Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dapatkah Bisnis Sustainable Fashion Meraih Kesuksesan & Keuntungan?
GABSTER Fashion Consulting adalah perusahaan konsultasi fashion pertama di Indonesia yang memberikan servis dari A-Z di bidang fashion: mulai dari desain, produksi, kolaborasi, marketing, hingga pemasaran ke luar negeri. Selain itu, GABSTER juga membarikan insight, berita fashion terkini, dan membangun komunitas fashion di Indonesia.
6 Oktober 2019 11:48 WIB
Tulisan dari Gabstersays tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada sebuah pertanyaan besar bagi yang ingin memulai bisnis sustainable fashion di Indonesia; akankah pembeli membayar lebih untuk sebuah item pakaian yang terbuat dari bahan ramah lingkungan & bahan daur ulang ketika mereka bisa mendapatkan barang yang sama dengan harga lebih murah?
ADVERTISEMENT
Meski diskon masih menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang, namun semakin banyak konsumen yang mulai beralih pada merek-merek yang lebih peduli lingkungan berdasarkan survey dari Lyst. Mesin pencari pakaian global ini melaporkan adanya kenaikan sejumlah 47% pengguna yang mencari pakaian dengan konsep ramah lingkungan dan beretika, diantaranya: ' vegan leather' dan 'katun organik'. Sebuah firma analis, GlobalData juga melaporkan naiknya pertumbuhan pasar pakaian bekas yang 21 lebih cepat dibandingkan ritel. Apa yang begitu menarik dari sustainable fashion?
Popularitas Pakaian Ramah Lingkungan semakin Meningkat
Pemasaran berbasis konsep dan tujuan tengah marak diangkat oleh banyak merek fashion dalam beberapa tahun terakhit ini. Tak hanya menyajikan foto editorial yang menarik, sejumlah rumah mode mencoba untuk menarik minat konsumen melalui isu-isu sosial. Sustainability atau konsep keberlanjutan menjadi salah satu tema besar yang banyak diperbincangkan seiring kian bertambahnya konsumen yang sadar akan permasalahan lingkungan dan dampak buruk dari industri mode. Beberapa waktu lalu, Diesel berkolaborasi dengan Coca Cola untuk meluncurkan koleksi kapsul yang bahan bakunya terbuat dari plastik dan katun daur ulang berjudul ‘The (Re)Collection’.
ADVERTISEMENT
Di tengah maraknya diskusi mengenai dampak buruk dari konsumsi sandang yang berlebihan, Diesel menawarkan pakaian dengan konsep ramah lingkungan yang tetap tampak trendi. Melalui kolaborasi ini Coca Cola juga turut menjelaskan inisiatif untuk mendaur ulang kemasan PET melalui situs resminya. Terlepas dari kesuksesan yang diraih, kolaborasi ini memiliki dampak positif untuk mengajak para konsumen agar dapat terlbiat dalam gerakan kesadaran lingkungan.
Sebelumnya rumah mode mewah asal Italia, Prada sempat meluncurkan kembali koleksi tas berbahan nilon ikoniknya dengan bahan daur ulang dalam lini Re-Nylon. Prada bekerjasama dengan perusahaan garmen Aquafil untuk meregenerasi nilon lama ECONYL®. Bahan tersebut dihasilkan dari proses pemurnian plastik yang diambil dari laut dan limbah serat tekstil. Prada menargetkan untuk mengganti seluruh bahan nilon dengan ECONYL® pada tahun 2021. Selain itu, seluruh keuntungan dari penjualan tas Re-Nylon akan disumbangkan untuk program pendidikan dari UNESCO.
ADVERTISEMENT
Mode keberlanjutan tidak hanya digawangi oleh rumah mode mewah saja. Merek pakaian olahraga, adidas menyambut peringatan Hari Bumi bulan April lalu dengan meluncurkan koleksi sepatu yang seluruh bahannya dapat didaur ulang bernama Futurecraft LOOP. Merek direct-to-consumers asal Amerika, Everlane juga telah meluncurkan sneakers berkelanjutan bernama Tread di bulan yang sama.
Perkembangan Pakaian Berkelanjutan di Indonesia
Tak hanya di luar negeri, kesadaran akan industri mode berkelanjutan pun kian tumbuh dan berkembang di Indonesia. Beberapa merek lokal Tanah Air turut mengusung konsep ramah lingkungan, salah satunya Empathy. Dengan slogan 'buy thoughtfully, wear emphaty", Empathy menawarkan serangkaian pakaian yang memiliki perpaduan gaya streetwear dengan aksen kain tradisional Indonesia yang bahan-bahannya terbuat dari kain perca.
Tak sebatas dari merek lokal, baru-baru ini Aqua juga tengah gencar memperkenalkan kemasan barunya yang dapat didaur ulang dengan tagar #BijakBerplastik. Merek air mineral ikonik ini pun turut memamerkan sejumlah fashion item hasil daur ulang kemasan plastiknya di gelaran Brightspot Market. Aqua juga turut menggandeng beberapa desainer lokal untuk bekerjasama menciptakan pakaian dan aksesori yang terbuat dari bahan daur ulang plastik.
Semakin maraknya rumah mode dan label yang mengusung konsep berkelanjutan merupakan sebuah pertanda positif bagi industri mode. Kemajuan teknologi akan turut membantu berkembangnya pakaian-pakaian ramah lingkungan di masa mendatang. Dengan begitu, tidak akan ada lagi pertimbangan bisnis untuk mengusung konsep keberlanjutan atau tidak. Sustainable fashion atau mode keberlanjutan akan menjadi standar dan norma bagi industri mode di masa depan.
ADVERTISEMENT