Konten dari Pengguna

PBB dan Tantangan dalam Mengatasi Konflik Internasional

Frisca Alexandra
Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
18 Juni 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Frisca Alexandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sumber: PIXABAY)
zoom-in-whitePerbesar
Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sumber: PIXABAY)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik tidak pernah bisa dipisahkan dari dinamika dunia internasional. Berdasarkan sejarah, tercatat beberapa konflik besar yang pernah terjadi di dunia bahkan yang paling buruk berujung pada pecahnya Perang Dunia I dan juga Perang Dunia II. Setiap Negara di dunia memiliki cita-cita yang sama yakni terwujudnya perdamaian dunia dan guna mewujudkan cita-cita tersebut, salah satu upaya Negara-negara di dunia adalah dengan membentuk organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ADVERTISEMENT
Didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, setelah Perang Dunia II dengan tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Piagam pendiriannya yakni: untuk menjaga perdamaian dunia, untuk menegaskan keyakinan pada hak asasi manusia, untuk menegakkan penghargaan terhadap hukum internasional serta untuk mendukung kemajuan sosial dan perbaikan standar kehidupan. PBB memainkan peranan kunci dalam menjamin perdamaian dunia.
PBB bukanlah organisasi pertama yang dibentuk guna menjamin perdamaian dunia. Pada tahun 1919, berdasarkan Konferensi Perdamaian Paris didirikan Liga Bangsa-Bangsa dengan tujuan yang hampir sama dengan PBB yakni untuk mendukung keamanan kolektif. Namun Liga Bangsa-Bangsa kemudian bubar ketika Perang Dunia II pecah.
Lalu bagaimana PBB memainkan peranannya dalam menjaga perdamaian dunia? United Nations Peacekeeping Operations atau lebih dikenal sebagai Pasukan Perdamaian PBB, merupakan bentuk nyata peranan aktif PBB guna menjaga perdamaian dunia. Sejumlah misi perdamaian yang pernah dilakukan oleh UN Peacekeeping Operations antara lain: MONUSCO di Republik Demokratik Kongo, UNAMID di Darfur, UNIFIL di Lebanon, UNMISS di Sudan Selatan hingga MINUSCA di Republik Afrika Tengah.
ADVERTISEMENT
Meskipun banyak memberikan sumbangsih pada perdamaian dunia melalui misi pasukan perdamaian PBB, namun organisasi ini juga menghadapi sejumlah tantangan karena masih terdapat beberapa konflik internasional yang dapat menjauhkan masyarakat internasional dari cita-cita luhur guna menjaga perdamaian dunia.

Apakah pemeliharaan perdamaian PBB berhasil?

Tujuan utama PBB adalah memelihara perdamaian dan keamanan internasional, oleh karenanya kinerja PBB sebagian besar dinilai dari sejauh mana organisasi ini mampu memelihara perdamaian, mengutip tulisan Andrew Heywood dalam bukunya “Global Politics”, fakta bahwa Perang Dunia III belum terjadi dapat dianggap sebagai keberhasilan PBB namun para teoritikus realis berpendapat bahwa ketiadaan Perang Dunia III tidak banyak kaitannya dengan kinerja PBB.
Masih menurut Heywood, PBB merupakan organisasi yang sangat besar dan kompleks. Ukuran dan kompleksitasnya tidak hanya memungkinkan PBB untuk merespons berbagai isu global yang terus meluas melainkan juga menjadikan PBB menjadi organisasi yang tidak praktis. Kapasitas PBB dalam menegakkan keamanan kolektif sangat dibatasi oleh fakta bahwa PBB pada dasarnya adalah ciptaan para anggotanya sendiri, ia tidak dapat melakukan lebih dari yang diperbolehkan oleh para negara anggotanya, terutama para anggota tetap Dewan Keamanan yang sekaligus para pemegang Hak Veto. Akibatnya, peranan PBB menjadi terbatas dalam menciptakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Terbatasnya peranan PBB tentu menjadi salah satu tantangan bagi PBB dalam menjaga perdamaian dunia. Namun kondisi ini bukan berarti membuat PBB menjadi pasif, PBB tetap aktif berkontribusi bagi perdamaian dunia melalui badan-badannya seperti UNICEF hingga UN Women.
Dengan kata lain, keterbatasan PBB dalam bertindak guna menciptakan perdamaian tidak membuat PBB melupakan tujuan mulia yang membentuk organisasi tersebut. Meskipun tidak berperan sebagai "juru damai" di antara Negara yang berkonflik namun peranan PBB melalui badan-badannya seperti yang disebutkan di atas, mampu mengurangi penderitaan masyarakat internasional baik yang terdampak konflik maupun yang tidak.