Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perang dan Nasib Lingkungan di Ujung Senjata
11 Maret 2022 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Gamal Bayu Hehanussa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak persebaran manusia di muka bumi perang sudah merupakan hal yang biasa terjadi. Pasalnya perbedaan keinginan suatu komunitas manusia pada suatu wilayah dengan wilayah yang lain dapat menyebabkan suatu kondisi konflik, yang di mana masing-masing dari komunitas manusia tetap mempertahankan dan memperjuangkan apa yang merupakan hak mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih sederhana bahwa perang merupakan hasil dari konflik keinginan manusia untuk memperluas wilayah tempat tinggal dan keinginan manusia untuk tetap mempertahankan wilayah tempat tinggal.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan serta ketersediaan teknologi yang semakin mutakhir, menjadikan banyaknya peralatan perang berupa senjata dan kendaraan militer yang memberikan dampak negatif yang begitu besar terhadap lingkungan sekitar yang merupakan wilayah perang.
Sebagai contoh, beberapa hari yang lalu, dunia sempat dibuat gempar dengan peningkatan aktivitas radiasi di wilayah Chernobyl yang merupakan wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di negara Ukraina.
Penyebab meningkatnya radiasi ini karena senyawa radiasi yang awalnya berada di atas permukaan tanah, itu kemudian naik dan bercampur dengan udara, dan melalui udara senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis. Hal ini merupakan akibat dari aktivitas kendaraan perang rusia yang melalui wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah perang sejak dulu tidak pernah bersahabat dengan manusia dan juga dengan lingkungan tempat hidup manusia. karena dampak yang ditimbulkan adalah dampak berkelanjutan (sustainable). Artinya bahwa bukan hanya kita yang akan merasakan dampak dari perang, tetapi anak cucu sebagai pewaris kehidupan selanjutnya juga akan merasakan dampaknya.
Dampak dari perang juga akan menghilangkan beberapa ekosistem asli suatu wilayah karena terjadinya eksploitasi hutan secara besar-besaran untuk membangun tempat-tempat pengungsian bagi warga sipil. kehilangan ekosistem seperti hutan menjadikan lingkungan alam pada suatu wilayah tak lagi seimbang. Serta meningkatkan polusi pada suatu wilayah perang seperti, polusi udara akibat asap pembakaran, polusi tanah akibat radiasi dari kendaraan dan senjata militer.
Seperti yang dikatakan oleh Prof. Emil Salim "Karena kemampuan manusia untuk mengelola teknologi, membuat manusia hari ini tidak lagi bagian dari alam tetapi sudah berada di atas alam. bisa merusak, mengatur, dan menjaga alam itu sendiri".
ADVERTISEMENT
Jadi, alangkah lebih bijak jika ketersediaan teknologi hari ini dimanfaatkan secara bijak. Tidak untuk kegiatan perang yang karenanya akan memberikan dampak buruk yang jauh lebih banyak ditinggalkan daripada dampak baik dari perang itu sendiri.