Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Lapar Mata: Apakah Benar-Benar Nyata?
12 Desember 2023 18:09 WIB
Tulisan dari Gabrielle Althea Zefanya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah gak, sih, kalian malem-malem lagi nonton YouTube, terus nontonnya video makanan dan malah jadi laper padahal sebelumnya sudah makan? Pernah juga gak, sih, ketika kalian lagi scroll-scroll aplikasi online kayak GoFood atau GrabFood, tapi berakhir enggak beli apa-apa. Kondisi seperti itu biasanya disebut sebagai lapar mata. Tapi, sebenarnya apa sih yang bikin kita bisa ngerasa laper padahal kita cuma nonton video atau scroll-scroll aplikasi online? Yuk, simak artikel berikut ini!
ADVERTISEMENT
Apa itu Lapar?
Kalian pasti pernah mendengar perut kalian keroncongan, kan? Bahkan merasakan pusing atau mual karena belum makan? Sadar gak, sih, kalau sebenarnya itu merupakan sinyal yang otak berikan kepada tubuh kita biar kita makan secepatnya?
Pada dasarnya, lapar merupakan kondisi di mana diri kita merasa ingin makan. Cannon dan Washburn (1912) mengatakan bahwa rasa lapar timbul dari keadaan lambung yang kosong. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memberi sinyal ke otak bahwa perut sedang kosong. Otak akhirnya mengirimkan sinyal ke perut, yang membuat keroncongan dan lapar. Hormon ghrelin, yang juga dikenal sebagai "hormon lapar", dibuat oleh lambung, tetapi juga dibuat oleh pankreas, usus halus, dan otak (hipotalamus) dalam jumlah kecil. Hipotalamus merupakan bagian pada otak yang bertanggung jawab untuk mengatur berbagai proses homeostasis, seperti mengatur perilaku dan nafsu makan. Keberadaan ghrelin telah diketahui pada tahun 1980an oleh para peneliti yang menyaring molekul kecil dan peptida untuk mengetahui kemampuannya dalam meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan (McCormick et al., 1985). Saat lambung kosong, hormon ini dikeluarkan dari lambung dan bergerak menuju hipotalamus melalui aliran darah. Kemudian, hormon ghrelin mendorong hipotalamus untuk membuat kita merasa lebih lapar.
ADVERTISEMENT
Peran hormon ghrelin ini cukup banyak loh! Berikut merupakan peran hormon ghrelin dalam tubuh kita:
Lalu, Lapar Mata Itu Apa?
Sering banget gak sih denger istilah “lapar mata”? Lapar mata itu sendiri adalah situasi di mana diri kita memiliki keinginan untuk makan atau nafsu makan kita naik setelah melihat suatu gambar atau video makanan. Hal itu dapat meningkatkan selera makan kita. Ternyata, lapar mata juga disebabkan oleh beberapa faktor loh!
Indra visual merupakan salah satu indra yang paling kuat dalam mempengaruhi selera makan seseorang. Pada saat seseorang melihat foto atau video yang menarik tentang makanan, otak mereka dapat merespons dengan merilis neurotransmitter tertentu, seperti dopamin, yang terkait dengan kenikmatan dan hadiah. Ini yang dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk merasakan makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dopamin merupakan neurotransmitter yang bertanggung jawab atas kenikmatan dan motivasi. Ketika seseorang menyaksikan video makanan yang mendorong selera, itu dapat meningkatkan pelepasan dopamin, yang menyebabkan seseorang dapat merasakan kesenangan dan memiliki keinginan untuk merasakan makanan tersebut secara langsung.
Memori sensorik dan imajinasi juga dapat meningkat pada saat menonton video makanan. Otak melepaskan neurotransmitter yang terlibat dalam proses pencernaan, seperti ghrelin, yang dikaitkan dengan rasa lapar, untuk menghasilkan sensasi dan respons.
Faktor psikologis juga dapat memainkan peran dalam bagaimana otak merespons visualisasi makanan, seperti keadaan emosi dan keadaan lapar sebelumnya. Orang yang sedang lapar atau dalam keadaan emosi tertentu bisa jadi akan lebih rentan terhadap pengaruh lapar mata.
ADVERTISEMENT
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Saat Lapar Mata?
Lapar karena melihat video makanan melibatkan kompleksitas interaksi antara rangsangan visual, respon otak, dan pengaruh faktor psikologis. Namun, apabila berada di kondisi seperti itu apa yang harus dilakukan? Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan ketika lapar mata sedang kita rasakan, seperti berikut ini:
1. Sadarkan diri sendiri
Kita harus menyadari bahwa lapar mata itu mungkin bersifat psikologis dan tidak selalu mencerminkan rasa lapar fisik yang sebenarnya. Coba dipertimbakan kembali apakah Anda benar-benar lapar atau hanya tergoda oleh gambar atau video makanan. Selain itu juga, apabila sudah benar-benar merasakan lapar mata, lebih baik hentikan apapun yang sedang Anda saksikan. Hal ini seringkali terjadi pada saat malam hari sebelum tidur. Jadi, hindarilah tontonan yang berbau dengan makanan. Lupakan dan langsung saja tidur.
ADVERTISEMENT
2. Latihan Kebijakan Kesadaran
Terapkan latihan kebijakan kesadaran (mindfulness) saat makan. Nikmatilah makanan dengan penuh perhatian, rasakan rasa dan tekstur makanan, dan hingga benar-benar merasa kenyang.
3. Menjaga Pola Makan
Penting untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan Anda. Hindari larangan yang ketat atau pola makan yang sangat ketat, karena ini dapat meningkatkan keinginan untuk makan berlebihan saat lapar mata muncul. Susunlah jadwal makan yang teratur dan makanlah pada waktu yang konsisten setiap hari.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki caranya masing-masing dan pastinya berbeda untuk mengatasi lapar mata itu. Tapi, perlu diingat bahwa lapar mata bukanlah suatu hal yang harus dihindari. Lapar mata itu wajar apabila terjadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita mengendalikan atau mengontrol diri kita terhadap apa yang kita saksikan dan pastikan bahwa perut kita tidak kosong atau sebelum menyaksikan foto atau video makanan kita sudah makan.
ADVERTISEMENT
Referensi
1. Cannon, W. B., & Washburn, A. L. (1912). An explanation of hunger. American Journal of Physiology-Legacy Content, 29(5), 441–454.
2. Klok, M. D., Jakobsdottir, S., & Drent, M. L. (2007). The role of leptin and ghrelin in the regulation of food intake and body weight in humans: a review. Obesity reviews : an official journal of the International Association for the Study of Obesity, 8(1), 21–34. https://doi.org/10.1111/j.1467-789X.2006.00270.x
3. McCormick, G.F., Millard, W.J., Badger, T.M., Bowers, C.Y., and Martin, J.B. (1985). Dose-response characteristics of various peptides with growth hormone-releasing activity in the unanesthetized male rat. Endocrinology 117, 97–105.