Konten dari Pengguna

Sains dan Indonesia

Gandazon H Turnip
Mahasiswa Fisika di Universitas Sumatera Utara
4 April 2025 16:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gandazon H Turnip tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto by pexels
zoom-in-whitePerbesar
foto by pexels
ADVERTISEMENT
Dunia bergerak dengan sangat cepat berkat peran sains. Sains memegang peran penting untuk kemajuan peradaban melalui kontribusi di bidang pengetahuan, inovasi dan pemecahan masalah di berbagai bidang seperti kesehatan, pertanian, teknologi dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Gaya gravitasi, Internet, Artificial Intteligence, Machine Learning, Rekayasa Genetika, Komputer Kuantum adalah contoh-contoh dari kemajuan penelitian di bidang sains yang berkontribusi besar untuk memajukan peradaban dunia.
Kemajuan sains di bidang kesehatan berperan penting di dalam penemuan obat-obatan dan vaksin yang membantu menyelamatkan umat manusia dari penyakit yang mematikan, lalu di bidang teknologi, sains berperan dalam penemuan internet, energi terbarukan maupun transportasi. Untuk bidang pertanian, sains berkontribusi menciptakan bibit unggul tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit serta membantu tanaman untuk mencapai keseimbangan nutrisi. Di bidang lingkungan, sains membantu kita untuk memahami segala peristiwa alam, perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan, sehingga kita tidak dengan mudah menyalahkan Tuhan atas fenomena alam yang sering terjadi seperti banjir, longsor dan sebagainya. Tidak hanya sampai disitu saja, dalam bidang astronomi sains juga membantu kita untuk memahami gaya gravitasi dan bagaimana cara alam semesta bekerja.
ADVERTISEMENT
Sains akan menjadi tombak utama manusia untuk mencapai kemajuan peradaban serta menjawab tantangan di masa depan.
Minat Sains di Indonesia
Di Indonesia sendiri sains sangat jarang diperbincangkan di ruang publik dan bahkan di kampus-kampus. Kita jarang menemukan ada sekumpulan mahasiswa eksakta yang rela berjam-jam di dalam laboratorium untuk melakukan penelitian. Mahasiswa lebih senang kumpul di kantin dan tempat tongkrongan untuk bersendau gurau sebelum masuk kelas bahkan di sela-sela jam kosong mata pelajaran. Bahkan mirisnya lagi berita terbaru menyebutkan bahwa peminat Fisika di Indonesia berkurang menyebabkan beberapa perguruan tinggi menutup jurusan tersebut.
Hal ini juga diperparah dengan fasilitas kampus yang tidak mendukung mahasiswa untuk melakukan riset dan penelitian. Kampus hanya menyediakan gedung laboratorium, namun alat-alat di dalamnya sama sekali tidak mendukung untuk melakukan penelitian dan cenderung sudah usang. Sehingga kerap kali mahasiswa yang dituntut untuk mengumpulkan uang untuk membeli alat dan bahan praktek yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Kampus juga sepertinya tidak terlalu ambil pusing dengan situasi ini, sebab mereka juga membiarkan hal ini terjadi tahun menahun tanpa adanya tindak lanjut yang nyata dan serius.
Sementara sains itu bergerak dinamis dan jika kampus masih berpatokan terhadap metode lama, maka mahasiswa Indonesia khususnya bidang eksakta sudah sangat jauh tertinggal. Dan faktor ini jugalah yang menyebabkan penelitian-penelitian di bidang sains yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa sangat kurang dan jika adapun kualitasnya sangat jomplang jika dibandingkan dengan kualitas penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa luar negeri.
Hal lain yang membuat sains seolah ditinggalkan di negeri ini adalah metode pengajaran yang masih kaku dan prospek pekerjaan yang sangat kecil dan tidak seluas pekerjaan di bidang lain.
