Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Pangan Lokal sebagai MPASI Baduta: Upaya Edukasi bagi Kader Posyandu

Naufal Mulya Andzaka
Mahasiswa Universitas Diponegoro Jurusan Teknik Mesin 2021
11 Februari 2025 19:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Mulya Andzaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Kader PKK Desa (sumber: dokumentasi sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Kader PKK Desa (sumber: dokumentasi sendiri)
ADVERTISEMENT
Desa Jetis, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, 23 Januari 2025, memiliki potensi pangan lokal yang melimpah, seperti ubi, singkong, jagung, dan kacang-kacangan. Sayangnya, pemanfaatan bahan pangan ini dalam penyediaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi bayi di bawah dua tahun (baduta) masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kandungan gizi dan cara mengolah bahan pangan lokal agar sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
ADVERTISEMENT
Menyadari pentingnya edukasi dalam meningkatkan kualitas MPASI bagi baduta, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2025, Cinta Rabbaina Al-Fitri dari jurusan Kesehatan Masyarakat angkatan 2021, mengadakan program sosialisasi bagi kader Posyandu di Desa Jetis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader dalam memberikan informasi yang benar kepada para ibu mengenai pentingnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber MPASI sehat dan bergizi.
Kegiatan ini melibatkan penyampaian materi mengenai kebutuhan gizi baduta, manfaat pangan lokal, serta praktik pembuatan MPASI berbahan dasar pangan lokal. Kader Posyandu diajak untuk mencoba langsung mengolah berbagai bahan pangan menjadi MPASI yang bernutrisi, seperti bubur ubi ungu, puding jagung, serta olahan ikan sebagai sumber protein yang mudah didapatkan di sekitar desa.
ADVERTISEMENT
Antusiasme kader Posyandu dalam mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. Mereka aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai kendala yang sering dihadapi dalam mendampingi ibu-ibu dalam pemberian MPASI. Dengan adanya program ini, diharapkan kader Posyandu dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemberian MPASI yang sehat dan bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka.
Selain meningkatkan kesadaran gizi masyarakat, program ini juga berkontribusi dalam mengurangi angka stunting dan gizi kurang di Desa Jetis dengan pendekatan yang berbasis potensi lokal. Keberlanjutan program ini dapat diwujudkan dengan adanya pendampingan rutin serta kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan tenaga kesehatan setempat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Jetis, terutama dalam membangun pola asuh gizi yang lebih baik bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT