Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Indonesia Bisa Sejahtera Andai Saja Tidak Banyak Kasus Korupsi
2 Maret 2025 11:32 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Gandazon H Turnip tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Negeriku sedang dilanda duka tiada tara, belum satu kasus selesai ditangani muncul kembali kasus lain yang membuat heboh seluruh rakyat Indonesia. Ya, apalagi kalau bukan kasus korupsi yang sangat menyiksa hati serta membuat geleng-geleng kepala ketika mendengar dan melihat angkanya pun melihat orang-orang serta perusahaan-perusahaan yang masuk di dalam list tersebut.
ADVERTISEMENT
Tentu kita mengenal pertamina sebagai Perusahaan milik pemerintah yang dikelola untuk menyumbangkan keuntungan dari segi bisnis untuk negara dan negara nantinya akan mengelolanya untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Namun hal tersebut sepertinya jauh panggang dari api, sebab apa yang kita lihat, apa yang kita dengar akhir-akhir ini sungguh sangat miris berada di luar nalar.
Korupsi di tubuh pertamina tersebut sangatlah besar harganya. Bahkan dalam satu tahun saja di tahun 2023 angkanya mencapai Rp. 193,7 triliun, sementara kasus ini sudah terjadi sejak tahun 2018. Ada kurun waktu selama 5 tahun pembiaran praktik illegal tersebut dan sudah pasti angka tersebut akan terus meningkat. Prediksinya jika angka yang sama di setiap tahunnya seperti di tahun 2023, maka kerugian negara bisa mencapai 968,5 triliun. Angka yang sangat fantastis dan jika dipergunakan untuk membangun Indonesia maka rakyat akan sejahtera dan bahagia .
ADVERTISEMENT
Menurut Jack Bologne Gone Theory, korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan dan pengungkapan. Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan berkaitan dengan individu pelaku korupsi. Organisasi, instansi atau masyarakat luas dalam keadaan tertentu membuka faktor kesempatan melakukan kecurangan. Faktor kebutuhan erat dengan individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar dan faktor pengungkapan berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
Korupsi identik juga dengan hasrat pemenuhan kebutuhan hidup dalam kemewahan dan untuk menutupi gaya hidup yang hedon tersebut, maka mereka melakukan segala cara dan akhirnya jatuh dan terjebak melakukan praktik korupsi.
Dalam teori Fraud Triangle, Donald R Cressey melihat potensi kecurangan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di lingkungan sekitar. Menurut Cressey juga ada tiga faktor yang membuat seseorang tersebut melakukan korupsi. Pertama karena tekanan, yang dimungkinkan karena tekanan ekonomi dan ilusi kekayaaan, kedua karena adanya kesempatan yang akhirnya membuat seseorang tersebut tergiur untuk korupsi dan ketiga adalah rasionalisasi yang dimana pelaku selalu memiliki alasan untuk membela diri dan melakukan pembenaran.
ADVERTISEMENT
Para pejabat di negeri ini masih mewarisi mental-mental kolonial yang rela menyiksa rakyat sebangsa dan setanah airnya demi memuaskan hawa nafsu pribadinya.
Selain kasus korupsi yang terjadi pertamina sejatinya banyak lagi kasus-kasus korupsi lain yang terjadi di negara ini, seperti di PT Timah, BLBI, ASABRI, Jiwasraya dan lain sebagainya. Sulit bagi kita di negeri ini untuk menemukan instansi yang tidak terciprat budaya korupsi, karena sejatinya hal tersebut sudah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Bahkan di negeri ini kita akan menjumpai orang yang dulunya kita anggap baik dan bersih, namun karena pergaulan dan kesehariannya sudah kental dengan hal-hal buruk, maka besar kemungkinan dia juga akan terjebak masuk di dalam praktik korupsi yang sama.
ADVERTISEMENT
Pemerintah seharusnya tegas menyikapi hal ini, karena yang dirugikan satu negara, namun yang menikmatinya hanya dia sendiri dan golongannya. Pemerintah juga melalui instansi yang telah dibentuk harus bekerja secara jujur dan professional dan tidak tebang pilih terhadap kasus korupsi yang membuat negara rugi.
Penulis membayangkan Indonesia dengan sumber daya alamnya yang sangat begitu melimpah mampu bersaing dengan negara-negara maju seperti Amerika maupun China. Negeri ini sebetulnya mampu jika saja dikelola dengan baik dan benar, diserta dengan hilangnya mental-mental pejabat yang suka korupsi. Sementara yang kita temui sampai saat ini adalah pejabat di negeri ini masih suka melakukan pembelaan dan pembenaran atas apa yang sudah dia lakukan walau hal tersebut sudah melanggar etika dan norma sosial. Sehingga menjauhkannya dari sikap intropeksi diri untuk melakukan perbaikan kedepannya.
ADVERTISEMENT
Mudahnya mengakali hukum di Indonesia ini menjadi celah yang selalu dimanfaatkan oleh para pelaku korupsi untuk melindungi dirinya. Disertai hukuman yang dijatuhkan juga kadang-kadang tidak setimpal dan potensi pandang bulu dari aparat penegak hukum. Jika saja pejabat kita memiliki rasa solidaritas kebangsaan serta memiliki rasa malu untuk berbuat kesalahan, maka bangsa ini akan mampu bersaing dengan negara-negara besar lainnya.
Kita tidak mungkin berharap banyak terhadap pemerintah yang sudah berjalan saat ini, sampai mereka benar-benar serius untuk mencontohkan sikap dan perilaku yang jujur di dalam menjalankan tugas negara. Sekarang tugas kita sebagai generasi muda adalah memutus warisan turun-temurun tersebut, serta menciptakan lingkungan yang jujur dan bersih di setiap tempat atau instasi yang kita tempati dan hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri dengan mencukupkan segala sesuatu untuk tidak terlalu tergiur dengan dunia luar serta menanamkan nilai solidaritas kebangsaan di dalam hati kita masing-masing sebagai anak bangsa yang besar dan berdaulat. Agar cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa tercapai dengan baik.
ADVERTISEMENT