Konten dari Pengguna

"Peta Digital: Transformasi Cerdas untuk Desa Tempurharjo"

Gabriella Devina
Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
7 Februari 2025 12:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabriella Devina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Optimalisasi Perencanaan Desa Berbasis Geospasial: Pembaharuan Peta Digital oleh Mahasiswa KKN Undip di Tempurharjo, Wonogiri”
(Penyerahan luaran program kerja kepada perangkat Desa Tempurharjo)
zoom-in-whitePerbesar
(Penyerahan luaran program kerja kepada perangkat Desa Tempurharjo)
Tempurharjo, Wonogiri, 30 Januari 2025 – Dalam rangka mendukung pengelolaan dan perencanaan pembangunan desa yang lebih baik, Rifda Ayu Husnianingrum, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro TIM 1 2025 melaksanakan program kerja Pembaharuan Peta Digital Desa Tempurharjo. Program ini bertujuan menyediakan peta digital yang komprehensif dan akurat, sebagai alat bantu strategis untuk mendukung perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya desa, serta pemberdayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini didasari oleh kebutuhan Desa Tempurharjo akan peta yang mutakhir dan terdigitalisasi. Selama ini, desa belum memiliki peta terbaru yang dapat diandalkan untuk menunjang perencanaan berbagai sektor, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga pengelolaan lingkungan. Kepala Desa Tempurharjo, Bapak Sudiharto, menyampaikan, “Kami sangat menyambut baik program kerja ini. Dengan adanya peta digital, kami dapat lebih mudah mengidentifikasi potensi dan permasalahan desa. Ini adalah langkah awal yang sangat penting bagi pembangunan berbasis data yang lebih akurat.”
Rifda memulai program dengan tahapan sosialisasi kepada perangkat desa dan tokoh masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut, Rifda menjelaskan manfaat peta digital, termasuk bagaimana peta ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti pengelolaan aset desa, perencanaan infrastruktur, dan penyediaan informasi lokasi fasilitas umum. Para peserta sosialisasi, termasuk perangkat desa dan kepala dusun, menunjukkan antusiasme tinggi dan memberikan masukan tentang elemen-elemen penting yang harus dimasukkan ke dalam peta.
(Pengumpulan data terkaoit pembuatan Peta Desa Tempurharjo )
Proses pengumpulan data dimulai dengan survei wilayah Desa Tempurharjo. Rifda melakukan survei dengan bantuan perangkat teknologi geospasial modern. Survei ini mencakup pendataan lokasi-lokasi penting, seperti sekolah, pasar, balai desa, tempat ibadah, jalan utama, serta batas-batas wilayah desa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa juga melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi lokal yang lebih akurat dan mendetail.
ADVERTISEMENT
Setelah data terkumpul, proses digitalisasi peta dilakukan di posko KKN. Data hasil survei diolah menggunakan perangkat lunak GIS (Geographic Information System), yang memungkinkan penggabungan data spasial dan atribut secara menyeluruh. Rifda merancang peta yang mencakup elemen-elemen utama, seperti batas administratif desa, lokasi fasilitas umum, jaringan jalan, serta potensi sumber daya alam. Setiap elemen dalam peta dirancang untuk mendukung kebutuhan spesifik Desa Tempurharjo dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah.
Tidak hanya berhenti pada pembuatan peta, Rifda juga mengadakan pelatihan kepada perangkat desa mengenai cara membaca dan memanfaatkan peta digital. Pelatihan ini dilakukan dengan pendekatan praktis, sehingga perangkat desa dapat langsung mencoba menggunakan peta digital untuk simulasi perencanaan pembangunan. Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari perangkat desa. Sekretaris Bidang Keuangan Desa Tempurharjo, Bapak Wahyu, menyampaikan, “Pelatihan ini sangat membantu kami memahami penggunaan peta digital. Sebelumnya, kami hanya mengandalkan peta manual yang kurang akurat, tetapi sekarang kami memiliki alat yang lebih canggih untuk mendukung pekerjaan kami.”
ADVERTISEMENT
Sebagai luaran utama, peta digital Desa Tempurharjo diserahkan kepada pemerintah desa. Acara penyerahan dilakukan secara simbolis dalam pertemuan perangkat desa yang dihadiri oleh kepala desa, kepala dusun, serta tokoh masyarakat. Kepala Desa Tempurharjo, Bapak Sudiharto, menyatakan apresiasi dan harapannya terhadap keberlanjutan program ini. “Peta ini bukan hanya sekadar hasil kerja keras, tetapi juga alat strategis yang dapat menjadi dasar perencanaan desa ke depan. Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan kontribusi nyata untuk desa kami. Harapan kami, peta ini akan terus diperbarui di masa depan agar selalu relevan dengan perkembangan desa,” ujar beliau.
Program kerja ini diakhiri dengan sesi diskusi dan evaluasi bersama perangkat desa, di mana Rifda menerima masukan dan saran terkait peta yang telah dibuat. Selain itu, masyarakat juga diajak berdiskusi tentang bagaimana memanfaatkan peta ini untuk menggali potensi desa yang belum tergarap secara optimal, seperti pengembangan agrowisata, pengelolaan lahan, dan pemetaan kebutuhan infrastruktur baru.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa dan perangkat desa,. Foto ini menjadi simbol kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dengan Desa Tempurharjo. Rifda berharap, program ini tidak hanya menjadi keberhasilan satu kali, tetapi dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi geospasial dalam perencanaan pembangunan.
Penulis : Rifda Ayu Husnianingrum
Fakultas : Fakultas Teknik
Program Studi : Teknik Geodesi
Dosen Pembimbing Lapangan : Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M
Lokasi KKN TIM 1 2025 : Desa Tempurharjo, Kec. Eromoko, Kab. Wonogiri