Tugu Bersejarah, Kebanggaan Surabaya

Friston Dika Sibuea
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Ilmu Komunikasi
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2022 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Friston Dika Sibuea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya: Friston Dika Sibuea
Peninggalan Bersejarah Perjuangan Arek-Arek Surabaya Tugu Pahlawan, Foto: Dok. Friston Dika Sibuea
Inilah ikon Kota Surabaya, Monumen Tugu Pahlawan sebagai bukti sejarah atas peristiwa penyebab pertempuran Surabaya 10 November 1945 silam. Ikon yang menggambarkan kenangan terhadap pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang dimedan perang kala itu. Monumen Tugu Pahlawan berlokasi persis berhadapan dengan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl Pahlawan. Monumen ini memiliki bentuk seperti paku terbalik atau dikenal dengan bentuk lingga. Didirikan dengan tinggi 41,15 meter atau 45 yard. Pada bagian tubuh tugunya sendiri memiliki bentuk berupa lengkungan-lengkungan dengan jumlah sepuluh lengkungan yang kemudian dibagi menjadi sebelas ruas. Bukan tanpa sebab bangunan tugu ini dibentuk, terdapat filosofi tersendiri atas ukuran tinggi, lengkungan, hingga ruas dari bangunan tersebut. Filosofi perpaduan tersebut adalah lengkungan yang menunjukkan tanggal 10, ruas untuk bulan 11 dan tingginya menunjukkan tahun 1945. Artinya, pada tanggal 10 November 1945 merupakan sebuah tanggal sakral atas peristiwa bersejarah untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat Kota Surabaya.
Patung Monumen Tokoh Proklamasi Bangsa Indonesia Soekarno-Hatta, Foto: Dok. Friston Dika Sibuea
Monumen ini didirikan pada 10 November 1951, dan diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Monumen ini dibangun untuk mengenang sejarah atas peristiwa tumpah darah antara masyarakat Surabaya yang berjuang melawan pasukan sekutu atau musuh yang berusaha untuk menjajah negara Indonesia Kembali.
ADVERTISEMENT
Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat berdirinya Monumen Perjuangan ini dianggap sangat tepat, karena di tempat inilah pertempuran yang paling dahsyat itu terjadi. Di sini juga masyarakat Surabaya berhasil merampas senjata tentara Jepang yang dekat viaduct, tempat pertahanan terkuat dalam menghadapi sekutu.
Bangunan Pintu Masuk Area Monumen Tugu Pahlawan, Foto: Dok. Friston Dika Sibuea
Sebelum memasuki area Monumen Tugu Pahlawan, terdapat pintu gerbang alias pintu masuk monumen dibangun menyerupai Candi Bentar yang kemudian disebut Gerbang Bentar. Gerbang ini memiliki ketinggian 4,5 meter dan bentangan lebar 1,7 meter, berada di sisi sebelah selatan area monumen dan sekaligus sebagai pintu masuk dan keluar.
Memasuki kawasan Tugu Pahlawan, mulai dari tempat parkir kendaraan hingga pintu masuk, kita langsung disambut patung proklamator Soekarno-Hatta yang berdiri kokoh dengan pemandangan puing-puing pilar Gedung Ken Pe Tai. Setelah kita melewati patung proklamator, kita bisa melihat hamparan rumput hijau yang cukup terawat, termasuk pepohonan yang berada di sepanjang jalan mengelilingi area monumen.
ADVERTISEMENT
Monumen Tugu Pahlawan berdiri tepat di tengah lapangan besar. Di tepi taman terdapat patung tokoh terkenal Surabaya yang dibuat dari kuningan. Masing-masing Gubernur Soerjo, Doel Arnowo, dan Bung Tomo. Gubernur Soerjo adalah Gubernur pertama Jawa Timur pada tahun 1945. Beliau ikut menolak kedatangan sekutu dan menolak ultimatum sekutu pada tanggal 9 Nopember 1945 jam 21.00 melalui pidatonya, yang pada intinya menyerukan agar rakyat Surabaya bertahan sampai titik darah penghabisan. Doel Arnowo adalah ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) untuk Surabaya yang kemudian pada tahun 1950 Beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya. Bung Tomo Beliau adalah tokoh yang paling menonjol dalam mempertahankan Surabaya melalui pidatonya yang memberikan semangat kepada masyarakat Surabaya. Selain itu juga terdapat koleksi beberapa senjata berat yang digunakan sekutu dalam pertempuran 10 November 1945.
ADVERTISEMENT
Setelah kita mengelilingi taman yang berada di area monumen, kita bisa mengunjungi ruangan Museum Perjuangan 10 November. Ruangan museum terdiri dari bangunan masuk museum, ruang perpustakaan, dan ruang auditorium. Museum ini dibangun pada tahun 1998 dan diresmikan tanggal 19 Februari tahun 2000. Keberadaan museum perjuangan 10 November ini mendukung keberadaan Monumen Tugu Pahlawan dan melengkapi fasilitas sejarahnya untuk mengetahui peninggalan dan sejarah atas pertempuran masyarakat Surabaya. Untuk mengunjungi museum ini kita harus melewati lorong.
Bangunan Piramida Museum Perjuangan 10 Nopember, Foto: Dok. Friston Dika Sibuea
Museum yang dibangun dengan bentuk arsitektur piramida ini terbagi dua lantai dengan interior yang megah. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi bersejarah, mulai dari peta invasi, hingga berbagai jenis senjata yang digunakan pada pertempuran 1945.
Museum ini juga menyimpan peninggalan dari Bung Tomo yaitu Radio, dan bendera laskar-laskar pejuang yang ada di Surabaya ketika perang kemerdekaan seperti bendera Batalion Untung Suropati, bendera Batalion Wiropati dan bendera Pemberontakan Pesat Jawa Timur. Bangunan museum ini dibangun dalam dua sisi. Satu sisi tujuh meter dibawah area permukaan, sisi lainnya dibangun sepuluh meter diatas permukaan yang memiliki arti keberadaan museum tidak mendominasi keberadaan Tugu Pahlawan.
ADVERTISEMENT
"Monumen Tugu Pahlawan sebagai ikon kebanggaan Kota Surabaya ini sangat menarik untuk kita kunjungi, selain memberikan ilmu dan wawasan baru tentang sejarah". Kita bisa menyaksikan langsung bahwa pertempuran 10 November itu benar-benar terjadi dengan melihat peninggalan atas peperangan tersebut. Semangat tanpa henti masyarakat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari musuh adalah dengan mengenang monumen Tugu Pahlawan ini.