendekati fajar, lebih baik tidur lebih awal dan bangun saat awal fajar. Dengan cara seperti ini tubuhmu akan mendapat istirahat yang cukup tanpa harus mengacaukan irama sirkadian.
4. Manipulasi irama sirkadian
Bagi pekerja sif malam selain melakukan tiga hal diatas juga harus melakukan manipulasi irama sirkadian. Bagaimana caranya? Saat bekerja usahakan ruangan tempat kerja mendapat cahaya yang cukup sehingga tubuh menganggap hari masih siang. Setelah pulang bekerja, buatlah ruangan tempat kamu istirahat segelap mungkin sehingga tubuh termanipulasi bahwa ini adalah malam hari.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui betapa kompleksnya pengaturan tidur pada tubuh kita dan bahayanya apabila terjadi kekacauan akibat begadang, tentu kita harus lebih memberi perhatian lebih terhadap tubuh kita. Hindari begadang apabila tidak benar-benar untuk hal penting dan usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur kita yaitu 7-8 jam sehari.