Konten dari Pengguna

Toto, Kelinci Bulan yang Kesepian

Gaia Aisha Purnomo
Siswa SMAN 3 Malang
14 Desember 2024 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gaia Aisha Purnomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Freepik.com
ADVERTISEMENT
Alkisah di kawah terkecil bulan, hiduplah seekor kelinci bulan bernama Toto. Toto bukan kelinci biasa, dia punya tugas istimewa. Setiap hari, dari matahari terbit hingga matahari tenggelam di bumi, dia akan menyapu dan mengelap permukaan bulan, sehingga saat malam tiba, bulan dapat bersinar dengan terang. Hal ini sudah Toto lakukan selama ratusan tahun, tanpa teman untuk diajak bicara, sehingga membuatnya kesepian dan bosan. Akhirnya, Toto turun ke bumi untuk menceritakan kesedihannya kepada temannya, Lola.
ADVERTISEMENT
“Lola, Lola! Kau di dalam?” Serunya sambil mengetuk pintu rumah Lola dengan kencang.
“Iya, sebentarrr. Eh, Toto? Tumben kau kesini, ada apa?” Sambut Lola sambil membuka pintu. Toto pun mulai menceritakan keresahannya selama ini. Setelah mendengarkannya, Lola mendapat sebuah ide.
“Bagaimana kalau kau mengajak anak-anak ke bulan?”
“Wahh, itu ide bagus. Mereka pasti akan senang melihat bulan dari dekat. Aku juga bisa bercakap-cakap dengan mereka.”
“Iya, kan!”
“Tapi…aku kan tidak mungkin mengajak semua anak di bumi, apa kau ada kenalan anak yang bisa kuajak ke sana?”
“Hmmm, aku tahu satu anak. Namanya Rendi. Dia tinggal di desa dekat sini.”
“Rendi ya, oke! Aku akan mencoba mengajaknya. ”
Toto akhirnya berpamitan dengan Lola. Setelah memastikan pagi masih panjang, Toto segera melompat-lompat kecil menuju desa. Saat sampai di desa, tidak butuh waktu lama bagi Toto untuk menemukan Rendi.
ADVERTISEMENT
“Ayoo Rendii!” teriakan keras diiringi eluan datang dari kerumunan anak kecil. Toto pun mendekat dan…astaga! Dia terkejut bukan main. Rendi, anak yang dielu-elukan tadi ternyata sedang menghancurkan sarang semut menggunakan lup yang diletakkan menghadap matahari.
Rendi yang rencananya ingin dia ajak jalan-jalan ke bulan, ternyata adalah anak nakal!
Toto dengan segera mengurungkan niat mengajak Rendi. Dia akan mencari anak lain, anak baik-baik yang enak diajak bicara. Namun, sebelum sempat menghindar dari Rendi, salah satu temannya melihat Toto.
“Eh, lihat! Kelinci itu berwarna perak!”
Toto yang panik berusaha kabur, tapi Rendi dengan cepat menangkap telinganya dan mengangkatnya.
“Mau kemana kau, heh?!”
Toto meronta-ronta mencoba melepaskan diri, tetapi percuma. Rendi mencengkramnya dibantu oleh teman-temannya. Bulu-bulunya bahkan sampai rontok. Ini membuat Toto sangat marah. Dia bertekad memberi pelajaran kepada Rendi.
ADVERTISEMENT
“Aku datang untuk mengajakmu jalan-jalan,” balas Toto tenang. Dengan cekatan, Toto mengeluarkan kantong ajaib yang menyedot Rendi ke dalamnya. Teman-temannya memekik kaget dan ketakutan, Toto yang memanfaatkan kejadian itu segera melompat kembali ke bulan.
Setelah sampai di bulan, Toto membuka kantong ajaibnya. Rendi jatuh di permukaan bulan dengan suara berdebam.
“Apa-apa ini, aku dimana? Makhluk apa kau?” Seru Rendi sambil gemetar ketakutan.
“Aku Toto si kelinci bulan. Mulai saat ini, kau akan membantuku menyapu bulan. Dari pagi sampai menjelang malam, kau harus memastikan bulan bersih dari debu sehingga dia dapat memancarkan cahayanya yang paling terang di malam hari.”
“Aku tidak mau! Aku mau pulang!”
“Kau boleh pulang saat kau sudah menyadari kesalahanmu.”
ADVERTISEMENT
Begitulah, Rendi akhirnya memulai keseharian sebagai pesuruh Toto. Dia akan dibangunkan pagi-pagi sekali untuk mulai menyapu, dan dipaksa tidur begitu malam tiba. Keseharian itu begitu melelahkan. Pada hari ke-3, Rendi menangis histeris. Dia akhirnya memahami kesalahannya. Akhirnya, Toto mengantarnya kembali ke bumi.