Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menajamkan Literasi Dunia Pendidikan Lewat Menulis Ilmiah
15 November 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Gabriel Yudhistira Hanifyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendahuluan
ADVERTISEMENT
Perubahan jaman memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia modern. Teknologi yang berkembang semakin cepat menghadirkan arus informasi dan membawa komunikasi ke tingkat yang lebih tinggi. Budaya masyarakat era Society 5.0 yang saling terhubung melalui internet membuat proses produksi semakin otomatis dan konektivitas antar perangkat semakin meningkat. Dengan menggunakan analitik informasi tingkat lanjut, mesin berjaringan dapat beroperasi dengan lebih efisien, bekerja secara kolaboratif, dan mencapai tingkat kinerja yang superior (Tahar, Setiadi, & Rahayu, 2022). Kehadiran perangkat terkomputerisasi telah meningkatkan produktivitas dengan menggeser peran sumber daya manusia itu sendiri (Ni'mah & Suntarti, 2021). Dalam Era Society 5.0, teknologi tidak hanya dianggap sebagai alat untuk mencapai tujuan ekonomi semata, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan manusia (Novianti, Padang, Sambolangi, Panan, & Allo, 2023).
ADVERTISEMENT
Bagi para pendidik, society 5.0 menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi mereka yang tidak mau terlibat dengan kemajuan teknologi, ragu-ragu, atau masa bodoh dengannya. Jaringan internet yang tidak terbatas, dapat menjadi sumber pengetahuan yang luas bagi pendidik dalam mengembangkan materi untuk menyiapkan peserta didik menghadapi masa depan yang semakin tidak pasti.
Saat ini, para pendidik menghadapi beberapa tantangan dalam dunia pendidikan. Banyak guru yang kesulitan menemukan metode pengajaran yang efektif dan inovatif. Mereka sering kali terjebak dalam rutinitas pengajaran yang kurang adaptif terhadap perubahan. Guru sering kali memiliki jadwal yang sangat padat, termasuk kegiatan mengajar, administrasi, dan persiapan materi.
Banyaknya kegiatan membuat guru sulit untuk meluangkan waktu mempelajari atau mencoba metode baru yang mungkin lebih efektif atau sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini. Rutinitas mengajar yang padat membuat banyak guru tidak sempat merefleksikan apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam praktik pengajaran mereka.
ADVERTISEMENT
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membuat informasi terbaru menjadi penting untuk diterapkan dalam pendidikan. Namun, guru sering kali kesulitan mengakses penelitian dan praktik terbaru. Dalam praktiknya, guru sering kali merasa bekerja sendiri dan kurang memiliki kesempatan untuk berkolaborasi atau berbagi pengetahuan dengan sesama pendidik. Bagi sebagian guru, rutinitas mengajar dapat membuat pekerjaan terasa monoton.
Menulis Ilmiah
Melalui penulisan ilmiah, guru belajar menggunakan metode penelitian yang membantu mereka lebih peka terhadap permasalahan di kelas dan lingkungan sekolah. Mereka terlatih untuk membuat keputusan berbasis data yang memperkuat kualitas proses belajar-mengajar (Suharsimi, A., dkk., 2006; Arikunto, S., 2010).
Kegiatan ini dapat membantu guru mengembangkan profesionalisme dan mendalami kompetensi mereka. Dengan menulis, guru dapat merefleksikan praktik pengajaran, mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan, dan memperbarui pendekatan pembelajaran mereka berdasarkan hasil penelitian dan pemikiran kritis.
ADVERTISEMENT
Proses menulis ilmiah ini, guru akan terdorong untuk mencari dan mempelajari banyak literatur terbaru yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Hasilnya bukan hanya berupa tulisan, namun memperkaya bahan ajar mereka, yang pada akhirnya dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mendalam bagi siswa.
