Konten dari Pengguna

Jejak Meteorit Pembunuh Dinosaurus di Balik Warna Merah Tomat Modern

furqon fitrianto
Tak Pandai Bicara, Menulis Saja.
16 Juli 2025 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Jejak Meteorit Pembunuh Dinosaurus di Balik Warna Merah Tomat Modern
Temukan bagaimana peristiwa kepunahan dinosaurus oleh meteorit 66 juta tahun lalu secara ilmiah bertanggung jawab atas evolusi genom tomat menjadi besar dan berwarna merah.
furqon fitrianto
Tulisan dari furqon fitrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Warna merah menyala pada tomat terasa begitu lumrah di kehidupan kita sehari-hari. Namun, pernahkah terlintas bagaimana buah yang menjadi bahan dasar banyak masakan ini mendapatkan rona khasnya? Sebuah penelitian genomik mengungkap sebuah jawaban yang luar biasa, menghubungkan evolusi tomat dengan salah satu peristiwa paling dahsyat dalam sejarah planet ini.
ADVERTISEMENT
Sebuah peristiwa kataklismik yang terjadi sekitar 66 juta tahun silam, yang dikenal luas sebagai penyebab kepunahan dinosaurus, ternyata menyimpan kunci evolusi tomat modern. Analisis mendalam terhadap genom tomat menunjukkan bahwa dampak kosmik tersebut secara tidak langsung bertanggung jawab atas ukuran buah yang lebih besar dan warnanya yang merah cerah.

1. Malapetaka kosmik yang memicu perubahan

Pada akhir Zaman Kapur, sebuah asteroid raksasa berdiameter 10 hingga 15 kilometer, yang kemudian dinamai Chicxulub Impactor, menghantam Bumi. Tumbukan yang terjadi dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per detik ini melepaskan energi destruktif yang tak terbayangkan. Material dari kerak Bumi terlempar hingga ketinggian 25 kilometer, sementara gumpalan gas sulfur dan debu halus menyelimuti atmosfer. Akibatnya, sinar matahari terhalang dan planet ini memasuki musim dingin ekstrem yang diperkirakan berlangsung selama 15 tahun, memicu kepunahan massal yang mengakhiri dominasi dinosaurus.
ADVERTISEMENT

2. Respons ekstrem leluhur tomat untuk bertahan hidup

Kondisi lingkungan yang brutal ini memaksa seluruh bentuk kehidupan untuk beradaptasi atau musnah. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The tomato Genome Consortium; Tomato genome sequencing and comparative analysis reveal two consecutive triplications that spawned genes influencing fruit characteristics, leluhur kuno tanaman tomat merespons tekanan ekstrem ini dengan cara yang unik. Para ilmuwan menemukan bahwa genom tanaman tomat mengalami peristiwa triplikasi atau penggandaan tiga kali lipat sekitar 60 hingga 70 juta tahun yang lalu, bertepatan dengan periode bencana tersebut.
Rene Klein Lankhorst, koordinator proyek riset genom tomat di Wageningen UR, menyatakan bahwa ekspansi genom dalam skala masif ini merupakan indikasi adanya kondisi lingkungan yang sangat menekan. Penggandaan materi genetik ini menjadi strategi pamungkas bagi tanaman purba tersebut untuk meningkatkan peluangnya bertahan hidup di tengah dunia yang berubah drastis.
ADVERTISEMENT

3. Evolusi buah pascabencana dan lahirnya tomat modern

Ketika kondisi Bumi perlahan membaik, tanaman leluhur tomat mulai melepaskan kembali sebagian besar materi genetik tambahan yang tidak lagi diperlukan. Namun, dalam proses "penyederhanaan" genom ini, beberapa perubahan genetik yang menguntungkan tetap dipertahankan. Saat itulah fondasi genetik untuk karakteristik buah modern terbentuk.
Gen-gen yang bertanggung jawab atas pigmentasi merah dan ukuran buah yang lebih besar menjadi bagian permanen dari genom tomat. "Dan gen-gen tertentu yang menghasilkan racun menghilang," tambah Klein Lankhorst. Penghilangan senyawa racun ini menjadi salah satu titik divergensi penting yang membedakan tomat dari kerabat dekatnya dalam famili Solanaceae, seperti kentang yang umbinya tidak bisa dikonsumsi mentah dalam kondisi tertentu.

4. Bukti genetik yang menghubungkan masa lalu

Para peneliti tumbuhan dapat melacak sejarah evolusi ini dengan membandingkan genom tomat modern dengan anggota famili tumbuhan lainnya. Salah satu perbandingan kunci dilakukan terhadap leluhur liar tomat, Solanum pimpinellifolium. Hasilnya menunjukkan bahwa genom tomat komersial saat ini hanya memiliki perbedaan sekitar 0,6 persen dari varietas leluhurnya yang berasal dari abad ke-15.
ADVERTISEMENT
Dengan memetakan hampir 35.000 gen tomat, para ilmuwan dapat mengidentifikasi perubahan-perubahan kecil sekalipun dan merekonstruksi perjalanannya. Jejak genetik ini secara meyakinkan membuktikan adanya kaitan antara hantaman meteorit yang memusnahkan dinosaurus dengan kehadiran buah tomat merah yang kita kenal dan nikmati hari ini.
Sumber (Untuk Verifikasi Internal):