Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kriminologi Forensik: Bukan Hanya Soal Mayat
9 Desember 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Freishya Manayra Arya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Forensik? Mayat?
Hei, itu kan, yang baru melintas di pikiranmu?
ADVERTISEMENT
Kalau mendengar kata ‘forensik’, yang diingat pasti tubuh manusia yang sudah tidak bernapas, diperiksa oleh para dokter, seram…
Lho, memangnya apa lagi?
Seperti yang tertera di judul, forensik itu bukan hanya soal mayat, lho! Forensik berasal dari bahasa latin ‘forensis’ yang berarti ‘dari luar’ atau ‘diskusi publik’. Forensik mengaplikasikan sains dalam hukum pidana dan perdata, yang berarti forensik harus menemukan dan menganalisis barang bukti ilmiah yang dapat diterima hukum. Tidak hanya pembunuhan, forensik juga berurusan dengan bencana alam, kebakaran, kekerasan, kejahatan keuangan, kejahatan lingkungan, dan lain-lain. Jadi, selain di kedokteran, forensik juga ada di bidang ilmu lain, lho!
Bidang ilmu lain?
Iya! Forensik tidak hanya dari kedokteran, tetapi juga dari bidang lain seperti psikiatri, komputer, sampai akuntansi. Tidak hanya dengan orang-orang yang sudah meninggal, forensik juga berurusan dengan mereka yang masih hidup hingga benda sehari-hari. Psikiatri forensik, contohnya, akan memeriksa kejiwaan seorang pelaku kejahatan, untuk melihat apakah dia bisa bertanggung jawab untuk tindakannya. Komputer forensik, di sisi lain, berfokus pada barang bukti digital untuk kejahatan yang terjadi di dunia maya atau cybercrime. Sedangkan, akuntansi forensik menganalisis bukti-bukti penipuan atau penggelapan dalam data akuntansi. Ada pula bidang-bidang seperti linguistik forensik, DNA forensik, forensic science, odontologi forensik, toksikologi forensik, dan sebagainya!
Kalau kriminologi forensik?
Seberapa sering kalian mendengar istilah kriminologi? Kalau jarang, tidak heran, sih. Kriminologi bukan bidang yang umum, terutama di Indonesia. Hanya ada tiga universitas di Indonesia yang punya jurusan Kriminologi, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Islam Riau. Seperti namanya, kriminologi berfokus pada segala sesuatu tentang kejahatan, pelaku, korban, dan reaksi masyarakat, terutama secara sosial. Jadi, kriminologi forensik secara praktis menganalisis fenomena kejahatan, seperti bagaimana terjadinya, mengapa, dan seperti apa hubungan pelaku dengan korban. Keren, kan?
ADVERTISEMENT
Penting?
Lho, penting, dong! Di kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mendengar kasus kejahatan ini, kasus kejahatan itu, pembakaran di sini, penipuan di sana, ya kan? Itu artinya, kejahatan adalah sesuatu yang umum dan terus berkembang. Buktinya, memangnya dulu kamu bisa menipu seseorang dari media sosial? Tidak, kan? Nah, oleh karena itu, menurutku ilmu kriminologi dan forensik seharusnya sama umumnya seperti kejahatan-kejahatan di luar sana. Masyarakat dapat memahami bahwa ada mereka yang mempelajari, menganalisis, dan mengungkapkan kasus-kasus kejahatan. Dengan begitu, ilmu-ilmu ini akan terus berkembang, ahli-ahlinya bertambah, dan pastinya, tidak kalah saing dengan maraknya kasus kejahatan yang kalian lihat sehari-hari!