Jembatan Ampera dan Pulau Kemaro: Wisata Berjuta Kisah

Glorya Rebecca Yustar Stefanie Putri
Student of Public Health, Sriwijaya University
Konten dari Pengguna
12 Mei 2023 8:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Glorya Rebecca Yustar Stefanie Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jembatan Ampera (sumber: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera (sumber: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai hiburan pastinya tidak akan lepas dari yang namanya wisata. Wisata selalu menjadi kegiatan favorit dikarenakan menjadi hiburan serta menciptakan suasana menyenangkan di tengah-tengah keluarga ataupun teman. Jadi tidak mengherankan bahwa setiap liburan awal, pertengahan, atau akhir tahun, wisata merupakan opsi sempurna.
ADVERTISEMENT
Objek wisata yang dituju sangat bervariasi mengingat negara Indonesia mempunyai berjuta-juta keanekaragaman hayati dan kaya akan budaya. Bahkan, satu persatu budaya Indonesia mulai diperkenalkan secara mendunia. Salah satu bukti nyata yakni Candi Borobudur yang menjadi nominasi dari 7 keajaiban dunia.
Ini membuktikan betapa terkenalnya eksistensi budaya-budaya Indonesia. Di samping budaya asal Jawa, budaya dari Sumatera juga tak kalah istimewanya, misalnya Jembatan Ampera dan Pulau Kemaro yang bertempat di Palembang, Sumatera Selatan.

Legenda dan Histori Jembatan Ampera

Jembatan Ampera Sungai Musi Palembang Foto: Shutter Stock
Jembatan Ampera merupakan ikon dari Kota Palembang. Wisata ini pasti diketahui oleh sebagian masyarakat Indonesia karena memiliki pesonanya sendiri sebagai simbol kebudayaan Palembang.
Sejatinya, Jembatan Ampera mempunyai kilas balik di balik infrastrukturnya. Mulai dari pergantian nama, yang mana dulunya dinamakan Jembatan Karno, hingga pernah dijuluki menjadi Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang 1117 meter dan lebar 22 meter.
ADVERTISEMENT
Destinasi wisata ini juga mempunyai serangkaian sejarah yang sama dengan Pulau Kemaro Palembang. Namun, Jembatan Ampera tidak hanya menawarkan histori. Kuliner khas Palembang juga banyak tersedia, tepatnya di pinggiran Sungai Musi ataupun Benteng Kuto Besak.
Makan malam, kulineran, nongkrong asyik, dan foto estetik, semua bisa dilakukan di sini. Untuk mengakses Jembatan Ampera tidak perlu mengeluarkan pemasokan sepeser pun. Cocok untuk berwisata dengan anggaran terjangkau.

Menelusuri Kisah Sejarah Pulau Kemaro

Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Sumatera Selatan mempromosikan destinasi wisata Pulau Kemaro pada Minggu (12/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
Pulau Kemaro adalah legenda “Sang Kemarau” yang menjadi langganan destinasi wisata di Palembang. Bertempat di kawasan Sungai Musi, pulau ini selalu dipenuhi dengan penduduk ataupun turis.
Pulau Kemaro berhasil menarik atensi wisatawan karena bangunan pagoda yang berada di pusat pulau. Pagoda yang dibangun memang memiliki struktur ciri khas dari asal negara tirai bambu dan kerap dijajaki oleh penduduk Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Selain karena bangunan pagoda, kisah yang terkandung dalam destinasi wisata ini juga sukses melegenda. Konon, pulau ini tercipta karena Tan Bun Ah yang merajut kasih bersama Siti Fatimah berakhir tenggelam dalam Sungai Musi untuk menyelamatkan tujuh guci pemberian orang tua Tan Bun Ah. Alhasil, sebuah pulau kecil timbul dengan lokasi yang persis jatuhnya Tan Bun Ah dan Siti Fatimah.
Dengan demikian, nama Pulau Kemaro lahir karena pulau yang tidak pernah tenggelam meskipun Sungai Musi sedang pasang. Legenda ini dilestarikan secara turun-temurun agar tetap dikenang dan menjadi keunikan tersendiri sehingga wisatawan tertarik berkunjung.
Berwisata tidak perlu membayar dengan harga fantastis, negara kita memiliki beribu destinasi wisata dengan ikonik dan kisahnya masing-masing. Fasilitas, kuliner, bahkan mobilitas juga dinilai sangat setimpal. Jembatan Ampera maupun Pulau Kemaro adalah bukti nyata dari narasi tersebut. Di balik itu, sejarah dari kedua tempat wisata ini mencuri hati wisatawan atau turis.
ADVERTISEMENT