Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Alat Ukur Tinggi Badan Digital "Digiheight" untuk Cegah Stunting di Bandungrejo
18 Agustus 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari galih aprian triansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah inovasi teknologi dari mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali membawa angin segar bagi masyarakat Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngablak. Dalam sebuah acara yang digelar pada hari Minggu, 11 Agustus 2024, Galih Aprian Triansyah, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2021 yang juga merupakan bagian dari Tim II KKN UNDIP, memperkenalkan alat ukur tinggi badan otomatis berbasis mikrokontroler Arduino bernama "Digiheight". Alat ini hadir sebagai solusi bagi kader posyandu yang selama ini kesulitan dalam melakukan pengukuran tinggi badan anak secara akurat.
Digiheight dirancang dengan tujuan untuk memudahkan kader posyandu dalam mengukur tinggi badan anak, terutama sebagai upaya pencegahan stunting. Pengukuran tinggi badan yang akurat sangat penting, terutama bagi anak-anak di atas umur dua tahun yang sudah bisa berdiri. Sayangnya, masih banyak kader posyandu yang kurang paham cara menggunakan alat ukur konvensional, sehingga sering terjadi kesalahan pengukuran. Kesalahan ini berpotensi membahayakan karena dapat mengakibatkan data tinggi badan anak yang tidak akurat, yang pada gilirannya mempengaruhi penanganan stunting.
ADVERTISEMENT
Di Desa Bandungrejo sendiri, kasus stunting terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, tercatat ada 36 anak yang mengalami stunting, menjadikan kebutuhan akan pendataan tinggi badan yang tepat semakin mendesak. Digiheight hadir sebagai solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah ini.
Galih dan tim KKN-nya tidak hanya sekadar memperkenalkan Digiheight, tetapi juga memberikan edukasi kepada kader posyandu mengenai teknologi yang digunakan, cara penggunaan alat tersebut, dan memberikan buku panduan. Sesi edukasi ini diikuti dengan diskusi yang membahas keberlanjutan penggunaan Digiheight di masa mendatang.
Kader posyandu terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya mendengarkan dengan seksama, tetapi juga aktif bertanya dan berdiskusi mengenai cara kerja dan manfaat dari alat ini. Respon positif dari kader posyandu menambah keyakinan bahwa Digiheight akan sangat bermanfaat bagi mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dengan diserahkannya Digiheight kepada kader posyandu Desa Bandungrejo, diharapkan pengukuran tinggi badan anak dapat dilakukan dengan lebih akurat dan efisien, sehingga upaya pencegahan stunting di desa tersebut dapat berjalan lebih optimal. Galih Aprian Triansyah dan tim KKN UNDIP berharap bahwa inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi Desa Bandungrejo, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.
Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah nyata di lapangan, dengan harapan bahwa generasi mendatang dapat tumbuh dengan lebih sehat dan kuat.