Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Dampak Digitalisasi Sastra Terhadap Cara Membaca dan Menulis Kita
17 Oktober 2024 11:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Galih Imanuwar Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan teknologi zaman sekarang membawa segala aspek kehidupan kedalam bentuk digital. Hal ini menyebabkan gaya hidup masyarakat yang bergantung dan tidak dapat dilepaskan dari serba-serbi elektronik. Teknologi membuat segala hal menjadi lebih praktis dan mudah diakses melalui perangkat elektronik, dalam bentuk data digital. Digitalisasi telah merambat ke berbagai aspek kehidupan kita, tak terkecuali dalam dunia literasi. Hal ini melahirkan istilah baru yang disebut digitalisasi sastra.
ADVERTISEMENT
Istilah "digital" sering dikaitkan dengan teknologi. Menurut KBBI, "digital" adalah istilah yang mengacu pada atau menggunakan komputer atau internet. Istilah ini kemudian berkembang menjadi "digitalisasi", yang berarti proses pemberian atau penggunaan sistem digital. Dengan demikian digitalisasi sastra dapat diartikan bahwa proses perubahan karya sastra konvensional yang biasanya berbentuk fisik seperti buku, naskah, atau manuskrip menjadi format digital yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer atau smartphone. Kini, buku fisik yang dulu menjadi sarana untuk menikmati karya sastra harus bersaing dengan buku digital (e-book) dan bentuk narasi baru yang muncul di platform digital yang dapat diakses dalam hitungan detik. Perkembangan ini memunculkan berbagai pertanyaan seperti apakah digitalisasi membawa perubahan positif atau negatif bagi literasi? Bagaimana teknologi mempengaruhi pengalaman membaca dan kualitas karya sastra yang dihasilkan?
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang beralih dari membaca buku fisik ke buku elektronik (e-book) seiring dengan kemajuan teknologi. Hal ini dikarenakan e-book tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga orang-orang tidak perlu membawa buku fisik yang berat. Selain itu, banyak platform yang menyediakan akses e-book seperti Google Play Books, Apple Books dan aplikasi baca lainnya, sehingga membuat banyak orang dengan mudah menjangkau buku, baik buku klasik ataupun buku modern. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan baru. Karena banyaknya konten digital yang tersedia, pembaca lebih suka untuk membaca secara sekilas. Hal ini menyebabkan membaca cepat (skimming) menggantikan pola membaca secara mendalam yang dulu sering dilakukan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, digitalisasi juga memberikan kemudahan bagi penulis yang ingin menerbitkan tulisannya dan menjangkau audiens yang lebih luas. Platform self publishing seperti Amazon Kindle Direct Publishing (KDP), Wattpad, dan Apple Books memberi kemudahan untuk penulis dalam proses penulisan dan penerbitan karena kini mereka dapat mempublikasikan karya mereka tanpa melalui penerbit tradisional, membuat sastra lebih beragam dan mudah diakses. Namun, hal ini memiliki dampak negatif, yaitu penurunan standar penerbitan. Keadaan ini membawa resiko kualitas tulisan dapat menurun karena tidak semua karya diterbitkan secara digital melalui proses editorial yang ketat.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa digitalisasi telah mengubah dunia sastra. Di satu sisi, ia memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses karya sastra dan memberikan kesempatan bagi suara-suara baru untuk menyampaikan pendapat mereka. Di sisi lain, muncul tantangan baru terkait kualitas karya dan perhatian pembaca di tengah konten digital yang melimpah. Ke depannya, kita harus memanfaatkan potensi teknologi untuk mendukung perkembangan literasi sambil tetap menghargai bentuk-bentuk tradisional sastra. Digitalisasi dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan literasi dan mendorong minat baca di seluruh dunia dengan cara yang tepat, tanpa harus mengorbankan esensi dari karya sastra itu sendiri.
ADVERTISEMENT