Konten dari Pengguna

Dorong Pariwisata, Mahasiswa PMM UMM Gelar Pelatihan Branding Kampung Putih

Galih Prasaja
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang mencintai sepakbola Tanah Air, meskipun kusut
23 Februari 2025 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galih Prasaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Branding UMKM Kampung Putih Bersama Ibu-ibu Pelaku UMKM | foto : Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan Branding UMKM Kampung Putih Bersama Ibu-ibu Pelaku UMKM | foto : Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Malang, – Kampung Putih, sebuah kawasan di Kota Malang yang dikenal dengan rumah-rumah bercat putih yang unik, menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata. Terletak di sebelah kawasan heritage Kayutangan, Kampung Putih seharusnya menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer khas Malang. Namun, hingga kini, kampung ini masih menghadapi tantangan dalam menarik minat wisatawan. Melihat peluang tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 1, menginisiasi serangkaian pelatihan guna memperkuat branding Kampung Putih. Kegiatan ini diinisiasi oleh Adam Syaidinna Pasya, Adrian Tistantio, M. Chafid Mubasyir, Farhan Fahrurozi, dan Galih Prasaja, dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan, Havidz Ageng Prakoso, S. IP, M. A.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pariwisata, branding merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan daya tarik suatu destinasi. Kampung Putih, yang memiliki keunikan tersendiri dan letaknya yang strategis di dekat kawasan heritage Kayutangan, perlu dikemas dengan strategi yang tepat agar semakin dikenal luas. Oleh karena itu, Kelompok 1 PMM UMM hadir untuk membantu masyarakat setempat dalam membangun identitas kampung yang khas dan menarik.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, para mahasiswa mengadakan serangkaian pelatihan yang mencakup berbagai aspek penting. Pelatihan UMKM memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentang cara mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih berdaya saing. Mulai dari pengemasan produk hingga strategi pemasaran digital, para peserta diajarkan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Dalam sesi membangun branding Kampung Putih, mahasiswa bersama warga mendiskusikan bagaimana menciptakan identitas khas Kampung Putih yang membedakannya dari destinasi wisata lain. Dengan memanfaatkan ciri khas arsitektur putih dan suasana yang nyaman, serta lokasinya yang berdekatan dengan Kayutangan, kampung ini diharapkan dapat menjadi daya tarik unik bagi wisatawan. Selain itu, pengembangan kuliner khas juga menjadi fokus utama. Masyarakat Kampung Putih didorong untuk menciptakan makanan khas yang bisa menjadi ikon kuliner lokal. Dengan mengandalkan bahan-bahan lokal dan resep tradisional, mereka mencoba menciptakan menu yang menggugah selera dan menjadi magnet bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga Kampung Putih. Mereka tidak hanya antusias mengikuti pelatihan, tetapi juga mulai merancang berbagai strategi untuk menerapkan ilmu yang telah didapat. Salah satu peserta pelatihan, Ibu Sri, seorang pelaku UMKM setempat, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahamannya mengenai pemasaran digital dan pengemasan produk. “Kami merasa lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha kami. Dulu, kami hanya menjual produk secara sederhana, tapi sekarang kami tahu bagaimana cara menarik pelanggan dengan branding yang lebih baik,” ungkap Bapak Soewarno, Ketua RW 06 Kelurahan Klojen, yang merupakan wilayah Kampung Putih.
Dengan adanya pelatihan ini, harapan besar terletak pada masa depan Kampung Putih. Diharapkan branding yang telah dibangun dapat menarik lebih banyak wisatawan, sehingga perekonomian masyarakat setempat meningkat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam pengembangan masyarakat. “Kami ingin Kampung Putih dikenal lebih luas. Dengan identitas yang kuat dan daya tarik yang unik, serta letaknya yang berdekatan dengan kawasan heritage Kayutangan, kami optimis bahwa kampung ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Malang,” terang Chafid Mubasyir, koordinator kelompok 1 PMM UMM.
ADVERTISEMENT
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Kampung Putih perlahan namun pasti mulai bertransformasi menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati. Ke depan, diharapkan inisiatif serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung pengembangan kawasan wisata berbasis masyarakat di Indonesia.