Konten dari Pengguna

Edukasi Rasa Syukur Pada Anak-Anak Kampung Bayam Melalui Pembuatan Socks Doll

DAFFA RIZQ SULTHAN
Mahasiswa pada program studi meteorologi terapan di IPB University
9 Juni 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DAFFA RIZQ SULTHAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses penilaian indikator keberhasilan program gratitude pada anak-anak Kampung Bayam Madani, Jakarta Utara (1/6/2024). (Sumber foto: Dokumentasi pribadi tim Pancatara)
zoom-in-whitePerbesar
Proses penilaian indikator keberhasilan program gratitude pada anak-anak Kampung Bayam Madani, Jakarta Utara (1/6/2024). (Sumber foto: Dokumentasi pribadi tim Pancatara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM IPB University) atau tim Pancatara yang berjumlah 5 orang mengangkat tema pendidikan karakter regulasi diri anak-anak terdampak konflik agraria di Kampung Bayam untuk meningkatkan motivasi belajar. Tim Pancatara melihat bahwa isu konflik agraria di Kampung Bayam memiliki dampak negatif pada pendidikan anak-anak, seperti perbedaan jarak dari rumah ke sekolah, trauma pada anak, berkurangnya waktu belajar anak, hingga fenomena anak tidak berangkat ke sekolah karena proses penggusuran. Berdasarkan hal tersebut, tim PKM-PM ini merancang lima program besar untuk mengedukasi anak-anak dengan menggandeng mitra Majelis Taklim Kampung Bayam Madani di Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya terdapat lima program utama yang tim Pancatara IPB usulkan, yaitu terdiri atas pengembangan kapasitas regulasi diri melalui program greatness, gratitude, obedience, love, dan discipline, kebetulan hari Sabtu tanggal 1 Juni 2024 kemarin kita sudah melaksanakan program kedua, yaitu gratitude (rasa syukur)” kata Daffa selaku ketua tim.
Hasil karya boneka kaus kaki anak-anak Kampung Bayam Madani, Jakarta Utara (1/6/2024). (Sumber foto: Dokumentasi pribadi tim Pancatara)

Program Pancatara mengajak sebanyak 14 anak-anak di Kampung Bayam dari jenjang SD hingga SMP untuk ikut serta dalam kegiatan penguatan karakter regulasi diri. Tim PKM Pancatara menyusun skema program pengabdian dan salah satunya adalah sesi program Gratitude atau pengembangan nilai rasa syukur yang diadakan pada Sabtu (6/1/2024) di Saung Inspirasi, Hunian Sementara Kampung Bayam, Jakarta Utara setelah berhasil melaksanakan program greatness yang diadakan pada minggu sebelumnya. Seluruh anak-anak yang ditargetkan pada program tersebut diedukasi untuk bersyukur terhadap apa yang mereka miliki, baik lingkungan hidup sekitar, keadaan saat ini, hingga bersyukur kepada kehidupan sosial mereka saat ini. Program tersebut diarahkan untuk menjadi pengingat bagi program greatness serta sebagai langkah pertama sebelum melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas kerjasama anak Kampung Bayam pada program selanjutnya (Obedience).

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Program gratitude ini memiliki keunikannya tersendiri, yaitu anak-anak didorong untuk berkreasi dengan barang-barang di sekitar mereka, sehingga dapat dihasilkan sebuah boneka kaus kaki dari limbah plastik sebagai sebuah representasi atas kesadaran mereka untuk mensyukuri segala hal yang ada,” ucap Risna selaku penanggung jawab program gratitude.
Pada program gratitude, anak-anak akan ditemani oleh tim Pancatara dari awal hingga akhir proses pembuatan boneka kaus kaki. Rangkaian kegiatan pada program edukasi rasa syukur (gratitude) meliputi pengajaran materi bersyukur, desain boneka kaus kaki, pembuatan boneka kaus kaki, dan sesi curhat atau refleksi diri bersama boneka yang telah anak-anak Kampung Bayam buat. Proses pembuatan boneka kaus kaki (socks doll) merupakan kegiatan utama pada program gratitude dengan bahan dasar yang familiar oleh anak-anak Kampung Bayam seperti halnya limbah plastik dan kaus kaki. Limbah plastik sebagai bahan dasar pembuatan boneka pada program ini dikumpulkan oleh anak-anak Kampung Bayam sebagai bentuk perhatian terhadap lingkungan sekitar dan bersyukur atas keadaan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Anak-anak pada program ini juga memiliki misi untuk dapat dengan sopan dan terbuka meminta tolong kepada orang lain atau pada kesempatan ini adalah tim Pancatara sebagai pendamping, memaknai dan menghargai boneka yang dibuat oleh diri sendiri, serta bersabar atas proses pembuatan boneka. Berdasarkan harapan dan tujuan dari program gratitude, maka terdapat indikator penilaian program berupa penguatan aspek ‘pemahaman diri’ dan ‘seeking social assistance'.
"Program ini alhamdulillah memberikan dampak baik kepada anak-anak, mereka bisa mengucapkan rasa syukur dan meminta tolong dengan baik saat program dilaksanakan," ucap Risna terkait keberhasilan indikator penilaian program gratitude.
Keberhasilan program edukasi rasa syukur (gratitude) juga dapat dilihat melalui semua karya yang dihasilkan serta melalui partisipasi anak-anak Kampung Bayam pada program tersebut.
ADVERTISEMENT