Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pemandangan Indah di Desa
11 Juli 2021 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:00 WIB
Tulisan dari FRENGKY RESMANA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejak dulu, tidak banyak perubahan di desa tempat kakek dan nenek saya tinggal ini. Di depan rumah nenek masih terdapat lapangan bola dan pohon beringin besar. Di sekelilingnya masih banyak sawah, tidak tergerus zaman. Berbeda dengan wilayah di tempat saya tinggal yang sawahnya semakin habis untuk dibangun perumahan.
ADVERTISEMENT
Panorama yang asri ditambah angin sepoi-sepoi yang bertiup menyebabkan saya mengantuk.
Entah sejak kapan saya sudah tertidur di bale.
Bertepatan dengan azan Zuhur saya dibangunkan oleh kakek. Beliau mengajak saya untuk salat berjemaah di masjid dekat rumah.Sepulang dari masjid, kakek membelikan saya es degan. Rasanya demikian itu segar. Siang harinya saya hanya menonton televisi karena kakek dan nenek sedang tidur siang.
Menikmati Pemandangan Sawa dan Tenangnya Malam
Selepas Ashar saya menuju sawah milik keluarga bersama kakek dan nenek yang lokasinya sekitar 400 meter dari rumah.
Saya demikian itu takjub melihat petak sawah kami yang sudah kuning, indah sekali. Kakek bilang, kemungkinan lusa sawah kami sudah dapat dipanen.
Beliau berkomitmen akan mengajak saya melihat penanaman padi di sawah.
ADVERTISEMENT
Tentu saja saya menyetujui ajakan kakek, rasanya jadi tidak sabar menunggu besok lusa. Telah terbayang bagaimana asyiknya aktivitas ini. Saya sudah memperkirakan berapa karung padi yang akan kami peroleh setelah panen.
Waktu liburan memang terasa sangat kencang, tidak terasa hari sudah malam.
Kami berdiam di rumah karena di luar hujan deras. Suasana jadi hangat dikala nenek menyiapkan STMJ yang yaitu minuman favorit kakek dan juga saya.
Sambil minum STMJ, nenek mulai membuka album foto yang tersimpan rapi di lemari.
Nampak foto-foto saya bersama kakek dan nenek. Saya tersenyum sendiri melihat diri saya di masa kecil, masih polos dan lucu. Nenek dan kakek bergantian menceritakan kisah yang ada di foto, mereka tampak demikian itu bermotivasi.
ADVERTISEMENT
Tak jarang mereka ngakak dikala bercerita perihal tingkah laku saya di masa kecil. Bersuka rasanya melihat mereka demikian itu berbahagia dikala bercerita. Melainkan ada rasa sedih juga karena kini kami jarang bertemu, mengingat rumah kami yang berbeda tempat.
Tiga jam berlalu, waktu sudah menampilkan pukul 23.00, kakek dan nenek menghentikan ceritanya dan menyuruh saya tidur.
Liburan hari pertama sudah selesai, masih ada enam hari lagi saya berada di sini. Semoga liburan saya semakin menyenangkan tiap harinya.
Saya juga berkeinginan seminggu ini dapat lebih dekat dengan kakek dan nenek lagi. Agar mereka juga merasakan kesenangan yang sama dengan saya.
Saya kemudian tertidur di kasur yang terletak di depan televisi.