Melalui artikel, guru dapat mendokumentasikan dan berbagi pengalaman serta praktik terbaik mereka dengan rekan sejawat. Hasil karya tulis berupa artikel ilmiah akan mendorong budaya belajar yang kolaboratif antarpendidik, di mana inovasi dan metode pengajaran baru dapat disebarluaskan, meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Menulis artikel ilmiah dapat secara signifikan meningkatkan daya literasi seseorang, dalam hal ini guru. Saat menulis artikel ilmiah, guru harus memahami topik secara mendalam. Saat penulisan artikel ilmiah, guru perlu melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan membaca kritis dan memperkaya pengetahuan mereka. Proses penulisan ilmiah melibatkan pencarian, pengelolaan, dan evaluasi informasi dari berbagai sumber yang kredibel sehingga guru menjadi lebih peka dalam membedakan informasi valid dari yang tidak valid.
ADVERTISEMENT
Artikel ilmiah menuntut guru untuk tidak hanya menyajikan data atau informasi, tetapi juga menganalisis dan menyimpulkannya. Proses analisis dan membuat kesimpulan ini, akan memperkuat kemampuan berpikir kritis dan analitis, yang merupakan komponen penting dari literasi. Komponen literasi lain yang akan ikut berkembang adalah kemampuan dalam berbahasa formal dan teknis, seiring kosa kata yang semakin luas serta keterampilan berbahasa yang semakin baik.
Manfaat Menulis Ilmiah
Ketika artikel ilmiah seorang guru yang ditulis dapat diterima dan diapresiasi, dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi guru untuk terus belajar dan menulis. Literasi yang kuat membutuhkan motivasi yang konsisten, dan kesuksesan dalam penulisan ilmiah dapat menjadi salah satu faktor pendorongnya.
Dengan menulis artikel, guru meningkatkan keterampilan literasi, komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis, yang merupakan keterampilan esensial di abad ke-21. Hal ini tak hanya bermanfaat bagi pengembangan pribadi mereka, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi siswa tentang pentingnya literasi dan proses belajar sepanjang hayat (Prensky, M., 2010)..
ADVERTISEMENT
Banyak sistem pendidikan yang menilai atau menghargai artikel ilmiah sebagai bagian dari pengembangan profesional guru. Artikel yang dipublikasikan dapat meningkatkan portofolio akademik mereka, yang berguna untuk kenaikan pangkat atau jenjang karier. Ada pula lembaga pendidikan yang mensyaratkan guru menulis karya ilmiah sebagai komponen dalam kenaikan pangkat golongan.
Secara keseluruhan, menulis artikel ilmiah bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban administratif atau meningkatkan status, tetapi juga merupakan sarana yang efektif bagi guru untuk mengatasi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan dan memperkuat praktik mengajar mereka demi hasil belajar yang lebih baik bagi siswa.
Meskipun menulis artikel ilmiah membutuhkan waktu dan usaha, manfaat yang diperoleh tidak hanya meningkatkan kualitas profesionalisme dan kapasitas guru sebagai pendidik tetapi juga berdampak positif bagi peserta didik dan institusi pendidikan tempat mereka bernaung.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2010). Penelitian tindakan: Pendekatan praktis untuk guru. Jakarta: Rineka Cipta.
Ni'mah, I., & Suntarti, N. (2021). Manajemen Mutu Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. International Journal of Disabilities and Social Inclusion (IJODASI), 01(02), 9-17.
Novianti, Padang, S. l., Sambolangi, O., Panan, K., & Allo, A. B. (2023, Agustus). Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Kristen di Era Society 5.0. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 1(6), 513-528.
Prensky, M. (2010). The Relevance of 21st Century Skills: Incorporating Relevant Knowledge, Skills, and Aptitudes for the Global Economy of the Future. TechCurr2023. Retrieved from https://pressbooks.pub/techcurr2023/chapter/21c_skills/
Suharsimi, A., dkk. (2006). Penelitian tindakan kelas: Metode penelitian yang efektif untuk guru. Jakarta: Grasindo.
Tahar, A., Setiadi, P., & Rahayu, S. (2022). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Era Society 5.0. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 12380-12394.
ADVERTISEMENT