ADVERTISEMENT
Kontribusi sains di Indonesia tenggelam oleh hegemoni politik, hukum dan ekonomi. Sehingga yang kita lihat dan dengar setiap harinya hanya berita mengenai hukum, politik dan ekonomi. Sangat jarang informasi mengenai perkembangan sains tampil di muka umum dan menjadi tagline utama perbincangan orang-orang di tongkrongan kedai kopi. Bahkan peminat jurusan sains di berbagai kampus juga sangat kecil dibandingkan peminat jurusan ekonomi, hukum dan politik.
Negeri ini sangat kekurangan peneliti dan ilmuwan di bidang sains, hanya segelintir orang saja yang mau berjuang di jalan yang sunyi itu. Mungkin jika ditanya kebanyakan orang tentang siapa-siapa saja ilmuwan Indonesia yang mereka kenal, mungkin mereka hanya akan bisa menyebutkan satu nama saja yaitu nama Bj. Habibie.
ADVERTISEMENT
Saatnya Memperdengarkan Sains di Ruang Diskusi Publik
Sesuai pengantar diawal bahwasannya sains adalah cara manusia untuk bisa mengenal dunia serta menjawab tantangan di masa depan. Sudah saatnya negeri ini mulai memberikan perhatian khusus terkait pengembangan sains dan teknologi. Agar tidak selamanya menjadi konsumen dari produk-produk sains dan teknologi yang diciptakan oleh negara-negara maju.
Padahal dengan segala kekayaan sumber daya alam yang melimpah di bumi pertiwi, Indonesia sudah lebih dari cukup untuk menjadi negara besar, asalkan bersedia memajukan sains dan mulai memperdengarkan sains di ruang-ruang publik, sehingga anak-anak muda juga semakin tertarik untuk lebih dalam mengenal sains.
Ruang publik yang hanya diisi oleh diskusi politik dan hukum sekiranya bisa diminimalisir dan mulai memperdengarkan sains di muka umum. Sehingga negeri ini tidak hidup dan kenyang oleh bualan para politisi yang hanya menjanjikan tanpa ada realisasi yang nyata, namun bangsa ini dapat hidup dengan kenyataan yang bermuara dari laboratorium dengan kualitas yang sudah teruji dan siap untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
Karena permasalahan rakyat tidak bisa diselesaikan dengan hanya janji-janji politik dan diskusi-diskusi di televisi, namun perlu gerakan dan kontribusi yang nyata yang dihasilkan melalui pemikiran dan pengetahuan yang di produksi oleh laboratorium sains.
Jika ingin bangsa ini menjadi besar, mari jadikan sains mendapat perhatian yang sama dengan bidang ekonomi, politik dan hukum, pemerintah juga harus menjamin kelayakan hidup para ilmuwan agar mereka tidak lagi sekedar memenuhi tugas penelitian karena masih terdistraksi dengan kebutuhan hidup yang menyangkut anak dan istri. Namun benar-benar fokus untuk meneliti dan mengembangkan sains dengan kekayaan alam Indonesia.
Sains adalah jawaban untuk segala persoalan kehidupan mulai dari kesehatan, pertanian, lingkungan hidup hingga cara kita mengetahui bagaimana alam semesta bekerja. Fisika dengan hukum termodinamikanya telah membantu manusia mengenal rice cooker, kulkas maupun pendingin udara. Matematika dengan teorema phytagorasnya membantu arsitek untuk menghitung jarak dan sudut siku-siku yang tepat untuk sebuah bangunan. Bidang ilmu sains lainnya juga telah mengambil tugas dan tanggungjawabnya masing-masing untuk menjawab tantangan dan kebutuhan akan kehidupan manusia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Indonesia harus sudah mulai memupuk kecintaan terhadap sains seperti kecintaannya terhadap hukum dan politik. Sains harus menghiasai percakapan-percakapan manusia Indonesia di setiap sudut kota di negeri ini dan para mahasiswa sains harus didorong dan diberikan fasilitas yang layak untuk melakukan penelitian di dalam kampus. Agar cita-cita Indonesia emas itu dapat segera tercapai.