Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Masyarakat Madani Dibangun, Toleransi Dijunjung
9 September 2021 10:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ganin Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk atau plural society yang hidup dengan berbagai perbedaan. Masyarakat plural merupakan masyarakat majemuk dengan berbagai kompleksitasnya. Kita tidak bisa menghindari perbedaan karena itu merupakan hukum alam sebagai kehendak Allah SWT. Keberagaman itu sangat berpotensi menimbulkan konflik baik secara individu maupun kelompok di bidang suku, budaya, ras, dan khususnya agama. Namun, konflik bisa di cegah dengan adanya moral yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Memang bukan perkara yang mudah dalam mengelola kemajemukan. Karena di satu sisi, kita harus memelihara identitas dan memperjuangkan aspirasi. Di sisi lain, dituntut untuk memelihara kerukunan dan keutuhan bangsa. Sudah banyak konflik yang terus dilalui bangsa ini dan tidak menutup kemungkinan itu semua akan terjadi di masa yang akan datang, seperti berbagai konflik berskala besar misalnya konflik di Ambon, Sambas, Sampit, dan Poso dan sebagainya. Dari situ lah menjadi individu yang beradab sangatlah penting.
Masyarakat “madani” merupakan masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, melek dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan tekonologi. Masyarakat madani sendiri menjadi simbol idealisme demi menciptakan bangunan masyarakat yang tidak didasarkan pada interaksi yang bersifat strata.
ADVERTISEMENT
Konsep masyarakat madani jika dilihat dari segi nilai nilai islam merupakan gagasan yang sangat islami dan merupakan cita cita islam. Sejarah mencatat bahwasanya masyarakat madani ini pernah dibangun oleh Rasulullah ketika mendirikan komunitas muslim di kota Madinah.
Membangun masyarakat madani membutuhkan manusia-manusia yang pribadinya berpandangan hidup dengan semangat ketuhanan dan tindakan kebaikan kepada sesama manusia. Semua itu harus diiringi dengan tindakan yang nyata yang terwujud dalam bentuk amal sholeh. Dengan kesatuan yang mengikat menjadikan masyarakat madani memiliki karakter yang khas.
Tak hanya membangun masyarakat madani dalam menciptakan persatuan negeri, toleransi juga menjadi landasan pokok dalam berkehidupan. Toleransi kuat hubungannya dengan kemajemukan. Sikap ini muncul sebagai bentuk interpretasi iman. Menjadi dasar sikap kemajemukan di masyarakat ini merupakan bentuk perwujudan atas sikap saling menghargai dan memahami. Sebagai negara plural, kejadian kelam terdahulu sering di dominasi dengan adanya perbedaan kepentingan dan agama menjadi kambing hitam dalam konflik SARA yang menyebabkan terjadinya ketegangan serta perpecahan.
ADVERTISEMENT
Toleransi ialah perilaku atau sikap manusia yang mengikuti aturan, dimana seseorang dapat menghormati, menghargai terhadap perilaku orang lain. Dalam konteks budaya dan agama, toleransi berarti perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan atau kelompok yang berbeda. Sikap toleransi harus terus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sehari hari. Dengan mempelajari dan mendalami nilai moral antar sesama dengan kerukunan hidup akan menggerakkan persatuan serta kedamaian tanpa adanya unsur perpecahan. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menciptakan sikap ini karena Islam bersifat sangat terbuka dengan kemajemukan, bahkan Islam memandang ini merupakan salah satu sunnatullah. Dengan keanekaragaman ini tentu bukan untuk dipertentangkan tetapi kita harus menyikapi secara konstruktif dan positif. Dengan demikian, pluralisme akan membawa manfaat yang besar bagi kemaslahatan hidup manusia.
ADVERTISEMENT
Kita sebagai individu yang berdampingan langsung dengan perbedaan harus menunjukkan moral yang baik. Dengan membangun masyarakat madani dan menjunjung toleransi ini diharapkan mampu untuk mencapai persatuan negeri dan tidak ada lagi konflik yang terjadi.