Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Brain Drain pada Awardee LPDP yang Enggan Pulang
3 Maret 2023 18:57 WIB
Tulisan dari Gama Harta Nugraha Nur Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, muncul berbagai kontroversi menyusul pemberitaan tentang ratusan awardee LPDP yang enggan kembali ke tanah air usai menyelesaikan studinya. Beberapa dari mereka justru memilih untuk menerima sanksi dengan mengganti dana beasiswa yang berasal dari negara untuk kemudian bekerja di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Padahal sejatinya, program beasiswa LPDP diadakan pemerintah dengan tujuan untuk mengembangkan kualitas SDM dalam negeri sehingga dapat berkontribusi pada percepatan pembangunan di tanah air. Maka tak heran, banyak pihak pula yang kemudian turut mempertanyakan tentang kejelasan kontribusi alumni program beasiswa LPDP bagi pembangunan negara, setidaknya selama 10 tahun terakhir program ini telah berlangsung.
Lantas apakah fenomena ratusan awardee LPDP yang enggan kembali ke tanah air selepas menyelesaikan studinya tersebut dapat disinyalir sebagai fenomena brain drain?
Sebagaimana diketahui, fenomena brain drain mengacu pada emigrasi individu yang sangat terampil dan berpendidikan dari satu negara ke negara lain. Perpindahan para individu terampil ini biasanya terjadi dari negara asal yang kurang berkembang ke negara tujuan yang lebih maju. Alasannya jelas, negara tujuan menjanjikan harapan/apresiasi yang lebih baik daripada negara asal (tanah air).
ADVERTISEMENT
Namun demikian, fenomena brain drain ini tidak hanya bersifat negatif lho, ada juga sisi positifnya. Yuk kita lihat apakah sisi buruk dan sisi baik dari fenomena brain drain ini, terutama bagi negara yang ditinggalkan (negara asal/tanah air).
Sisi Buruk Brain Drain
Brain drain, atau biasa disebut juga Human Capital Flight alias hilangnya individu-individu terampil tentu saja dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi negara yang ditinggalkannya. Yuk kita lihat dampak negatif apa saja ya yang bisa ditimbulkan oleh para brain drainers (para pelaku brain drain) ini.
1. Kerugian Ekonomi
Brain Drain dapat menyebabkan suatu negara kehilangan beberapa pekerjanya yang paling terampil dan produktif. Kerugian ini dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan serta penurunan penerimaan pajak bagi negara. Dan jika terkait dengan para awardee LPDP, maka kerugian negara tentu saja meliputi juga biaya yang telah dikeluarkan berupa dana beasiswa yang diberikan kepada mereka.
ADVERTISEMENT
2. Laju Inovasi Berkurang
Lho kok bisa? Ya jelas dong, kan para individu yang sangat terampil pastinya dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi serta strategi inovatif di berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika mereka meninggalkan tanah air, maka hal itu dapat mengurangi laju inovasi di tanah air, yang menyebabkan kerugian kompetitif dibandingkan dengan negara lain.
3. Kesenjangan Pengetahuan.
Kepergian para individu/pekerja yang sangat terampil dapat meninggalkan kesenjangan pengetahuan di tanah air, terutama di bidang khusus seperti kedokteran, teknik, dan teknologi. Kerugian ini pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan pelatihan bagi generasi mendatang di tanah air. Dengan kata lain, kerugian ini dapat menciptakan apa yang diistilahkan sebagai fenomena stunting di bidang pendidikan.
4. Dampak Sosial dan Budaya
Nah, dampak negatif yang terakhir adalah secara sosial dan budaya. Jangan salah ya, fenomena brain drain ini juga dapat memiliki implikasi sosial dan budaya. Hilangnya individu yang sangat terampil dapat melemahkan jaringan sosial dan tradisi budaya, dan mengikis tatanan sosial negara secara keseluruhan. Kontroversi yang muncul belakangan ini terkait ratusan awardee LPDP yang enggan kembali ke tanah air tentunya menunjukkan bagaimana respons masyarakat yang mempertanyakan rasa patriotisme, nasionalisme dan sense of morality mereka untuk bersedia dan bersemangat mendedikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya bagi kepentingan bangsa dan negara, setelah memperoleh “fasilitas” beasiswa yang berasal dari anggaran negara yang notabene bersumber dari pajak seluruh rakyat. Dan jika perilaku seperti itu dibiarkan, maka tatanan sosial bangsa ini akan terganggu, mengingat semangat kebangsaan menjadi luntur sebagai akibat tindakan yang lebih mengutamakan kepentingan individu/perorangan diatas kepentingan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, hilangnya individu yang sangat terampil karena brain drain dapat memiliki konsekuensi ekonomi, sosial dan budaya yang signifikan bagi negara yang mereka tinggalkan.
