Konten dari Pengguna

Jika Engkau Menjelma dan Aku Menjadi

Gagar Asmara
Sarjana Psikologi. Calon Linguis. Penulis syair, puisi, dan prosa di gagarasmara.tumblr.com. Humanis, eksistensialis, dan naturalis.
28 Mei 2017 0:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gagar Asmara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kau menjelma burung pipit yang cantik, maka aku tak mau menjadi sangkar besimu.
ADVERTISEMENT
Aku akan menjadi udara yang senantiasa menyelimuti paru-parumu, atau air kolam yang membasahi kerongkonganmu; agar kau tetap mampu terbang dan bertualang atau berkicau semau hati.
Jika kau menjelma burung pipit yang lentik, maka aku tak mau menjadi penangkar atau penangkapmu.
Aku akan menjadi segala rupa pohon yang senantiasa kau jadikan tempat singgah. Atau bekas ranting yang jatuh pada tanah, yang akan kau jadikan tempatmu bersarang dan mencintai anak-anakmu.
Jika keadaan tak sempat membelamu menjelma burung pipit; maka biarkan aku yang menjadi. Kau cukup memilih satu: antara udara, air kolam, pohon, atau ranting-ranting kering yg jatuh pada tanah.
ADVERTISEMENT
Yang kulakukan hanya itu. Sambil berjalan dan menunggu keputusanmu.