Konten dari Pengguna

Kerusakan Jalan Daerah di Indonesia Sering Terjadi, Apa Solusinya?

Faber Gavriel Halomoan Hutagalung
Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan
1 September 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faber Gavriel Halomoan Hutagalung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan rusak menjadi hal yang identik ketika memasuki kawasan daerah di Indonesia. Keidentikan tersebut sebenarnya membawa sisi negatif bagi fungsi jalan itu sendiri. Jalan merupakan faktor utama yang mendukung mobilitas atau pergerakan dari suatu daerah ke daerah yang lainnya, oleh karena itu sudah sebaiknya dilakukan penyediaan jalan yang baik.
ADVERTISEMENT
Dengan data 61,11% jalan provinsi serta 53,01% jalan kabupaten/kota dinyatakan dengan kondisi yang tidak mantap, menunjukkan perlu adanya perbaikan infrastruktur jalan secara menyeluruh. Maka dari itu, penelitian dari penggunaan bahan jalan yang tepat menjadi hal yang fundamental untuk mengatasi situasi tersebut.
Beban berlebih yang diakibatkan oleh kendaraan seperti truk dan bus menjadi penyebab utama kerusakan jalan. Peraturan untuk membatasi kendaraan yang melewati jalan daerah seperti tidak ada ataupun dilaksanakan.
Padahal, membatasi kendaraan merupakan upaya yang efektif untuk merawat dan mencegah jalan dari kerusakan. Hal tersebut juga seperti tidak mungkin diberlakukan mengingat jalan daerah merupakan jalan yang banyak dilewati bus dan truk bermuatan yang sebenarnya merupakan fungsi utama jalan yaitu mempermudah mobilitas dan juga mendukung perkembangan ekonomi nasional. Jalan bukan hanya mempermudah orang berpindah, melainkan juga memudahkan barang berpindah sehingga membantu pergerakan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Umumnya, penggunaan aspal sangat marak untuk perkerasan jalan di daerah. Kemudahan penggunaan aspal menjadi daya tarik untuk daerah-daerah dan hampir seluruh ruas jalan memakainya, ditambah aspal mempunyai kehalusan permukaan yang baik sehingga meningkatkan kenyamanan saat berkendara.
Di balik semua keunggulannya, aspal rentan rusak jika kendaraan di atasnya melebihi beban maksimal yang dapat ditanggung, padahal struktur jalan yang kuat adalah hal yang fundamental bagi jalan daerah mengingat bermacam kendaraan melewati jalan tersebut.
Solusi seperti membatasi kendaraan yang lewat mungkin efektif jika dilakukan di perkotaan, tetapi tidak untuk jalan daerah yang di mana akan mengurangi fungsi jalan sebenarnya. Oleh karena itu, penting untuk mencari perkerasan jalan selain aspal yang bisa menampung kendaraan-kendaraan besar seperti truk bermuatan dan bus
ADVERTISEMENT
Mengganti aspal dengan bahan yang lebih kuat seperti beton akan membantu mengurangi kerusakan jalan. Shirley L. Hendarsin (dalam Maudiawan Mubarak, Rulhendri, Syaiful, 2020:2) menyatakan bahwa beton masuk ke dalam jenis perkerasan kaku (rigid pavement) karena menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya dan memungkinkan untuk menggunakan tulangan sebagai elemen penguat beton. Bahan pengikat dan tulangan menambah nilai kuat tekan dan tarik sehingga beton lebih kuat untuk menahan beban berat seperti truk bermuatan dan bus.
Ketahanan beton ini dapat menahan jalan dari terjadinya kerusakan, sehingga membutuhkan rentang waktu yang lama untuk memperbaiki beton. Untuk jalan daerah, beton juga mempunyai kelebihan seperti mudah untuk dicetak sehingga memberi kemudahan bagi pengerjaan beton yang dapat disesuaikan dengan bentuk dan kontur jalan daerah.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa beton merupakan perkerasan jalan yang dapat menjadi solusi dari kerusakan jalan daerah yang marak terjadi. Menggunakan beton atau perkerasan jalan kaku (rigid pavement) untuk jalan dapat memberikan infrastruktur yang kuat.
Walaupun permukaan beton tergolong keras dan kasar, tetapi kekuatan dan ketahanan beton merupakan hal yang dibutuhkan untuk jalanan di daerah. Penyediaan infrastruktur yang kuat seperti ini dapat memberi masyarakat kemudahan dalam bermobilisasi dan juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
Solusi seperti ini memberikan keuntungan di berbagai aspek, nilai dan fungsi jalan akan tetap berjalan dan terlaksana sehingga tidak mengurangi mobilitas dan tidak menghambat perkembangan ekonomi nasional.
Sumber :
Pandey, V, Sisca. (2013). Kerusakan Jalan Daerah Akibat Beban Overloading. Tekno Sipil, 11(58)
ADVERTISEMENT
Maudiawan Mubarak, Rulhendri, Syaiful. (2020). Perencanaan Peningkatan Perkerasan Jalan Beton Pada Ruas Jalan Babakan Tengah Kabupaten Bogor. Jurnal Rekayasa Sipil, 9(1), 1-13.