Konten dari Pengguna

Ilustrasi Dunia Bisnis dalam Permainan Squid Game

Dinda Gatantri Febisiola Putri
Mahasiswa Tugas Belajar DIII Akuntansi Alih Program PKN STAN
17 Desember 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Gatantri Febisiola Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penjaga dari film Squid Game di Korean Cultural Center, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (12/10/2021). Foto: Vidhyaa Chandramohan/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Penjaga dari film Squid Game di Korean Cultural Center, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (12/10/2021). Foto: Vidhyaa Chandramohan/Reuters
ADVERTISEMENT
Squid Game merupakan serial Netflix yang ramai ditonton dan diperbincangkan di penghujung tahun 2021, tepatnya selama bulan September dengan jumlah penonton yang menembus angka 142 juta. Serial ini menceritakan kisah 456 orang yang hidup dengan permasalahan keuangan yang pelik, sehingga rela mempertaruhkan nyawanya untuk mengikuti serangkaian permainan dengan hadiah 45,6 miliar won atau setara dengan 555 miliar rupiah. Dalam serial ini, 456 peserta harus melewati berbagai macam rintangan dalam permainan tersebut, yang mana sebenarnya permainan-permainan itu sudah pernah dimainkan pada saat mereka masih anak-anak.
ADVERTISEMENT
Permainan yang dimainkan dalam Squid Game di antaranya permainan lampu merah lampu hijau, tarik tambang, kelereng, dan diakhiri dengan permainan cumi-cumi. Dalam permainan terakhir yaitu permainan cumi-cumi, hanya menyisakan dua orang pemain yang dimainkan oleh sahabat karib sejak kecil, yaitu Seung Gi hun dan Gong Yoo. Pemenang dari permainan ini adalah Seung Gi hun yang mana berhak atas hadiah uang 45,6 miliar won yang sudah disediakan oleh pembuat permainan Squid Game.
Jika kita menelaah lebih dalam, permainan Squid Game sebenarnya bukan hanya sekadar permainan, namun permainan dengan pertimbangan strategis dan pertimbangan psikologis dengan nyawa sebagai taruhannya. Hal ini merepresentasikan kegiatan bisnis di dunia nyata yang sangat memperhitungkan berbagai pertimbangan strategis dan juga psikologis. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi jika mau kita sandingkan dengan kegiatan usaha misalnya usaha coffee shop, sebagai pengusaha harus mempertimbangkan rencana strategis untuk menjalankan usahanya dari harga jual yang ditetapkan untuk produknya apakah bisa bersaing dengan kompetitor, tempat jualan dengan pertimbangan ramai tetapi sudah banyak kompetitor dengan jenis usaha sama, atau masih sepi dengan kondisi yang tidak ramai, bahan baku dengan pertimbangan banyak stok tetapi pembeli tidak banyak sehingga menyebabkan kerugian atau melakukan stok sedikit tetapi ternyata pembeli banyak sehingga keuntungan yang diperoleh tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Dari sisi psikologis, seluruh pemain Squid Game berangkat dengan sadar dan sukarela. Diawali dengan coba-coba karena penasaran dan dijanjikan hadiah yang sangat besar, kemudian harapan dan semangat menjadi penyesalan karena di game pertama melihat banyak nyawa tumbang sehingga memutuskan tidak bermain lagi dan memilih pulang ke kehidupan lamanya, tetapi pada akhirnya mereka balik lagi ke permainan karena beranggapan bahwa hidup yang sekarang berasa seperti kematian karena terjerat dalam masalah keuangan. Begitupun dengan siklus pengusaha, berawal dari coba-coba lalu hambatan dan rintangan berdatangan yang membuat mereka menjadi putus asa dan memutuskan untuk berhenti, tetapi karena merasa mengerti dan penasaran, akhirnya membawa mereka kembali ingin menjadi pengusaha. Sebenarnya mereka memahami risiko yang akan dihadapi, tetapi iming-iming menjadi kaya raya mengalahkan segala hal walaupun harus menanggung risiko yang besar, pada Squid Game risiko tersebut adalah kematian.
ADVERTISEMENT

