Sejarah Kemenangan Pasukan Vietnam atas Perancis di Lembah Dien Bien Phu

Galih Juang
Mahasiswa Pendidikan Sejarah di Universitas Jember
Konten dari Pengguna
21 Maret 2022 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galih Juang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berakhirnya perang dunia kedua, ditandai dengan pernyataan kekalahan Jerman tanpa syarat terhadap sekutu yang terjadi pada tanggal 7 Mei 1945. Pernyataan tersebut otomatis juga mengakhiri perang yang terjadi selama kurang lebih enam tahun yang terjadi di Eropa.
ADVERTISEMENT
Dengan menyerahnya Jerman, membuat negara-negara Eropa yang lain seperti Perancis, Belanda, dan lain-lain melepaskan wilayah jajahannya. Akan tetapi, negara-negara tersebut juga tengah bersiap-siap untuk menaklukkan kembali wilayah jajahan mereka yaitu negara-negara berkembang yang ada di benua Asia dan Afrika.
Tak terkecuali Perancis, yang ingin kembali menguasai Vietnam. Namun, pada tanggal 2 September 1945, pemimpin komunis di Vietnam yaitu Ho Chi Minh mendeklarasikan atau memproklamirkan berdirinya Republik Demokratik Vietnam. Sang pemimpin komunis tersebut mempunyai harapan bahwa setelah dideklarasikannya Republik Demokratik Vietnam, negara penjajah sebelumnya yaitu Perancis tidak akan kembali mengklaim wilayah tersebut.
Akan tetapi, harapan Ho Chi Minh tidak sesuai dengan kenyataan. Pasalnya, pada tanggal 9 Oktober 1945, ekspedisi Perancsis yang dipimpin oleh Jenderal Leclerc tiba di Saigon.
ADVERTISEMENT
Sudah dapat diketahui bahwa, tujuan daripada datangnya ekspedisi Perancis yang dipimpin Jenderal Leclerc untuk berusaha merebut dan menguasai wilayah Vietnam Kembali.
Pada tahun 1946, Perancis sempat memberi penawaran atau usulan terhadap Ho Chi Minh. Usulan atau penawarannya yaitu dengan memberikan sebuah status otonomi terhadap Vietnam. Akan tetapi nantinya Vietnam tetap berada dalam Uni negara Perancis, dengan kata lain tidak berdiri sendiri. Dengan sangat terpaksa, pemimpin komunis Vietnam itu menyetujui tawaran tersebut.
Dengan disetujuinya tawaran tersebut membuat mayoritas rakyat Vietnam marah dan timbul ketegangan antara Perancis dengan Vietnam. Peristiwa atau insiden pertama terjadi di Haipong. Pasukan Perancis menembaki wilayah tersebut hingga menewaskan kurang lebih 6.000 orang sipil. Mengetahui hal tersebut tokoh militer Vietnam, Jenderal Vo Nguyen Giap memimpin pasukan yang berjumlah kurang lebih 30.000 pasukan untuk bergerak menuju wilayah Haiphong. Sejak saat itu ketegangan atau konflik yang terjadi antara Perancis dan Vietnam terus berlangsung.
Monumen di Perbukitan Dien Bien Phu. Sumber Foto: Shutterstock
Ditengah-tengah pertempurannya dengan Perancis, Vietnam juga mempunyai keinginan untuk menaklukkan wilayah Laos. Jenderal Giap membuat strategi untuk melawan pasukan Perancis, yaitu dengan cara menaruh sebagian pasukannya ke negara Laos.
ADVERTISEMENT
Panglima tertinggi Perancis di Indochina yaitu Jenderal Henri Navarre merespon gerak Vietnam dengan memilih daerah yang bernama Dien Bien Phu yang tidak jauh dari perbatasan negara Laos. Kota itu dipilih karena Jenderal Navarre memperkirakan kalau wilayah tersebut mendukung dan strategis untuk pasukan Perancis.
Perancis pun kemudian meluncurkan sebuah operasi militer yang diberi nama Operasi Caster. Dengan adanya Operasi Caster ini Perancis khususnya Jenderal Navarre berharap bisa menghancur leburkan pasukan Vietnam dalam waktu yang sangat cepat.
Perang Dien Bien Phu meletus pada tanggal 13 Maret 1945, dengan ditandainya sebuah serangan artileri mengejutkan dari pasukan Vietnam kepada pasukan Perancis yang berada di sana. Serangan tersebut berhasil meluluhlantakkan dua landasan udara Perancis serta satu-satunya jalan penghubung Dien Bien Phu dengan wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketika musim telah memasuki pusim penghujan, kondisi semakin buruk utamanya untuk pasukan Perancis. Karena dengan seringnya hujan mengguyur kota itu, membuat Dien Bien Phu berubah menjadi kubangan lumpur yang cukup besar. Dimana kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan untuk Perancis.
Mengetahui situasi dan kondisi pasukan Perancis yang mulai terpojok, pasukan Vietnam tidak henti-hentinya menyerang Perancis.
Perang ini menuju titik akhirnya pada 6-7 Mei 1954, pada saat itu pasukan Vietnam berhasil menghancur leburkan sisa pasukan Perancis yang ada.
Kekalahan Perancis serta kemenangan rakyat Vietnam pada perang Dien Bien Phu ini sangat memberi dampak atau pengaruh terhadap hasil daripada konferensi Geneva pada tahun 1954. Dimana hasil daripada konferensi Geneva tersebut yaitu Perancis menyetujui untuk menarik semua pasukannya yang ada di daerah Indochina serta membagi Vietnam menjadi dua yaitu Vietnam Utara yang dipimpin Ho Chi Minh dan Vietnam Selatan yang dipimpin Kaisar Bao Dai.
ADVERTISEMENT