Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Jersey Timnas 2025: Transformasi Visual yang Mengubah Kritik Menjadi Apresiasi
5 Februari 2025 8:58 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Galang Ikhwan Aji Sabda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari Hujatan ke Pujian, Erspo Sukses Membalikkan Narasi Melalui Komunikasi Visual yang Efektif
Pada 23 Januari 2025, Erspo merilis jersey kandang terbaru Timnas Indonesia, diikuti dengan peluncuran jersey tandang pada 4 Februari 2025. Perubahan desain ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga strategi komunikasi visual yang berhasil mengubah persepsi publik. Jika pada tahun sebelumnya jersey Timnas dihujani kritik karena dianggap kurang inovatif dan bernilai rendah, kini pujian mengalir deras dari para pecinta sepak bola dan desainer.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan ini tidak lepas dari pendekatan baru yang diadopsi oleh Erspo, baik dari segi desain maupun strategi pemasaran digitalnya. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai medium utama, Erspo berhasil membangun citra positif melalui storytelling visual yang kuat. Lantas, bagaimana Erspo mengubah kritik menjadi apresiasi? Apa yang bisa kita pelajari dari pendekatan komunikasi visual mereka?
Evaluasi Diri: Belajar dari Kritik Publik
Pada 2024, jersey Timnas Indonesia produksi Erspo menjadi bahan perdebatan panas di media sosial. Kritik datang dari berbagai kalangan, mulai dari desain yang dianggap terlalu generik hingga kualitas material yang dinilai tidak sebanding dengan ekspektasi.
“Desainnya terlalu biasa, tidak ada elemen khas Indonesia yang membuat kita bangga mengenakan jersey ini,” ujar Denny Prabowo, seorang pengamat desain produk olahraga dalam wawancara dengan Football Culture Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perdebatan juga muncul mengenai penempatan logo Erspo yang dinilai lebih mencolok dibandingkan logo Garuda. Netizen bahkan menyebut bahwa jersey tersebut lebih terlihat seperti merchandise klub kecil dibandingkan seragam resmi Timnas Indonesia.
Menanggapi kritik ini, Erspo tidak tinggal diam. Mereka melakukan riset pasar lebih dalam untuk memahami preferensi penggemar dan merekrut beberapa desainer baru untuk memperbaiki estetika serta fungsionalitas jersey.
“Dalam dunia branding dan desain, kritik bukanlah ancaman, tetapi peluang untuk memperbaiki citra. Jika kita mampu merespons dengan baik, justru akan membangun kepercayaan lebih besar terhadap brand,” ujar Dr. Rizky Aulia, pakar komunikasi visual dari Universitas Indonesia.
Jersey 2025: Identitas Nasional dalam Desain yang Modern
Transformasi terbesar dari jersey Timnas Indonesia 2025 terletak pada elemen visualnya. Erspo tidak hanya membuat desain yang lebih menarik, tetapi juga memasukkan elemen budaya yang lebih dalam.
ADVERTISEMENT
1. Jersey Kandang (Home Kit):
Jersey utama hadir dengan warna merah khas Indonesia, namun kini dengan sentuhan yang lebih modern. Indonesia Pusaka” menjadi inspirasi di balik desain visual jersey Tim Nasional Indonesia 2025 dari Erspo. Pusaka dalam bentuk kekayaan dan keindahan alam yang terbentang di seantero Nusantara, pesona budaya yang tergambarkan dalam berbagai cerita sejarah, juga Garuda sebagai identitas negara.
Inspirasi ini dituangkan ke dalam sebuah motif, yang juga menjadi representasi keberagaman yang kita punya baik di dalam maupun di luar lapangan. Mengambil dua elemen utama yaitu flora endemik Indonesia, Bunga Edelweis, untuk menjadi representasi kekayaan alam dan Garuda sebagai lambang negara, desain ini menunjukkan kita, Indonesia
“Desain seperti ini tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan masyarakat. Ketika seorang pemain mengenakan jersey yang mencerminkan identitas budaya, ada rasa kebanggaan yang muncul,” ungkap Erwin Setiawan, desainer grafis senior dari Nike.
ADVERTISEMENT
2. Jersey Tandang (Away Kit):
Untuk jersey tandang, Erspo menggunakan warna putih dengan kombinasi motif bunga edelweiss yang melambangkan ketangguhan dan semangat pantang menyerah. Desain ini diadaptasi dari filosofi keindahan dan kekuatan alam Indonesia.
