3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Masjid Baret Hijau: Simbol Kepemimpinan, Nasionalisme, & Wisata Religi

Galang Ikhwan Aji Sabda
I am a lecturer at the Faculty of Communication Sciences, Padjadjaran University (FIKOM Unpad), specializing in Media Communication, Tourism Communication, and Political Communication
2 Maret 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galang Ikhwan Aji Sabda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar diambil oleh Galang Ikhwan AS
zoom-in-whitePerbesar
Gambar diambil oleh Galang Ikhwan AS
ADVERTISEMENT
Di tengah pesona alam Pangandaran yang dikenal dengan pantainya yang eksotis dan cagar alamnya yang memesona, hadir sebuah mahakarya spiritual yang siap menjadi ikon baru di Jawa Barat: Masjid Baret Hijau. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kepemimpinan, keteguhan, dan kolaborasi antara spiritualitas serta nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Keunikan Arsitektur: Perpaduan Makna dan Estetika
Masjid ini berdiri megah dengan desain unik yang menyerupai baret hijau dan tongkat komando, dua elemen yang sangat identik dengan prajurit TNI. Baret hijau melambangkan keberanian, loyalitas, dan keteguhan dalam mempertahankan negara, sementara tongkat komando melambangkan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai luhur.
Konsep arsitektur ini bukan sekadar estetika, tetapi memiliki filosofi mendalam. Ia menggabungkan nilai keislaman, kebangsaan, dan kepemimpinan, mencerminkan sinergi antara iman dan dedikasi kepada tanah air.
Inisiator di Balik Masjid Baret Hijau
Masjid ini merupakan inisiatif Jenderal Agus Subiyanto, seorang tokoh militer yang ingin meninggalkan warisan spiritual bagi masyarakat. Tidak hanya itu, peresmian masjid ini dilakukan langsung oleh Ustadz Adi Hidayat pada hari btu 01 Maret 2025. Ustadz Adi Hidayat adalah seorang ulama kondang yang dikenal dengan dakwahnya yang berbobot dan menyejukkan. Kehadiran dua figur besar ini menjadikan Masjid Ar Rohman tidak sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol kolaborasi antara spiritualitas dan kepemimpinan.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik Wisata Religi di Pangandaran
Keunikan Masjid Baret Hijau bukan hanya dari segi arsitektur, tetapi juga dari potensinya sebagai destinasi wisata religi. Wisatawan yang datang ke Pangandaran kini memiliki alasan tambahan untuk berkunjung, tidak hanya menikmati pesona pantai dan cagar alam, tetapi juga mendalami spiritualitas di masjid yang sarat makna ini.
Jika dikelola dengan baik, Masjid Ar Rohman dapat menjadi ikon wisata religi di Jawa Barat, layaknya Masjid Al Jabbar di Bandung atau Masjid Dian Al-Mahri di Depok. Kombinasi keunikan bangunan dan nilai-nilai kebangsaan yang diusungnya membuat masjid ini lebih dari sekadar tempat ibadah—ia adalah destinasi yang bisa menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata harus melihat ini sebagai peluang. Pembuatan paket wisata yang menggabungkan wisata alam, kuliner, dan religi di Pangandaran dapat meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan. Ini juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya bagi UMKM dan pelaku usaha di sekitar lokasi masjid.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Masjid Baret Hijau memberikan dimensi baru bagi pariwisata Pangandaran. Selama ini, wisatawan datang untuk menikmati keindahan alam, pantai, dan cagar alam. Namun, dengan kehadiran masjid ini, Pangandaran kini memiliki destinasi wisata religi yang dapat menarik pengunjung dari berbagai daerah.
Beberapa daya tarik utama yang membuat masjid ini berpotensi menjadi ikon wisata religi di Jawa Barat antara lain:
1. Arsitektur yang Ikonik dan Sarat Makna
Desain yang menyerupai baret hijau dan tongkat komando membuat masjid ini unik dan berbeda dari masjid-masjid lain di Indonesia. Bentuknya yang penuh filosofi ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat dan memahami lebih dalam maknanya.
2. Lokasi yang Strategis
Terletak di Cijulang, Pangandaran, masjid ini berada di jalur wisata utama. Hal ini memberikan keuntungan besar dalam menarik lebih banyak pengunjung yang sedang berlibur di Pangandaran.
ADVERTISEMENT
3. Potensi Sebagai Pusat Kajian Islam
Jika dikelola dengan baik, masjid ini bisa menjadi pusat kajian Islam dan kegiatan keagamaan. Mengundang ulama besar untuk mengisi ceramah dan mengadakan kegiatan rutin bisa menjadikannya pusat dakwah yang berpengaruh.
4. Sinergi Wisata Alam, Kuliner, dan Religi
Dengan mengintegrasikan wisata alam, kuliner khas Pangandaran, dan wisata religi, pemerintah daerah dapat menciptakan paket wisata terpadu. Wisatawan bisa menikmati keindahan pantai, mencoba kuliner lokal, dan beribadah serta menambah wawasan spiritual di masjid ini.
Komunikasi Strategis: Mempromosikan Pangandaran Melalui Masjid Baret Hijau
Dari perspektif komunikasi, Masjid Baret Hijau dapat menjadi alat branding yang efektif bagi Pangandaran. Keunikan visualnya sudah menjadi daya tarik tersendiri yang bisa dipromosikan melalui berbagai platform media sosial.
ADVERTISEMENT
Beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan popularitas masjid ini sebagai bagian dari promosi wisata Pangandaran antara lain:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan: Masjid Sebagai Simbol Peradaban dan Wisata Religi
Masjid Baret Hijau di Pangandaran adalah lebih dari sekadar tempat ibadah. Ia adalah simbol sinergi antara kepemimpinan, spiritualitas, dan kebangsaan yang mampu menginspirasi banyak orang.
Dengan strategi komunikasi yang tepat, masjid ini dapat menjadi ikon wisata religi di Jawa Barat, sejajar dengan Masjid Al Jabbar di Bandung atau Masjid Dian Al-Mahri di Depok.
Pemerintah daerah, pengusaha lokal, dan komunitas Muslim memiliki peluang besar untuk menjadikan masjid ini sebagai pusat keagamaan, wisata, dan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pangandaran kini memiliki mahakarya baru yang bukan hanya untuk umat, tetapi juga untuk negeri!