Karakteristik Kebudayaan Desa Kedundang, Kulon Progo

Fuad Faizin
Penggiat literasi kesejarahan dan warisan budaya
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2020 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fuad Faizin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Aktivitas Masyarakat Kedundang di Sawa. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Aktivitas Masyarakat Kedundang di Sawa. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karakteristik budaya Desa Kedundang dipengaruhi banyak hal misalnya sejarah, agama, sosial dan ekonomi. Mayoritas masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani. Meskipun kini juga terdapat masyarakat yang berwirausaha bahkan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh sebab itulah budaya yang terdapat di masyarakat merupakan budaya masyarakat agraris. Budaya masyarakat Jawa yang agraris sendiri misalnya gotong royong, ramah dan sederhana.
ADVERTISEMENT
Selain itu wilayah Kedundang kini merupakan bagian dari bekas Adikarto atau Kulon Progo sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Adikarto sendiri merupakan wilayah dari Kadipaten Pakualaman. Sehingga budaya masyarakatnya termasuk dalam rumpun Jawa Mataraman. Bahasa yang digunakan masyarakat mayoritas menggunakan bahasa Jawa gaya Yogyakarta. Tak heran jika kita berkungjung ke wilayah Kedundang menemukan masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa yang halus.
Masyarakat Kedundang mayoritas tercatat beragama Islam. Sehingga tradisi dan budaya keislaman sangat kuat dijalankan misalnya peringatan Maulid Nabi, Isra Mi’raj hingga ritual keagamaan lainnya. Tradisi lain yang hidup di sebagian masyarakatnya adalah upacara bersih desa setiap tahunnya. Sedangkan kesenian yang sedang berkembang di Kedundang adalah campursari angklung yang terdapat di Padukuhan Pencengan. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa karakteristik budaya Desa Kedundang sangat dipengaruhi budaya Jawa Islam yang agraris.
ADVERTISEMENT
Oleh: Tim KKN PPM UGM Kedundang 2020