Menurut Prof. Anita Kusuma, ahli branding dan komunikasi visual, pendekatan Erspo dalam menyematkan unsur budaya ke dalam jersey adalah langkah strategis yang cerdas.
“Pemasaran modern tidak hanya tentang menjual produk, tetapi juga membangun cerita di balik produk tersebut. Dengan memasukkan elemen khas Indonesia, Erspo berhasil menciptakan nilai lebih yang tidak hanya estetis tetapi juga emosional bagi para penggunanya.”
Strategi Komunikasi Visual: Menjual Cerita, Bukan Sekadar Produk
Salah satu keberhasilan besar Erspo dalam menjual jersey ini adalah cara mereka memanfaatkan Instagram sebagai media utama promosi. Melalui akun resmi @erspo.official, mereka tidak hanya mengunggah gambar jersey, tetapi juga menciptakan narasi visual yang membangun hype sebelum perilisan.
ADVERTISEMENT
1. Kampanye Teaser yang Mengundang Antusiasme
Sebelum jersey resmi diperkenalkan, Erspo merilis serangkaian postingan teaser yang menggambarkan elemen desain secara misterius. Hal ini menciptakan rasa penasaran di kalangan penggemar sepak bola.
2. Storytelling Melalui Konten Visual
Setelah peluncuran, unggahan Instagram Erspo tidak hanya menampilkan jersey dalam bentuk foto studio, tetapi juga dalam konteks yang lebih hidup. Beberapa postingan memperlihatkan pemain Timnas mengenakan jersey dalam berbagai setting, mulai dari stadion hingga latar belakang yang menggambarkan budaya lokal.
Menurut Alvin Ramadhan, spesialis pemasaran digital, pendekatan ini sangat efektif dalam membangun keterikatan emosional dengan audiens.
“Brand yang sukses di era digital adalah yang bisa mengajak audiensnya masuk ke dalam cerita, bukan hanya sekadar menampilkan produk. Erspo memahami ini dengan baik.”
ADVERTISEMENT
3. Interaksi dengan Audiens
Erspo juga memanfaatkan fitur Instagram seperti polling, Q&A, dan komentar untuk berinteraksi langsung dengan penggemar. Hal ini menciptakan rasa keterlibatan yang lebih dalam dan membuat audiens merasa didengar.
Hasil yang Positif: Apresiasi dari Publik dan Pakar
Transformasi ini membuahkan hasil yang luar biasa. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jersey Timnas 2025 mendapatkan respon positif dari masyarakat. Banyak netizen yang menyatakan bahwa mereka kini bangga mengenakan jersey Timnas karena desainnya yang lebih menarik dan memiliki makna mendalam.
Bahkan, beberapa kritikus yang sebelumnya vokal terhadap Erspo kini memberikan apresiasi.
“Saya harus mengakui bahwa Erspo belajar dari kesalahan mereka. Jersey 2025 adalah bukti bahwa mereka mendengar kritik dan berusaha lebih baik,” tulis seorang pengguna Twitter dalam utas yang viral.
ADVERTISEMENT
Media internasional seperti Footy Headlines juga memuji desain terbaru ini, menyebutnya sebagai salah satu jersey terbaik yang pernah dimiliki Timnas Indonesia.
Kesimpulan: Pelajaran dari Keberhasilan Erspo
Perjalanan Erspo dari brand yang dihujat menjadi brand yang dipuji adalah studi kasus menarik dalam dunia desain dan komunikasi visual. Ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil:
1. Mendengarkan Kritik Adalah Langkah Awal Perbaikan
Kritik yang diterima dengan baik bisa menjadi bahan evaluasi untuk menciptakan inovasi yang lebih baik.
2. Desain Harus Memiliki Nilai Budaya dan Emosional
Tidak hanya soal estetika, tetapi juga bagaimana desain bisa membangun koneksi emosional dengan masyarakat.
3. Strategi Komunikasi Visual yang Tepat Dapat Mengubah Persepsi
Dengan pendekatan storytelling visual yang kuat, brand bisa membangun narasi positif yang memperkuat identitas produk mereka.
ADVERTISEMENT
Erspo telah membuktikan bahwa dengan inovasi, kreativitas, dan komunikasi visual yang efektif, sebuah brand dapat mengubah persepsi publik secara signifikan. Kini, jersey Timnas 2025 bukan hanya sekadar seragam, tetapi juga simbol kebanggaan baru bagi pecinta sepak bola Indonesia.
Live Update