Sistem Keamanan Teknologi Mobile Banking

Fransiska Dwi Ratna
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang jurusan akuntansi
Konten dari Pengguna
27 Januari 2022 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fransiska Dwi Ratna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto by: Indah Ayu Lestari
zoom-in-whitePerbesar
Foto by: Indah Ayu Lestari
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi yang pesat telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. Dewasa ini, perbankan di Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengefisiensi pelayanan pada bank tersebut. Mobile banking merupakan wujud dari perkembangan teknologi dalam sektor perbankan. Mobile banking adalah layanan yang dikeluarkan oleh bank yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi tanpa harus datang ke bank atau ATM. Nasabah dapat melakukan transaksi melalui aplikasi yang dapat diunduh di telepon seluler nasabah.
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh bank di Indonesia telah mengeluarkan layanan mobile banking, termasuk dua bank besar yang ada di Indonesia yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA). Layanan mobile banking milik BRI dihadirkan dalam bentuk aplikasi bernama BRImo. Sedangkan aplikasi BCA bernama BCA mobile. Kedua aplikasi tersebut, memiliki tujuan yang sama yaitu memudahkan nasabah bank masing-masing. Akan tetapi, kedua aplikasi tersebut memiliki banyak perbedaan yang merupakan ciri khasnya. Mulai dari perbedaan sistem layanan, sistem penerapan etika, sistem intelegen bisnis dan sistem keamanan.
Dalam hal ini, kelompok 7 akan melakukan analisis pada sistem keamanan yang digunakan dalam kedua aplikasi mobile banking kedua perusahaan bank tersebut. Sistem keamanan erat kaitannya dengan kenyamanan pada saat menggunakan aplikasi tersebut. Mengingat bahwa kedua aplikasi tersebut adalah aplikasi transaksi keuangan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan, bank penyedia aplikasi akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan sistem keamanan sebaik-baiknya untuk menghindari penyalahgunaan aplikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sistem keamanan ini diwujudkan melalui adanya autentikasi pada aplikasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, aplikasi BCA mobile menggunakan autentikasi berupa kode akses dan Personal Identification Number (PIN) yang dibuat saat mendaftar aplikasi serta SMS verifikasi login. Saat nasabah melakukan login di aplikasi BCA mobile autentikasi pertama adalah memasukkan 16 digit nomor ATM. Kemudian memasukkan kode akses sebagai proses autentikasi, dan aplikasi akan memverifikasi melalui SMS kepada pemilik nomor ATM tersebut bahwa terdapat perangkat yang login. Hal ini sebagai bentuk pengamanan login aplikasi, untuk mencegah akses akun tanpa sepengetahuan pemilik nomor ATM. Selain itu, BCA mobile juga menggunakan PIN dalam melakukan transaksi sebagai bentuk autentikasi serta otorisasi bahwa yang melakukan transaksi adalah nasabah pemilik nomor ATM tersebut.
Sedangkan aplikasi BRImo menggunakan username dan password sebagai autentikasi awal ketika masuk di aplikasi tersebut. Username dan password dibuat saat mendaftar aplikasi. BRImo tidak menggunakan nomor digit ATM maupun nomor rekening untuk login, tetapi menggunakan username yang dibuat oleh nasabah yang telah sinkron dengan rekening milik nasabah itu sendiri dan password yang digunakan untuk login aplikasi telah dibuat dengan ketentuan tertentu yang dinilai cukup rumit sehingga tidak mudah ditebak oleh orang lain selain nasabah pemilik username tersebut. Selain itu, autentifikasi login pada aplikasi BRImo dapat melalui fingerprint sehingga aplikasi tersebut dapat mendeteksi nasabah yang akan login tanpa memasukkan username dan password.
ADVERTISEMENT
Sama seperti BCA mobile, aplikasi BRImo juga meminta PIN setiap akan melakukan transaksi. PIN tersebut berbeda dengan password yang digunakan untuk masuk aplikasi. Hal ini untuk menghindarkan dari penyalahgunaan transaksi oleh pihak yang tidak diinginkan. Setelah melakukan transaksi, nasabah akan menerima pemberitahuan melalui email mengenai transaksi tersebut, sehingga nasabah bisa mengetahui terdapat transaksi yang telah dilakukan melalui aplikasi tersebut.
Pada dasarnya sistem keamanan melalui autentikasi tersebut digunakan untuk menyulitkan orang yang tidak bertanggung jawab mendapatkan akses ke akun milik nasabah. Oleh karena itu, segala bentuk kode keamanan yang digunakan sebagai proses autentikasi harus dijaga kerahasiaannya dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (Indah Ayu Lestari & Fransiska Dwi R.P.)
ADVERTISEMENT