Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Empat Tahun Untuk Selamanya
18 November 2023 11:01 WIB
Tulisan dari Gadis Ranty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal mengenai sosok Bianca James, melempar memori saya ke peristiwa tidak mengenakkan empat tahun lalu, 21 Juli 2019, di penginapan Roosje Van De Kaap, Swellendam. Delegasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Cape Town, Afrika Selatan, dicaci maki tanpa sebab jelas oleh seorang pria berkewarganegaraan asing pemilik penginapan. Sikap rasisnya sungguh kentara dan membuat kami trauma.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pengalaman buruk yang terjadi, pagi hari 21 Juli 2019 delegasi Konsulat berhasil melakukan pertemuan produktif dengan tim Mayor Nicholas Mayburg – Walikota Swellendam. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk pengembangan kerja sama ekonomi Indonesia dengan kota Swellendam – salah satu kota satelit dengan ekonomi terdepan, tidak jauh dari Cape Town. Di situlah saya berkenalan dengan Bianca James – kepala bidang komunikasi, pemasaran, dan publikasi kota Swellendam.
![Bianca James, sahabat dan kepala bidang komunikasi, pemasaran, dan publikasi kota Swellendam (2019)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hfg9135r2qss2j4r248vbv4m.jpg)
Saya dan Bianca memiliki latar belakang yang sama, yakni bidang komunikasi dan pemasaran. Berangkat dari perbincangan yang hangat dan terbuka di sela-sela pertemuan pada tanggal 21 Juli tersebut, jalinan persahabatan kami pelan-pelan berkembang.
Tak kenal, maka tak sayang, demikian kata pepatah. Relasi yang tumbuh di antara saya dan Bianca rupanya tidak sekedar latar belakang yang sama dalam jurusan komunikasi dan pegawai pemerintah, tetapi juga kegemaran kita atas fesyen.
ADVERTISEMENT
Bianca memiliki lingkaran persahabatan yang bekerja di dunia fesyen di Cape Town. Bertepatan dengan itu, Konsulat menyelenggarakan promosi dagang wastra dan tekstik Indonesia dalam acara bertajuk Made in Indonesia pada tanggal 5 – 6 September 2019. Koneksinyalah yang kemudian membantu Konsulat untuk dapat mengundang komunitas fesyen di Cape Town dan area sekitarnya.
Untuk menjangkau Swellendam, kita harus berkendara tiga jam dari Cape Town. Namun, jarak tersebut tidak menjadi penghalang komunikasi intens kami.
Suatu kali saya pernah dinas pergi ke provinsi paling Timur Afrika Selatan – Eastern Cape. Dengan posisi strategis Swellendam yang terletak di antara Cape Town dan Eastern Cape, saya dan tim Konsulat sengaja istirahat satu hari di Swellendam. Saya dan Bianca bertemu di restoran paling hip di kota. Pertemuan singkat itu malah membuka relasi saya dengan beragam sosok penting di Swellendam, seperti Anton Groenewald – manajer kota Swellendam dan Nicole – pengusaha bisnis meditasi dan healing yang sangat ingin mengembangkan jaringan bisnis di Bali.
Persahabatan kami yang membukakan cakrawala bisnis tidak berhenti sampai di situ. Suatu hari Bianca mengirimkan pesan singkat meminta bantuan, “Hey, do you have friends in Bali that can guide me while I am there?” Bianca berencana untuk pergi ke Bali, tetapi tidak punya kawan yang dapat menemani. Saya kemudian mengontak sahabat dekat saya, Ika – seorang manajer perusahaan pengiriman instan makanan. Dia bersedia menjadi pemandu selama seminggu. Ika dan Bianca menjadi teman dekat sejak saat itu. Satu hal yang dia ceritakan kepada saya setelah kembali ke Cape Town adalah impresinya yang tinggi atas penggunaan aplikasi transportasi ojek. Menurutnya, ojek online merupakan solusi kemacetan Cape Town yang perlu diadopsi.
Seorang diplomat mungkin hanya menjalani penempatan di suatu negara maksimal empat tahun saja. Namun, dengan persahabatan dan jalinan relasi yang dalam, koneksi yang dimiliki dapat dengan mudah menjadi bisnis yang berkelanjutan. Rasa saling percaya yang dibina dapat bertransformasi dalam bentuk cuan. Inilah esensi empat tahun untuk selamanya (GR).
ADVERTISEMENT