Kaitan dengan Game Theory

Secara garis besar, Game Theory adalah ilmu yang mempelajari interaksi dan hubungan antar agent/pelaku ekonomi yang menghasilkan situasi atau imbal hasil tertentu dengan melibatkan lebih dari dua pemain. Dalam Game Theory terkenal konsep Zero Sum Game yang mana nilai keuntungan satu pihak sama dengan kekalahan yang dialami pemain lain. Permainan Blackjack merupakan salah satu contoh permainan yang dimainkan di Kasino, yang mana kemenangan yang didapatkan adalah kekalahan yang dialami pemain lain. Begitu pula dengan permainan Squid Game, setiap ada pemain yang kalah dan gagal, maka akan semakin banyak uang yang didapatkan pemenang. Konsep dasarnya adalah semakin banyak pemain maka semakin sedikit porsi pendapatan. Sehingga jika ingin mendapatkan hasil lebih, harus menyingkirkan pemain lain.
ADVERTISEMENT
Pelaku pasar juga harus mempertimbangkan berbagai hal sebelum memasuki sebuah Industri, di antaranya pemilihan bidang industri yang akan digeluti, memperkirakan berapa banyak pemain yang bermain dalam industri tersebut, berapa banyak konsumen/target pasarnya, serta mengukur peluang untuk bisa bertahan di industri tersebut. Game Theory membantu pebisnis dalam menentukan pilihannya.
Setiap industri pasti memiliki perputaran uang dengan besaran jumlah yang berbeda-beda. Berdasarkan data dari Yahoo Finance
Sumber : Yahoo Finance
Selain itu para pelaku pasar juga harus mempertimbangkan gerakan lawan apakah menguntungkan atau membahayakan bagi kelangsungan usaha mereka dengan berbagai pilihan yang ada. Pelaku pasar juga harus mempertimbangkan segala kemungkinan agar pilihan yang dipilih memberikan keuntungan yang optimal bagi mereka, tetapi dalam dunia bisnis penuh dengan ketidakpastian, sehingga konsep Game Theory yang paling tepat untuk merepresentasikan kondisi ini disebut Prisoner’s Dilemma.
ADVERTISEMENT
Prisoner's Dilemma dapat dicontohkan seperti dua orang tahanan yang saling diisolasi di tempat terpisah diberikan pilihan untuk mengaku atau tidak mengaku dengan konsekuensi yang sudah diberitahu sebelumnya. Sebut saja A dan B, jika A dan B mengaku maka akan mendapat hukuman 5 tahun penjara, jika A dan B tidak ada yang mengaku maka akan mendapat hukuman 1 tahun penjara, dan jika A mengaku sedangkan B tidak mengaku maka A akan bebas dan B akan ditahan selama 20 tahun. Maka setiap keputusan yang akan dipilih akan berdampak pada orang lain. Pada konsep Prisoner's Dilemma hanya terdapat dua pemain, namun konsep berpikirnya dapat digunakan dalam dunia bisnis yang lebih kompleks.
Kondisi dunia bisnis berbeda halnya dengan dua orang tahanan seperti yang dicontohkan tadi, tahanan tersebut dalam kondisi tidak bisa saling berkomunikasi. Pada dunia bisnis jika pemain yang bermain sedikit bisa saling berkomunikasi dan menetapkan keadaan ideal mereka, namun dalam keadaan pemain yang banyak dan tidak bisa mewujudkan koalisi untuk menetapkan keadaan ideal maka persaingan tidak bisa dihindari dan berujung pada persaingan "berdarah-darah" seperti halnya pada serial Squid Game karena saling memiliki pemikiran untuk menjadi satu-satunya pemenang dalam permainan tersebut.
ADVERTISEMENT