Tak Pantang Menyerah, Paijow Mampu Sukses dengan Berjualan Sate

Gaizka Ridhan Albani
Saat ini saya berprofesi sebagai Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
20 November 2022 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gaizka Ridhan Albani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak malu dengan background pendidikan Mas Adi Kurniawan yang kerap dipanggil dengan sebutan Paijow sukses dengan berjualan sate ayam.
Gerobak sate ayam Mas paijow ((Sabtu(19/11/2022))
Sate ayam merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Beragam macam varian yang tersedia seperti sate madura, sate ponorogo dan sate lilit yang berasal dari bali. Sate sendiri digemari oleh anak kecil, remaja, dan lansia. Bahan baku yang di gunakan terdiri dari daging ayam dan daging kambing.
ADVERTISEMENT
Nikmat rasanya jika di nikmati dengan perpaduan nasi hangat dan bumbu kacang.
Di Yogyakarta sendiri banyak ditemui orang yang berjualan sate di pinggir jalan. Seperti pada umumnya, sate ini di jual dengan gerobak dan dibakar di pinggir jalan secara langsung.
Pria yang kerap di panggil dengan sebutan Paijow ini berjualan pada pukul 5 sore hingga pukul 12 malam dari senin hingga minggu di Jalan Sonosewu Baru, Kalipakis, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55184.
“Dua minggu sekali biasanya sate tutup untuk istirahat,” ujarnya Paijow saat di wawancarai
Lika liku pengalaman hidupnya sebelum sukses membuka usaha sate, remaja asal Yogyakarta ini pernah bekerja sebagai mekanik bengkel mobil, pemahat patung, dan juga catering makanan. Usaha masa lalunya di nilai kurang begitu efektif sehingga membuat Paijow kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari harinya.
Menu sate ayam Mas paijow ((Sabtu/19/11/2022))
Di dasari dari resep keluarga Paijow mampu mengembangkan usaha satenya. Sudah berjalan 12 tahun lamanya, usahanya dinilai berjalan lancar hingga saat ini. Dengan lokasi yang cukup strategis dan mampu menjaga kualitas makanan, tak heran Paijow mampu meraup omset yang besar dengan perkiraan 20 juta perbulannya.
ADVERTISEMENT
“Daging yang saya gunakan biasanya masih sangat fresh sekali sehingga mampu menjaga cita rasa dari sate itu, saya tidak ingin mengecewakan pengunjung yang makan di restoran kami,” kata Paijow.
Keunggulan dari sate Paijow ini nampak jelas terlihat dari penyajian yang di suguhkan oleh karyawan, sangat ramah terutama dari mas Paijow itu sendiri, ia mampu membaur ke semua orang dengan candaaan yang ia ucap dari mulutnya.