Pembuatan Reflektor Jalan yang Ekonomis

Foto Bersama Warga (sumber: dokumentasi sendiri)

Jetis, Karangnongko, Klaten – Rabu, 22 Januari 2025. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program pembuatan reflektor jalan yang ekonomis di Desa Jetis, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dipimpin oleh Tri Eri Arto, mahasiswa jurusan Teknik Sipil & Arsitektur, dengan tujuan meningkatkan keselamatan pengguna jalan, terutama di malam hari.

Kurangnya penerangan di beberapa ruas jalan desa Jetis menjadi perhatian utama masyarakat. Minimnya lampu jalan menyebabkan risiko kecelakaan meningkat, terutama bagi pengendara sepeda motor dan truk pasir. Oleh karena itu, tim KKN UNDIP berinisiatif menciptakan solusi inovatif berupa reflektor jalan yang ekonomis, menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan terjangkau.

Pembuatan reflektor jalan dilakukan dengan memanfaatkan bahan daur ulang seperti seng bekas dan dipadukan dengan bahan lainnya agar lebih tahan lama. Reflektor ini kemudian ditempatkan di titik-titik strategis sepanjang jalan desa yang minim pencahayaan.

Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Desa Jetis, baik dalam proses pembuatan maupun pemasangan reflektor. Warga desa menyambut baik program ini karena dapat meningkatkan keamanan jalan dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan pemasangan lampu jalan konvensional.

Dengan adanya reflektor jalan ini, diharapkan tingkat keselamatan lalu lintas di Desa Jetis meningkat. Pengguna jalan dapat lebih mudah melihat jalur yang dilalui pada malam hari, mengurangi risiko kecelakaan akibat minimnya visibilitas. Selain itu, program ini juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya inovasi sederhana dalam meningkatkan fasilitas umum dengan biaya yang efisien

Program KKN Tim 1 UNDIP ini menunjukkan bahwa inovasi yang sederhana namun tepat guna dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Diharapkan, program ini dapat direplikasi di desa-desa lain yang menghadapi permasalahan serupa.