Mahasiswa Undip Menciptakan Si Pangan Fungsional dan Edukasi "Good Distribution"

Konten dari Pengguna
4 Agustus 2020 17:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Frederick Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip Mengedukasi Penciptaan Pangan Fungsional Modern Selai,

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Cookies dan Nastar Berbasis Temulawak dan Pengolahan Pangan Sehat Berbasis “Good Distribution” guna meminimalisir akibat dari pandemi Covid-19

Foto Sampel Produk Selai Nanas Temulawak, Cookies Temulawak dan Nastar Temulawak serta Booklet Edukasi
Kota Bekasi (4/8/2020) – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan penerjunan mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimana tujuannya untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat, lingkungan dan potensi yang dimiliki oleh daerah yang dituju. KKN dilakukan sejak tanggal 5 Juli 2020 sampai dengan 15 Agustus 2020. Kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri di lokasi domisili tempat tinggal mahasiswa masing-masing akibat pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi ini, isu kesehatan dan kebersihan menjadi kunci dalam mengatasi wadah pandemi Covid-19 yang dikenal dengan tingkat penyebarannya yang cukup tinggi dan rentan terhadap seluruh kalangan masyarakat. Namun, tingkat kesadaran masyarakat akan hal mengonsumsi pangan yang sehat, menjaga kebersihan sanitasi saat mengolah pangan dan pentingnya penjagaan penularan penyakit saat mengolah pangan dapat dikatakan cukup kurang tingkat kesadarannya. Terutama untuk Ibu Rumah Tangga, Pelaksana UMKM, Pedagang Kreatif Lapangan dan Pegawai/Pemilik Rumah Makan/Warung Makan. Masyarakat dikala pandemi yang merugikan ini menyebabkan banyak terhentinya pekerjaan rutin bahkan yang terkena PHK oleh perusahaan tempat kerja. Selain itu, sampai saat ini belum ada pembentukan Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dan minat pembuatan UMKM yang sedikit menandakan sedikitnya ilmu kewirausahaan disini. Penggunaan Temulawak yang tradisional dengan campuran bahan baku empon-empon lainnya sudah cukup kuno biasanya tidak digemari oleh beberapa kalangan masyarakat, terutama pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Mengingat banyaknya permasalahan dan tujuan untuk melakukan pengembangan dan perbaikan dilingkungan RW 014, Perumahan Harapan Baru Regency untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini. Maka perlu dilakukan pengedukasian dan inovasi yang tepat dan intensif langsung kepada masyarakat. Edukasi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keamanan dan kesadaran para pelaku usaha dan ibu rumah tangga dalam pengolahan pangan baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu, pengadaan Edukasi juga berguna untuk memberikan inovasi peluang usaha akan ide yang inovatif bagi masyarakat dikala pandemi yang menyebabkan banyak terhentinya pekerjaan rutin bahkan yang terkena PHK oleh perusahaan tempat kerja dan warga lain untuk menciptakan peluang lowongan kerja secara tidak langsung untuk meningkatkan taraf hidupnya. Penambahan ilmu kepada masyarakat akan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai Good Health and Well-Being (Hidup Sehat dan Sejahtera) menjadi fokus utama untuk melakukan edukasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Frederick Wijaya salah satu mahasiswa Undip jurusan Teknologi Pangan memiliki program kerja yang menjawab dan mengatasi masalah tersebut. Program kerja tersebut yaitu Pengedukasian dan Tutorial Pengolahan Pangan Fungsional berbasis Bahan Baku Temulawak serta Cara Pengolahan Pangan yang sehat dan bersih dari awal bahan baku diterima sampai pangan siap dikonsumsi yang disingkat sistem “Good Distribution”.
Pada dasarnya, masyarakat awam mengetahui penggunaan Temulawak biasanya dijadikan minuman tradisional seperti Wedang maupun Jamu yang dicampur dengan bahan baku empon-empon lainnya seperti kunyit, jahe dan lain-lain. Kandungan Temulawak memiliki nama latin Curcuma zanthorrhiza yang mengandung senyawa Curcumin, Polifenol dan Flavanoid terbukti baik sebagai Antioksidan sebagai penangkal radikal bebas penyebab penyakit kanker, Anti-Inflamasi sebagai Pereda peradangan, Anti-Bakteri sebagai penetralisir pencemaran bakteri jahat dalam tubuh, meningkatkan imunitas dan nafsu makan serta merawat fungsi dari hati. Dari manfaat yang banyak tersebut terciptalah pangan fungsional berbasis Temulawak . Produk pangan tersebut berupa Selai, Nastar dan Kukis. Pangan fungsional diartikan sebagai pangan yang memberikan manfaat dan kesehatan yang tinggi dengan tingkat penerimaan yang lebih dapat diterima oleh masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Keunggulan penciptaan produk ini adalah sebagai produk pangan baru yang dapat dijual dan disebarluaskan kemanfaatannya untuk dinikmati dan dijadikan sebagai usaha karena sifatnya yang menawarkan banyak keunggulan dari segi kesehatan dan preferensi masyarakat akan rasa dan kenampakan. Tentu edukasi dilakukan secara Door to Door kepada warga RT 004/ RW 014 secara langsung menggunakan media cetak berupa Booklet sebagai buku manual dan Video Tutorial sehingga dapat dilakukan secara mandiri oleh warga yang sudah diedukasi dan pemberian sampel produk sebagai uji hedonik/kesukaan secara langsung. Pengedukasian juga menunjukkan pengolahan pangan dengan pemahaman “Good Distribution” yang baik.
Media Cetak Sebagai Informasi Kepada Masyarakat
Selain cara pembuatan, cara pencegahan Covid-19 juga harus dilakukan dengan penerapan pengolahan pangan berbasis “Good Distribution”. Konsep ini merupakan penerapan pengolahan pangan dari bahan mentah hingga siap dikonsumsi dengan memperhatikan Sanitation Standard Operating Procedures (Prosedur Sanitasi dan Higienitas), Good manufacturing practice (Proses produksi yang baik) dan Critical Control Point (Titik kritis Pengolahan). Masing-masing prinsip sangat penting dilakukan untuk menciptakan produk pangan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Edukasi terutama ditujukan kepada pelaku usaha seperti pedagang kreatif lapangan, pengusaha rumah makan dan warung makan. Edukasi sendiri dilakukan secara langsung bertemu dengan pelaku usaha dan memberikan edukasi berupa poster, dan video edukasi mengenai “Good Distribution” yang dikemas dengan mudah dan sederhana sehingga dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemasangan Poster dan Edukasi Kepada Pedagang Kreatif Lapangan dan Pemilik Rumah Makan