Muda dan Politik

Galih Juang
Mahasiswa Pendidikan Sejarah di Universitas Jember
Konten dari Pengguna
5 Maret 2023 19:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galih Juang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diambil dari Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diambil dari Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kali ini kita akan berbicara mengenai politik. Mungkin sebagian dari kita sudah awam ketika mendengar kata politik karena berita-berita yang disajikan atau ditampilkan setiap harinya, baik itu di televisi maupun diberbagai kanal dunia, maya pasti memuat konten-konten politik.
ADVERTISEMENT
Ya, entah itu terkait permasalahan yang membahas isu-isu politik nasional yang sedang terjadi ataupun dobrakan-dobrakan dan pembangunan yang tengah dijalankan oleh seorang pemimpin di suatu daerah tertentu.
Politik bagi orang awam selalu diidentikkan dengan kekuasaan. Pendapat tersebut tidak salah. Memang, dalam dunia politik hal-hal mengenai kekuasaan selalu berkaitan dan menjadi bahasan dalam proses politik. Karena anggapan bahwa politik selalu meributkan hal mengenai kekuasaan, maka memunculkan suatu sentimen yang negatif terhadap politik itu sendiri.
Padahal seyogyanya politik merupakan sebuah alat yang tidak hanya bertujuan untuk mencapai kekuasaan. Aakan tetapi politik juga menjadi alat untuk membuat berbagai kebijakan-kebijakan yang tujuannya untuk kemaslahatan rakyat.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh filsuf Aristoteles bahwa politik itu mempunyai tujuan untuk membuat atau menciptakan suatu kehidupan yang baik, dimana kebaikan tersebut tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga untuk kepentingan umum.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang politik rasanya kurang afdol jika kita tidak membahas bagaimana peranan anak muda dalam proses politik yang terjadi di Indonesia. Dilihat dari sejarah yang terjadi di Indonesia anak muda selalu ikut dan berperan aktif dalam diskursus politik.
Proses politik yang melibatkan anak muda ini sudah terjadi semenjak jaman sebelum merdeka, lebih tepatnya pada saat masih memasuki era Pergerakan Nasional. Dalam era Pergerakan Nasional ini muncul tokoh-tokoh muda yang nantinya mengantarkan negara Indonesia ini menuju gerbang pintu kemerdekaan dan terbebas dari kungkungan kolinialisme dan imperialisme.
Sebut saja sang proklamator kita Soekarno dan Hatta. Soekarno yang sedari remaja sudah digembleng untuk hidup mandiri dan menuntut ilmu membuat dirinya memiliki kebajikan dalam berpikir dan menyadari penderitaan yang terjadi dalam rakyat akibat adanya exploitation de l’homme par l’homme atau penindasan oleh manusia kepada manusia lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejak muda ia terus belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya dengan menuntut ilmu baik itu ilmu sosial, politik, agama, budaya, dsb. Ia juga memiliki sosok guru yang menjadi panutan dalam berpolitik yakni H.O.S Tjokroaminoto.
Darinya, Soekarno banyak belajar langsung terkait proses politik yang dilakukan Tjokroaminoto ketika menjadi bagian dari Sarekat Islam. Soekarno selalu mendampinginya kemanapun ia pergi sembari belajar untuk berpolitik.
Tokoh kedua yakni Mohammad Hatta, berbeda dengan Soekarno, Hatta lebih beruntung untuk menimba ilmu dan belajar berpolitik melalui organisasi. Ia sejak muda sudah berkuliah di Belanda.
Ketika masa-masa kuliah tersebut Hatta juga menyibukkan diri dalam berorganisasi. Sepulangnya dari proses belajar di Belanda, semua ilmu yang ia dapatkan diabdikan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh selain kedua tokoh tersebut yang sejak masa mudanya telah berani untuk mengambil sikap politiknya dan berani untuk memperjuangkan suatu keadilan untuk segenap rakyat.
Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang menganut asas demokrasi. Dimana nilai-nilai demokrasi begitu dijunjung tinggi dalam segal aspek kehidupan. Negara memberikan ruang yang selebar-lebarnya untuk setiap orang dapat memberikan gagasan, memberikan ide, dan berkumpul untuk menyuarakan haknya secara bebas.
Dalam negara demokrasi, peran partai politik juga sangat penting dalam perkembangan politik suatu negara. Dalam hal ini partai politik sejatinya merupakan suatu alat yang mempunyai fungsi untuk memberikan suatu penyadaran terhadap masyarakat akan peran politiknya.
Namun pada kenyataannya partai politik yang ada di Indonesia kurang begitu merangkul terhadap kepentingan generasi muda yang ada. Wacana dan program yang direncanakan berbagai partai politik masih tergolong sangat kurang dalam menampung aspirasi dari golongan muda tersebut.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan partai politik saat ini hanya memanfaatkan para golongan muda ini hanya untuk mendulang suara ketika proses pemilu berlangsung. Akan tetapi mereka melupakan hak-hak yang semestinya didapatkan oleh para anak muda.
Kita tahu bahwa masa-masa muda merupakan masa untuk mencari sebuah jati diri. Di mana dalam berbagai hal anak muda selalu ingin mencoba, tak terkecuali dengan proses politik.
Karena keinginan belajar yang begitu tinggi, sudah seharusnya partai politik dalam membuat sebuah program harus bisa menjangkau dan mewakili pikiran anak muda melalui pendidikan politik sejak dini.
Bagaimanapun juga generasi muda merupakan generasi penerus bangsa dan negara yang harus diberi bekal untuk mereka agar bisa menjalankan proses bernegara untuk masa yang akan datang. Maka dari itu pendidikan politik terhadap para generasi muda sangat penting untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari pendidikan politik yang dilakukan partai politik tidak hanya bermanfaat untuk generasi muda, akan tetapi juga bermanfaat bagi partai politik yang memberikan ruang yang sebesar-besarnya kepada generasi muda untuk berkembang dan belajar berpolitik.
Pendidikan politik tidak sepenuhnya harus dilakukan oleh sebuah partai politik. Para anak muda seharusnya juga sudah dikenalkan dengan pendidikan politik sejak masih berada di bangku persekolahan. Jika dilihat kondisi saat ini, kebanyakan sekolah enggan untuk mengenalkan pendidikan politik terhadap murid-muridnya.
Kebanyakan anak muda mempelajari politik melalui pendidikan di luar sekolah. Media yang digunakan untuk belajar berpolitik juga beraneka ragam mulai dari berita-berita, YouTube, dan berbagai kanal dunia maya lainnya.
Dengan pembelajaran politik yang tanpa pengawasan dan arahan ini juga berdampak buruk kedepannya. Karena pondasi pikiran mengenai politik yang dibangun tidak kokoh dan rentan akan kecerobohan dalam berpolitik.
ADVERTISEMENT
Maka sudah seharusnya kedepan semua elemen dan stakeholder tidak lagi takut dan tabu untuk memberikan sebuah pemahaman dan pendidikan politik bagi anak muda sejak dini. Karena kedewasaan berpikir kritis sejak dini sangat bermanfaat bagi perkembangan demokrasi kedepan.
Ketika nanti partai politik dan semua elemen sudah memberikan ruang yang sebegitu luasnya kepada para generasi muda untuk belajar berpolitik, lalu bagaimanakah respons dari para generasi muda ini? Sudah barang tentu kesempatan yang diberikan ini harus diambil sebaik-baiknya.
Anak muda harus berani berpolitik. Anak muda harus berani mengambil sikap politiknya. Anak muda harus tanggap dan kritis terhadap isu-isu politik yang ada di sekitar. Karena kembali lagi, seyogyanya politik adalah sebuah alat untuk menegakkan keadilan dan memberikan kebaikan terhadap manusia.
ADVERTISEMENT
Disaat anak muda sudah banyak yang melek politik dan ikut andil dalam proses politik, maka sudah barang tentu demokrasi yang diidam-idamkan banyak orang yakni demokrasi yang bermutu dan berkualitas akan terwujud di tanah air Indonesia.