Sisi Baik Brain Drain
Fenomena brain drain, di samping memiliki dampak negatif terutama bagi negara yang ditinggalkan, namun juga dapat memiliki sejumlah efek positif. Yuk, sekarang kita simak apa saja manfaat yang dapat dihasilkan dari fenomena brain drain ini.
1. Remitansi
Brain drain ini ternyata dapat menyebabkan peningkatan pengiriman uang, yang merupakan transfer uang yang dilakukan oleh para emigran (brain drainer) ke negara asal (tanah air) mereka. Remitansi ini dapat memberikan sumber pendapatan yang signifikan bagi keluarga dan masyarakat di negara asal selain tentunya sebagai tambahan devisa bagi negara.
ADVERTISEMENT
2. Transfer Pengetahuan
Fenomena brain drain dapat menimbulkan transfer pengetahuan dan keterampilan antar negara. Hal ini dapat terjadi melalui kolaborasi internasional dan kemitraan, serta melalui jejaring antar para migran/pekerja terampil yang berbagi keahlian mereka dengan kolega di negara baru mereka. Kolaborasi, kemitraan dan jejaring ini tentunya akan menjadi lebih terbuka dan lebih mudah dilakukan tentunya juga dengan negara asal (tanah air) mereka.
3. Penurunan Pengangguran
Brain drain juga dapat membantu mengurangi pengangguran di tanah air dengan mengurangi persaingan untuk pekerjaan di antara pekerja yang sangat terampil.
4. Perbaikan Tata Kelola
Fenomena brain drain yang menyedot perhatian secara nasional-seperti kontroversi belakangan ini-akan dapat memberi tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kebijakan dan kapasitas kelembagaan mereka untuk mempertahankan pekerja terampil. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tata kelola dan layanan publik yang lebih baik, yang dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
5. Peningkatan Inovasi
Jangan salah, meskipun sifat asli dari dari brain drain akan menghambat laju inovasi di tanah air, namun jika direspons positif terutama oleh pemerintah, juga dapat merangsang inovasi dengan menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif bagi penelitian dan pengembangan, yang dapat mengarah pada penciptaan teknologi baru dan pengembangan industri baru di tanah air.
Solusi Persoalan Brain Drain
Tidak ada solusi tunggal untuk persoalan brain drain ini, mengingat masalah ini bersifat kompleks dengan banyak penyebab mendasar. Namun, beberapa strategi berikut ini dapat dipertimbangkan, yang mungkin bisa mengurangi efek negatif dari persoalan brain drain dan mendorong individu yang terampil untuk tinggal di negara asalnya.
1. Perbaikan kondisi kerja dan kesempatan kerja di tanah air
Sebagaimana dimaklumi bersama, salah satu alasan utama individu yang terampil meninggalkan negara asalnya adalah karena kurangnya kesempatan kerja atau kondisi kerja yang tidak menguntungkan. Terkait hal tersebut, pemerintah dapat berinvestasi dalam menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus memperbaiki kondisi kerja, seperti menaikkan gaji, memberikan tunjangan yang lebih baik, dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
2. Peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan
Menyediakan akses ke program pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi dapat membantu menciptakan tenaga kerja terampil, yang pada gilirannya dapat mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di tanah air, yang mengarah pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
3. Pemberian insentif bagi individu yang terampil untuk tinggal di tanah air
Pemerintah dapat menciptakan insentif untuk mendorong individu yang terampil untuk tinggal di tanah airnya, seperti menawarkan keringanan pajak, bantuan keuangan untuk penelitian dan pengembangan, atau memberikan hibah bagi para wirausaha (entrepreneur).
4. Mendorong kembalinya individu yang terampil
Pemerintah dapat membuat program untuk menarik individu terampil yang telah meninggalkan tanah air untuk kembali, seperti menawarkan kesempatan kerja, bantuan perumahan, atau keringanan pajak.
5. Menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan.
Mendorong inovasi dan kewirausahaan dapat membantu menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi individu terampil untuk menggunakan bakat dan keahlian mereka untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan tanah air mereka.
ADVERTISEMENT
So, secara keseluruhan, mengatasi brain drain membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan berbagai strategi dari mulai peningkatan investasi dalam pendidikan, perbaikan kondisi kerja, pemberian insentif bagi individu terampil yang bersedia tetap tinggal di tanah air, hingga upaya mendorong terciptanya budaya inovasi dan kewirausahaan.