Ternyata Kita Bisa Ambil Pelajaran Berharga dari Rasa Burnout

Glorya Rebecca Yustar Stefanie Putri
Student of Public Health, Sriwijaya University
Konten dari Pengguna
13 Mei 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Glorya Rebecca Yustar Stefanie Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi stres pekerjaan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres pekerjaan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kamu sering merasa stres yang tidak berujung akibat terlalu banyak beban atau tugas? Merasa kelelahan baik secara fisik maupun mental? Kondisi ini disebut sebagai burnout. Memang burnout dipandang sebagai suatu kondisi yang negatif.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana jika kita memetik beberapa manfaat yang bisa diambil dari pengalaman burnout tersebut? Memanfaatkan kembali untuk kehidupan kita yang lebih baik? Simak artikel ini untuk menemukan cara memanfaatkan burnout!

Definisi Burnout

Burnout adalah kondisi umum yang kerap dialami oleh seseorang. Istilah burnout pertama kali digunakan oleh Herbert Freudenberger pada tahun 1970-an. Burnout digambarkan sebagai kondisi kelelahan dan ketidakpuasan kerja yang dialami oleh para sukarelawan klinik gratis di New York.
Menurut Etzion (1984), burnout adalah keadaan kelelahan fisik, emosional, dan mental yang ditandai dengan ketegangan psikologis khususnya terkait dengan stres kronis yang dialami oleh seseorang setiap hari.
Jadi, burnout merupakan sebuah keadaan yang terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat banyaknya tugas serta pekerjaan yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT

Penyebab Burnout

Umumnya, burnout disebabkan oleh stres kerja yang berlebihan dan berkelanjutan sehingga menguras energi manusia serta menghilangkan minat dalam bekerja.
Faktor penyebab lainnya ialah tuntutan kerja yang membebani, konflik interpersonal, kurangnya dukungan sosial dari rekan kerja atau manajemen, kurangnya kontrol dalam pekerjaan, kesenjangan antara tuntutan dan sumber daya, kurangnya waktu istirahat, serta adanya masalah dalam lingkungan kerja.

Mengubah Burnout Menjadi Manfaat

Burnout memang dikenal sebagai sebuah kondisi yang negatif dan membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik, mental, ataupun emosional. Namun, jika kita mencoba untuk memanfaatkan burnout, hal ini akan menjadikan pengalaman burnout sebagai pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi kita.
Pengalaman burnout dapat membantu seseorang untuk memotivasi diri dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Kita bisa mencari motivasi dari orang-orang sekitar ataupun profesional kesehatan mental. Selain motivasi, seseorang juga akan menemukan solusi dan cara-cara yang baru dalam keproduktifan hidup. Kita dapat memulai rutinitas yang baru, hobi yang baru, atau bahkan profesi yang baru dan sejalan dengan tujuan hidup kita.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pengalaman burnout juga akan membantu kita untuk lebih mengetahui batasan dalam bekerja. Jadi, kita bisa mencegah kondisi burnout atau stress kerja yang berlebih dengan menyadari bahwa kegiatan bekerja hampir mencapai batas maksimal. Kita juga bisa mengendalikan dan mengelola stress yang mungkin akan terjadi lebih parah di masa depan.
Terakhir, dari burnout yang kita alami akan membuat kita lebih peka terhadap keadaan orang-orang sekitar kita yang mungkin juga mengalami stress kerja. Dengan pengalaman burnout yang telah dialami, kita akan lebih memahami penyebab dan pengatasan dari burnout. Oleh karena itu, kita bisa membantu orang yang mengalami masalah yang sama.
Meskipun pengalaman burnout bisa dimanfaatkan, tetapi kondisi ini tidak dapat dibiarkan dengan lama. Burnout tidak bisa dijadikan sebagai kondisi yang positif karena memang merugikan kesehatan kita.
ADVERTISEMENT
Namun, pengalaman burnout dapat dijadikan sebagai pelajaran yang berharga dan sebagai motivasi untuk melakukan perubahan yang positif dalam kehidupan kerja. Kita juga bisa membantu sesama karena kita telah mengalami dan memahami burnout.