Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Komitmen Pencegahan Stunting di DIY, BKBBN dan Lazismu DIY Saling Sinergi
12 Maret 2022 12:52 WIB
Tulisan dari Lazismu Wilayah DIY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Yogyakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBBN) bekerja sama dengan Lazismu DIY dan PW Aisyiyah DIY berkomitmen menanggulangi pencegahan stunting di wilayah Yogyakarta. Upaya sinergi tersebut dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman program atasi stunting dalam acara Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022 (10/3)
ADVERTISEMENT
Acara berlangsung di Eastparc Hotel Yogyakarta dilakukan oleh kepala perwakilan BKBBN DIY, Shodiqin, SH, MM, ketua Lazismu DIY, Cahyono, S.Ag dan Ketua PW Aisyiyah DIY, Siti Zulaihah, didampingi Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam X dan Kepala BKKBN Pusat.
Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Tahun 2021 termasuk dalam tiga terendah untuk kasus stunting di Indonesia setelah provinsi Bali dan DKI Jakarta. DIY ada pada angka 17,3%. Sehingga diharapkan angka penurunan stunting 14% dapat tercapai sebelum tahun 2024.
“Tentunya BKKBN tidak dapat bekerja sendiri, sangat memerlukan dukungan dari mitra kerja atau stakeholder dalam setiap pelaksana kegiatan penurunan stunting agar bisa terwujudnya keluarga berkualitas dan pertumbuhan seimbang” ujar kepala perwakilan BKBBN DIY, Shodiqin dalam sambutannya
ADVERTISEMENT
Dalam imbuhannya, upaya penurunan stunting harus dilakukan sejak sebelum kehamilan atau dimulai pada usia remaja, dan sampai dengan 1000 HPK (Hari Pertama Keidupan) yang dengan pola asuh dan lingkungan yang mendukung upaya penurunan bahkan pencegahan stunting. Diperlukan penguatan sinergitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam peningkatan penggerakan sebagai upaya dalam pencapaian target sasaran serta penurunan prevalensi angka stunting
Alur program TIMBANG (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang) melalui tiga tahap, pertama perencanaan yaitu memulai penyusunan konsep program bersama BKBBN dan Aisyiyah untuk memulainya sosialisasi program stunting, pada tahap kedua berupa pelaksanaan, yaitu terdistribusinya bantuan nitrisi sehat kepada anak dan ibu hamil atas koordinasi bersama, dan tahap ketiga, monitoring evaluasi atau monev yaitu melaksanakan penyusunan laporan program dan survey dampak kajian
ADVERTISEMENT
Bentuk kegiatan kerjasama ini berupa pemberian nutrisi ibu hamil dan anak secara bertahap, sosialisasi pencegahan stunting kepada calon ibu, calon pengantin dan remaja, kemudian program lain yaitu pendampingan ekonomi keluarga agar kebutuhan gizi keluarga tercukupi dengan kemandirian ekonomi dari usaha yang sedang dijalankan
Kerjasama program pencegahan stunting juga di apresiasi oleh Cahyono dan Siti Zulaiha selaku ketua Lazismu DIY dan Ketua PW Aisyiyah DIY, menurutnya kemitraan ini dapat menjalin kerjasama dengan baik dapat membantu program-program pemerintah dalam penanggulangan stunting dan mendatangkan banyak kemanfaatan melalui amanat para muzaki yang berdonasi zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) di Lazismu DIY
“Muhammadiyah turut bertanggungjawab dalam mempersiapkan generasi emas untuk kemajuan bangas Indonesia di masa-masa mendatang, maka melalui pilar kesehatan dari program Lazismu ini, amanat ZIS dari para muzaki kami salurkan kepada yang berhak bekerjasama dengan PWA dan BKKBN DIY” ujar ketua Lazismu DIY, Cahyono, S.Ag
ADVERTISEMENT
Kiprah Muhammadiyah dalam program kerjasama pencegahan stunting dibangun atas dasar situasi kemiskinan di Yogyakarta menyebabkan munculnya stunting pada keluarga dhuafa, program yang dinamakan TIMBANG telah dilaksanakan dan dijadikan isu penting bagi Muhammadiyah
Komitmen Muhammadiyah dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan sosialiasasi di tengah masyarakat, pemberian nutrisi gizi seimbang, pelayanan kesehatan dan program-program lainnya yang mendukung agar percepatan penurunan stunting secara nasional bisa terwujud