Ketika 'Ampun Bang Jago' dan 'Sobat Receh' Menjadi Tren

Garris Pelangi
Mahasiswi UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
17 Desember 2020 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Garris Pelangi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: facebook.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: facebook.com
ADVERTISEMENT
Fenomena bahasa yang terjadi di kalangan masyarakat saat ini memang beragam, faktor ini dikarenakan bahasa mempunyai sifat yang dinamis, yaitu dapat mengalami perubahan untuk menyesuaikan keadaan dan perkembangan zaman. Menurut Jack Ricard, bahasa ialah sistem komunikasi manusia dari struktur penyusunan bunyi dengan membawa ekspresi kepada unit yang lebih besar yaitu makna (Yendra, 2018). Fenomena bahasa yang terjadi saat ini diantaranya seperti bertambah kata-kata baru, juga pengistilahan bahasa yang didapat dalam berbagai lingkungan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari segi linguistik mengenai bahasa yaitu pada tataran semantik. Istilah semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari kata semantics dalam bahasa Inggris. Secara etimologis, semantik dapat didefinisikan sebagai bidang linguistik yang mengkaji arti bahasa (Subuki, 2011). Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang arti dan pemaknaan bahasa atau kata yang berkenaan dengan bahasa sebagai alat komunikasi verbal (Abidin, 2019).
ADVERTISEMENT
Munculnya bahasa atau pengistilahan baru pada saat ini tidak jauh dari pengaruh lingkungan sosial masyarakat. Jika dilihat pada judul mengenai ‘Ampun Bang Jago’ dan ‘Sobat Receh’ tentu saja semua kalangan masyarakat terutama anak milenial tidak asing mendengar kata-kata tersebut. Kata ‘ampun bang jago’ dan ‘sobat receh’ saat ini menjadi bahasa yang sering dipakai dalam kalangan mana pun. Jika dalam sudut pandang semantik dikenal dengan sebutan perubahan arti. Faktor yang menyebabkan perubahan arti sangat beragam. Akan tetapi, secara umum dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu sebab yang bersifat kebahasaan dan sebab yang bersifat non-kebahasaan. (Subuki, 2011)
Kata ‘ampun bang jago’ yang sedang tren ini berasal dari lagu yang dinyanyikan oleh Ever Sklr dan Tian Stornm, dirilis pada tahun 2020 dengan judul “Ampun Bang Jago”. Lagu ini juga sangat viral di kalangan penggemar tiktok. Lagu dimanfaatkan sebagian orang untuk media hiburan di kala situasi pandemi saat ini, lagu ‘Ampun Bang Jago’ salah satunya, dengan memadukan antara tiktok dan tarian. Hal ini juga dipandang sebagai kelucuan atau guyonan. Sebab itu, muncullah kata ‘sobat receh’ dalam kalangan masyarakat Indonesia. Dari kedua kata tersebut, adakah kaitannya dalam sudut pandang semantik terkhusus dalam lingkup perubahan arti? Mari lihat ulasan sederhana di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Apa itu 'Ampun Bang Jago' dan 'Sobat Receh' dalam KBBI?
Istilah ‘ampun bang jago’ bila dipahami sesuai arti per kata menyatakan kata maaf atau menyerah dengan memakai kata ‘ampun’ yang ditujukan pada seorang kakak laki-laki yang memiliki kelebihan, atau bisa dikatakan hebat. Sedangkan, pada arti kata ‘sobat receh’. ‘sobat’ ialah sahabat, dan kata ‘receh’ menunjukkan arti kata 'recehan' yang identik dengan nominal keuangan yang sedikit. Kemudian, pada istilah ‘sobat receh’, jika dilihat dalam artinya ialah sahabat yang mempunyai uang sedikit. Namun, dilihat kembali, penggunaan dan pemahaman bahasa tidak tertinggal dari konteks, yaitu melihat situasi dan kondisi dalam suatu penggunaan bahasa yang dapat diterima atau dimengerti oleh masyarakat.
