Konten dari Pengguna

Optimalisasi Pertanian Berbasis Data: Pemetaan Indeks Potensi Sawah Desa Ngering

Gabriella
Mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik Universitas Diponegoro
9 Februari 2025 10:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabriella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemberian Bingkai Peta Indeks Potensi Lahan Pertanian Desa Ngering Kepada Perangkat Desa di Kantor Desa Ngering (Sumber: Dokumentasi KKN Tim 1 Desa Ngering)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Bingkai Peta Indeks Potensi Lahan Pertanian Desa Ngering Kepada Perangkat Desa di Kantor Desa Ngering (Sumber: Dokumentasi KKN Tim 1 Desa Ngering)
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa UNDIP Melakukan Pendampingan Pembuatan Peta Indeks Potensi Lahan Pertanian Desa Ngering, Kabupaten Klaten oleh KKN TIM 1 UNDIP 2025"
ADVERTISEMENT
Jogonalan, Klaten, 03 Februari 2025 – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "Optimalisasi Pertanian Berbasis Data: Pemetaan Indeks Potensi Sawah Desa Ngering" telah berhasil dilaksanakan di Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Program ini diprakarsai oleh Novi Natalia Margaretta sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan pendekatan berbasis data.
Latar Belakang Program
Desa Ngering memiliki potensi pertanian yang besar, terutama karena wilayahnya didominasi oleh lahan sawah yang luas. Namun, pemanfaatan lahan pertanian tersebut belum sepenuhnya optimal akibat keterbatasan data mengenai kondisi tanah, ketersediaan air, serta pola tanam yang sesuai. Banyak petani masih mengandalkan metode tradisional dalam mengelola lahan, sehingga produktivitas pertanian sering kali dipengaruhi oleh faktor yang tidak terprediksi, seperti perubahan cuaca dan ketersediaan irigasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, belum adanya sistem pemetaan yang komprehensif membuat sulit bagi petani untuk menentukan area dengan potensi terbaik untuk bercocok tanam. Data spasial yang akurat mengenai indeks potensi sawah sangat dibutuhkan agar petani dapat mengelola lahan secara lebih efisien dan meningkatkan hasil panen. Oleh karena itu, program KKN ini hadir untuk menyediakan solusi berbasis data guna mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan data spasial dalam sektor pertanian menjadi semakin penting. Peta indeks potensi sawah dapat membantu petani memahami kondisi lahan mereka dengan lebih baik, mengidentifikasi area yang memiliki produktivitas tinggi, serta memitigasi risiko akibat perubahan iklim. Selain itu, pemerintah desa juga dapat menggunakan data ini untuk merancang kebijakan pertanian yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Tujuan dan Pelaksanaan Program
Program KKN ini bertujuan untuk menyusun peta indeks potensi sawah di Desa Ngering yang dapat dijadikan acuan bagi petani dan pemerintah desa dalam mengelola pertanian secara lebih optimal. Dalam pelaksanaannya, Novi Natalia Margaretta bersama tim melakukan berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan data spasial hingga pembuatan peta berbasis skoring dan satuan kemampuan lahan.
Metode yang digunakan dalam program ini mencakup:
1. Pengumpulan Data Spasial: Menggunakan sumber dari Geoportal Jawa Tengah dan Badan Informasi Geospasial untuk memperoleh data terkait kondisi lahan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertanian.
2. Analisis dan Skoring Indeks Potensi Sawah: Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode skoring berdasarkan kriteria seperti kesuburan tanah, ketersediaan air, serta pola tanam yang sesuai.
ADVERTISEMENT
3. Pembuatan Peta Indeks Potensi Sawah: Data yang telah dianalisis dikonversi menjadi peta yang menampilkan area dengan potensi terbaik untuk pertanian.
4. Pendampingan Perangkat Desa: Tim KKN juga memberikan pendampingan kepada perangkat desa terkait cara membaca dan memanfaatkan peta yang telah dibuat, sehingga dapat digunakan dalam perencanaan pertanian jangka panjang.
Selain itu, program ini juga mengedukasi petani tentang pentingnya teknologi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan memahami bagaimana membaca dan menggunakan peta indeks potensi sawah, petani dapat menentukan metode tanam yang paling sesuai dan efisien. Tim KKN juga memperkenalkan konsep pertanian presisi yang mengandalkan data spasial untuk pengelolaan lahan yang lebih optimal.
Hasil dan Luaran Program
Sebagai hasil dari program KKN ini, telah dihasilkan peta cetak yang menampilkan indeks potensi sawah di Desa Ngering. Peta ini dirancang dalam format fisik yang dapat dipajang di Kantor Kelurahan guna memudahkan akses informasi bagi petani dan pemerintah desa. Dengan adanya peta ini, petani dapat lebih mudah menentukan area yang paling sesuai untuk bercocok tanam berdasarkan kondisi aktual lahan.
ADVERTISEMENT
Selain peta cetak, program ini juga memberikan rekomendasi terkait sistem pertanian berbasis data yang dapat diterapkan di masa mendatang. Pemerintah desa diharapkan dapat terus memperbarui data indeks potensi sawah secara berkala agar selalu relevan dengan kondisi terkini.
Program "Optimalisasi Pertanian Berbasis Data: Pemetaan Indeks Potensi Sawah Desa Ngering" diharapkan menjadi langkah awal dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan pemanfaatan data spasial yang lebih baik, petani dapat meningkatkan hasil panen secara efisien, sementara pemerintah desa dapat merencanakan kebijakan pertanian yang lebih tepat sasaran. Program ini juga dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi dalam pengelolaan lahan pertanian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan adanya inisiatif ini, Desa Ngering dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam mengoptimalkan potensi pertaniannya. Penggunaan data spasial yang akurat akan membuka peluang bagi desa untuk meningkatkan produksi pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat dalam program ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Ke depan, diharapkan ada lebih banyak inisiatif serupa yang dapat diterapkan di desa-desa lain, sehingga seluruh komunitas pertanian di Indonesia dapat memperoleh manfaat dari pendekatan berbasis data ini. Dengan langkah nyata seperti ini, pertanian desa dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.
Penulis : Novi Natalia Margaretta ( S1 Perencanaan Wilayah dan Kota – Fakultas Teknik )
Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Rr. Hermini. Susiatiningsih, M.Si.
Lokasi : Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten