Pengaruh Korean Wave terhadap Perubahan Mode Berpakaian di Indonesia

gadis yunita amelia
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
19 Desember 2022 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari gadis yunita amelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gaya Busana Korea, Source: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gaya Busana Korea, Source: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaya busana merupakan gaya berpakaian yang menjadi ciri khas orang tertentu baik secara individual maupun kelompok. Seiring dengan berjalannya waktu, gaya busana selalu berkembang dan berubah-ubah dengan sangat cepat, hal ini terjadi karena adanya pengaruh globalisasi dari luar. Perubahan mode berpakaian juga terjadi karena adanya teori siklus dalam perubahan sosial di mana arah perubahannya tidak memiliki batas antara pola primitif, tradisional, dan modern.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir Indonesia sudah terpengaruh oleh gaya Korea karena adanya Korean Wave yang sudah menyebar secara global khususnya dalam gaya busana. Korean Wave lebih mudah diterima di Indonesia karena dianggap lebih sesuai norma dan sopan santun yang berkembang di masyarakat dibandingkan dengan Westernisasi. Persebaran budaya saat ini bisa dengan mudah masuk karena adanya teknologi informasi yang semakin canggih, kita dapat mengetahui tren-tren baru dari berbagai negara yang bisa ditiru.
Korean Wave adalah  fenomena penyebaran budaya Korea Selatan ke seluruh dunia, penyebaran tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan  adanya drama-drama Korea dan lagu-lagu K-pop yang saat ini sangat digemari di dunia, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa gaya Korea sangat disukai oleh anak-anak muda.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sejarah orang Korea kuno suka memakai pakaian berwarna putih karena mencerminkan ketenangan, namun saat ini anak laki-laki di Korea lebih suka menggunakan kemeja longgar berukuran besar dengan celana yang santai sedangkan para perempuan suka menggunakan gaun, off-shoulder, rok, dan juga pakaian yang ukurannya lebih besar dari tubuh mereka (oversize). Dalam gaya busana Korea kita dapat menjumpai pakaian-pakaian berwarna cerah seperti pink, salem, cream, hijau muda, dan lain-lain.
Maraknya peminat busana Korea meningkatkan adanya kesempatan kerja, beberapa orang membuka usaha trift (produk bekas) pakaian yang berasal dari Korea, melakukan jasa titip pakaian Korea di media sosial seperti di Instagram, dan juga membuat brand atau merek pakaian mereka sendiri yang modelnya terinspirasi dari gaya Korea. Contohnya toko haraskirt yang dapat kita cari di salah satu aplikasi berbelanja online, merek tersebut berasal dari Bandung dan menjual blouse dan gaun bergaya Korea ada juga toko yang berasal dari Jakarta Barat bernama herlittlecloset.id, kita dapat banyak menjumpai blouse bergaya Korea dengan jenis yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Adanya kesempatan tersebut menjadi dampak positif bagi masyarakat Indonesia, namun hal tersebut juga dapat memberikan dampak negatif yakni:
1.      Mendorong seseorang untuk menjadi peyalur produk-produk Korea Selatan dibandingkan memproduksi dan membuat usaha pakaian mereka sendiri.
2.      Korean Wave menimbulkan sikap meniru para idol baik dari gaya rambut hingga gaya berpakaian idolanya, hal ini menjadi penyebab adanya sifat konsumtif.
3.      Konsumtif dalam berbelanja tanpa memikirkan secara mendalam, sikap konsumtif dapat berdampak pada inflasi.
4.      Pakaian lokal tidak eksis di pasaran dan kalah saing dengan produk luar.
Referensi
Wicaksono, M. A. (2021). Pengaruh Fenomena Tren Korean Wave Dalam Perkembangan Fashion Style di Indonesia. Jurnal Sosial Politika, 74-85.
ADVERTISEMENT