Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Strategis Bimbingan dan Konseling dalam Menguatkan PSH Terate
31 Oktober 2024 13:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Fredley Icho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu organisasi sosial-kemasyarakatan terbesar di Indonesia. Dengan jutaan anggota yang tersebar di seluruh nusantara, PSHT memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kesejahteraan dan pertumbuhan pribadi para anggotanya. Dalam upaya ini, layanan bimbingan dan konseling telah menjadi komponen vital yang terintegrasi ke dalam struktur organisasi PSHT.
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa dekade yang lalu, PSHT telah menyadari pentingnya dukungan mental dan spiritual bagi para anggotanya. Hal ini tercermin dari adanya departemen khusus yang menangani bidang konseling dan pembinaan mental. Tim konselor yang terlatih kini tersebar di berbagai cabang dan ranting PSHT, siap memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Cakupan layanan bimbingan dan konseling di PSHT juga telah berkembang secara signifikan. Tidak hanya terfokus pada konseling individual, tetapi juga mencakup bimbingan kelompok, konsultasi keluarga, serta program-program pengembangan diri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anggota.
Selain itu, PSHT juga telah mengadopsi pendekatan yang berpusat pada klien (client-centered approach) dalam praktik bimbingan dan konselingnya. Tim konselor didorong untuk mendengarkan, memahami, dan menghargai sudut pandang anggota, serta membantu mereka menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing.
ADVERTISEMENT
Melalui layanan bimbingan dan konseling yang komprehensif ini, PSHT bertujuan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota secara holistik, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara mereka. Dengan bimbingan yang tepat, diharapkan anggota PSHT dapat menemukan keseimbangan antara pengembangan diri dan pengabdian kepada organisasi, sehingga mampu menjadi pribadi yang lebih tangguh, bermartabat, dan berintegritas.
Ke depannya, PSHT perlu terus memperkuat kapasitas tim konselor, mengembangkan kurikulum bimbingan yang responsif terhadap isu-isu kontemporer, serta memperluas jangkauan layanan ke seluruh cabang dan ranting. Dengan demikian, peran bimbingan dan konseling dalam PSHT akan semakin strategis dalam mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan anggota, sekaligus memperkokoh
fondasi organisasi sebagai wadah persaudaraan yang utuh dan bermakna.
ADVERTISEMENT