Konten dari Pengguna

Secangkir kopi

Ganesha Nugraha
Ex kumparan Product Team and kumparanPLUS -- Product Manager, Part Time Gamer, Newbie Writer.
31 Januari 2022 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ganesha Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kopi flat white. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi flat white. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Secangkir kopi mampu menyegarkan mata dan pikiran. Menciptakan energi, menstimulasi lahirnya ide-ide kreatif dan brilian dari cangkang kepala. Bahkan di setiap pembangunan yang terjadi di Indonesia, selalu ada peran kopi. Harus kita akui, suka tidak suka. Ditemani gorengan tentunya. Kopi akrab dengan semua kalangan masyarakat Indonesia sejak berabad lalu. Tidak ada yang salah dari kopi, yang salah itu lambung-lambung yang tidak ramah dengan kopi. Maka kali ini saya akan mengupas ringkas secangkir kopi ke dalam tulisan yang cukup dibaca 2-3 menit saja. Mari kita mulai tulisannya.
ADVERTISEMENT

Mengapa kita terobsesi dengan kopi?

Kopi di Indonesia tidak populer begitu saja. Pada tahun 1696, Belanda pertama kali membawa masuk benih kopi arabika untuk ditanam di pulau Jawa. Sejak saat itu kopi mulai dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sejak itu pula orang Indonesia terobsesi dengan kopi. Bahkan kopi semakin bertambah populer dengan rilisnya film serial "Filosofi Kopi" di tahun 2015, berlanjut "Filosofi Kopi 2" di tahun 2017, dan "Ben & Jody" yang baru saja tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 27 Januari 2022 kemarin.
Namun untuk mendapatkan justifikasi yang lebih akurat, kita perlu melihat perkembangan kopi di Indonesia dari sisi lain: Produksi dan Konsumsi.
Berdasarkan data statistik kopi Indonesia tahun 2020 yang di publikasi Badan Pusat Statistik didapatkan bahwa produksi kopi naik menjadi 762,38 ribu ton (atau meningkat 1,31%) pada tahun 2020.
2021, Konsumsi Kopi Indonesia Diprediksi Mencapai 370 Ribu Ton. Foto: databoks.katadata.co.id
Di sisi lain, konsumsi kopi masyarakat Indonesia tahun ke tahun juga terus meningkat. Melihat data Konsumsi Kopi Nasional (2016-2021) yang dirilis katadata.co.id, konsumsi kopi nasional di tahun yang sama bahkan melebihi 350 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Kopi juga sukses merambat ke bisnis F&B, melahirkan perusahaan-perusahaan rintisan (startup) minuman cepat saji baru, seperti di antaranya: Kopi Janji Jiwa, Kopi Kulo, Flash Coffee, dan masih banyak lagi. Kopi Kenangan bahkan menjadi startup bidang F&B pertama yang resmi menyandang gelar Unicorn, setelah mendapatkan suntikan pendanaan Seri C Tahap Pertama senilai US$96 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.
Maka kita bisa simpulkan bahwa kopi adalah komoditas yang sedang bertumbuh di Indonesia, baik dari segi popularitas, produksi, konsumsi, dan bisnis.

Opini tentang kopi?

Ilustrasi biji kopip Foto: Shutter Stock
Berdasarkan data-data yang saya baca dan cantumkan, saya merasa bahwa ke depannya peran kopi akan semakin krusial di kehidupan rakyat Indonesia. Bagi saya pribadi, kopi sudah menjadi konsumsi sehari-hari. Melekat menjadi lifestyle saya, meski belum menjadi hobi. Belum tertarik untuk main-main dengan roasted bean. Saya malas giling kopi sendiri. Saya masih merasa kopi sachet lebih praktis dan sama nikmatnya. Mungkin suatu hari saya tertarik menjadikan kopi sebagai hobi. Bahkan saya punya ketertarikan untuk membuka bisnis kedai kopi di masa mendatang. Mungkin 8 atau 9 tahun lagi. Mudah-mudahan trend kopi masih bagus di masa itu.
ADVERTISEMENT
Satu PR lain yang sebetulnya perlu saya kerjakan: mencari tahu dampak kopi terhadap kesehatan. Harusnya saya cantumkan juga di sini. Tapi mungkin nanti saja, entah saya update lagi tulisan ini nanti, atau saya buat yang baru.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga penikmat kopi?
====
Bonus untuk menemani ngopi pagi,