Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Indonesia Menyikapi Kebijakan Presiden Amerika Serikat
13 April 2025 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Gabriel Michael Wihelmus Awak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara Indonesia Menyikapi Kebijakan Presiden Amerika Serikat
Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat selalu menarik untuk diamati, terutama ketika terjadi pergantian pemimpin di Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia punya posisi strategis dalam menjalin hubungan dengan kekuatan dunia seperti Amerika Serikat. Namun, pendekatannya berbeda: tidak reaktif, tidak ikut arus, tapi tetap aktif dan penuh perhitungan.
Bebas Aktif, Bukan Netral Saja
Indonesia menganut prinsip politik luar negeri yang “bebas dan aktif”. Artinya, Indonesia tidak memihak blok kekuasaan mana pun, tapi juga tidak diam. Sikap ini terlihat jelas dalam merespons kebijakan luar negeri dari presiden-presiden Amerika—baik itu Donald Trump maupun Joe Biden.
Misalnya, saat Amerika menggencarkan strategi Indo-Pasifik untuk membendung pengaruh Tiongkok, Indonesia menyambutnya dengan hati-hati. Indonesia mendukung stabilitas kawasan, tapi menolak ikut pakta pertahanan seperti AUKUS. Indonesia memilih jalur diplomasi dan mendorong sentralitas ASEAN sebagai penengah.
ADVERTISEMENT
Terbuka untuk Kerja Sama, Tapi Tetap Selektif
Dalam urusan ekonomi dan teknologi, Indonesia terbuka untuk kolaborasi dengan AS, terutama dalam investasi hijau, transformasi digital, dan pertahanan. Namun, pendekatannya bukan sekadar menerima bantuan. Pemerintah Indonesia mengutamakan kerja sama yang saling menguntungkan dan tidak mengorbankan kedaulatan nasional.
Di era Biden, ada peluang kerja sama lebih luas dalam isu iklim dan energi terbarukan. Tapi Indonesia tetap menjaga jarak aman, apalagi jika ada agenda tersembunyi di balik kebijakan luar negeri AS.
Soal Palestina, Indonesia Konsisten
Meski punya hubungan dekat dengan AS, Indonesia tetap berani bersikap berbeda. Salah satunya adalah soal konflik Israel-Palestina. Ketika AS menunjukkan dukungan kuat ke Israel, Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Ini jadi bukti bahwa Indonesia tidak ikut arus jika bertentangan dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Lalu, Ke Depan Seperti Apa?
Siapapun presiden AS berikutnya—baik Joe Biden, Donald Trump, atau tokoh lainnya—Indonesia tampaknya akan tetap berorientasi pada Politik Bebas Aktif dan tidak terlalu reaktif terhadap pergantian dan transisi yang terjadi.