Perubahan arti 'Ampun Bang Jago' dan 'Sobat Receh'
ADVERTISEMENT
Lagu "Ampun Bang Jago" tengah menjadi tren di masa kini. Liriknya yang mengandung arti khusus menjadikan lagu ini sering dinyanyikan atau disisipkan dalam perkataan oleh kalangan masyarakat terutama anak milenial. Dalam lirik lagu ini juga menggambarkan ungkapan rasa mengalah terhadap seseorang yang memiliki skill yang hebat dan selalu membanggakan serta meninggikan dirinya. Tentu bila sebagian orang melihat sikap dari orang tersebut, rasanya akan terbawa emosi yang mengarah pada pertikaian atau konflik. Tetapi, lagu ini memberi pengertian bahwa jika ada sikap orang lain seperti itu, maka yang kita lakukan dengan cara mengalah atau meninggalkan keadaan yang dirasa cukup menguras emosi. Mengalah dalam konteks lagu ini bukan berarti kalah, tetapi lebih tepatnya demi menghindari suatu permasalahan, dengan mengungkapkan istilah 'ampun bang jago'.
ADVERTISEMENT
Dalam konteksnya, kata ‘ampun bang jago’ dapat disebut sebagai eufemisme, yaitu bentuk ungkapan pengganti yang digunakan untuk memperhalus efek dari ungkapan lain yang dirasa lebih kasar atau kurang berkenan (Subuki, 2011). Seperti misalnya bila kita melihat orang lain yang 'sok tinggi' dan berlagak paling benar, mau tidak mau ucapan seperti, “Belagu banget sih, Lo!” atau bahkan ucapan yang lebih tidak berkenan untuk didengar lainnya terucap. Maka dari itu, penyebutan istilah 'ampun bang jago' dipakai sebagai penghalus bahasa atau kata yang dirasa menyinggung hati orang lain dan menimbulkan konflik. Selanjutnya, pada jargon ini terdapat kata ‘Bang’ sebagai panggilan untuk kakak laki-laki, tetapi penyebutan ‘ampun bang jago’ saat ini tidak hanya ditunjukkan untuk laki-laki saja, tetapi kalangan perempuan pun sering menggunakan penyebutan ini untuk hal yang sama pada penjabaran yang sudah disebutkan di atas, hal ini termasuk perubahan arti, tetapi pada satu lingkup yaitu pada penyebutan istilah ‘ampun bang jago’ saja. Pada hakikatnya, kata ‘bang’ masih dalam posisi untuk penyebutan kakak laki-laki.
ADVERTISEMENT
Pengistilahan yang mengarah pada rasa kesal, ternyata lagu ampun bang jago malah digunakan sebagai hal-hal yang dirasa lucu dan iseng. Masyarakat sering menyebutnya sebagai sobat receh. Bila dilihat kata ‘receh’ mengacu pada uang, yaitu recehan. Tetapi saat ini kata’ receh’ digunakan masyarakat sebagai bahasa gaul atau bahasa yang sudah lazim disebut-sebut. ‘Receh’ disini berarti suatu hal yang mengandung humor tetapi sepele atau tidak penting (biasa-biasa saja). Seperti contohnya seseorang sedang melawak dan lawakannya itu dianggap tidak lucu, dan dipandang sebagai hal yang tidak penting, maka sebagian orang terkadang menyebutnya “Receh banget, Lo!” atau tingkah-tingkah serta ungkapan-ungkapan yang aneh pun demikian, penyebutan kata ‘receh’ akan keluar dari mulut masyarakat Indonesia. Akan tetapi bila dilihat juga, makna receh dapat mengarah kepada humor yang memang dianggap lucu tetapi tidak penting. Pada masa ini berarti kata ‘receh’ termasuk perubahan arti yang awalnya identik dengan uang, tetapi saat ini dipakai untuk penyebutan terhadap orang-orang yang dirasa humor atau tingkahnya lucu atau tidak lucu dalam keadaan yang tidak penting.
ADVERTISEMENT
Referensi
Abidin, Yunus. 2019. Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
KBBI Daring Edisi V
Subuki, Makyun. 2011. Semantik; Pengantar Memahami Makna Bahasa. Jakarta: TransPustaka.
Yendra. 2018. Mengenal Ilmu Bahasa (Lingusitik). Yogyakarta: Deepublish.