Konten dari Pengguna

Generasi Stoberi : Perkara Masa Kini?

Gabriele Valentina
Halo, perkenalkan nama saya Gabriele Valentina. Saya merupakan salah satu siswi dari sekolah Sma Citra Berkat Tangerang. Saat ini saya berada dikelas 12. Saya sendiri lahir pada tanggal 20 Mei 2007
27 Januari 2025 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabriele Valentina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pexels.com
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi saat ini banyak anak muda yang bergantung pada media sosial. Dengan ini, banyak anak muda sekarang yang pemikirannya cenderung tidak luas. Melalui pemikiran tersebut, lahirlah “Generasi Stroberi”. Dari luar terlihat bagus, menarik, keren, dan menyenangkan, namun nyatanya generasi ini mudah sekali reta hanya melalui hal sepele.
ADVERTISEMENT
Meskipun terkesan negatif, generasi ini juga mendatangkan dampak positif. Gen Z memiliki kecepatan dan kekuatan yang luar biasa dalam menyelesaikan masalah serta sangat kreatif dalam memberi inovasi. Ide-ide unik yang diberikan cenderung ‘berbeda’ sehingga orang-orang dapat kagum dan menyukai karya-karya dari generasi ini.
Selain itu, meskipun terkesan mudah sekali rapuh, generasi setelah milenial ini sangat menyukai hal-hal menantang. Mereka lebih senang melakukan suatu pekerjaan secara sendiri karena merasa terbatasi apabila berada dalam kontrol orang lain.
Negatifnya, generasi masa kini mudah sekali merasa stress, jauh dari arti kata tangguh. Mereka harus menyadari bahwa ekonomi saat ini berada di kondisi yang sangat sulit. Walaupun pekerjaan terlihat mudah sekali untuk didapatkan, nyatanya mereka hanya meraba permukaanya saja. Kenyataan bahwa semakin berkembangnya era teknologi kerap membuat mereka lalai akan tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Generasi sekarang yang cenderung fokus terhadap hawa nafsu dan kebebasan membuat kebahagiaan seolah-olah diukur dari banyaknya harta yang dimiliki. Hal tersebut membuat generasi saat ini mudah jatuh dan selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah. Gen Z akhirnya sulit memahami apa itu perjuangan.
Padahal, hal tersebut dapat dicegah dengan cara membangun mental mereka yang sudah lemah. Mereka harus menyadari bahwa hidup tidak semudah yang membalikkan telapak tangan. Apabila generasi stroberi ini dapat mengatasi kelemahan utama yang tumbuh dalam diri mereka, keyakinan akan masa depan yang berkembang dengan pesat tidak akan menjadi angan-angan belaka.