Konten dari Pengguna

Seberapa Pentingnya Kita Mempelajari DNA?

Gede Pranawiditia
Humas BRIN - Kawasan Bali
22 Agustus 2022 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gede Pranawiditia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

DNA

ADVERTISEMENT
Mahluk hidup yang ada di dunia ini semuanya memiiki ciri khas masing-masing. Baik manusia, hewan, dan tumbuhan tidak ada yang benar-benar sama walaupun semua terlihat sama.
ADVERTISEMENT
Untuk melihat perbedaan terhadap mahluk hidup paling mudah adalah melihat bentuk fisik dari mahluk tersebut. Namun ada juga cara yang lebih sahih untuk melihat persamaan dan perbedaan mahluk hidup kita dapat mengetahuinya melalui Gen atau DNA dari masing-masing mahluk hidup.
Setiap mahluk hidup membawa DNA-nya masing-masing, oleh karena itu salah satu upaya untuk mengenal individu lebih lanjut adalah dengan mempelajari DNA-nya. Sebelum mengetahui mengapa penting mempelajari DNA, kita perlu mengetahui apa itu DNA.
DNA (Asam deosiribonukleat) lebih dari sekedar sekelompok nukleotida yang terorganisir dengan membentuk struktur heliks ganda. DNA dan strukturnya menjadi dasar dalam memahami evolusi dengan mempelajari DNA pada tingkat molekuler,
DNA disusun dengan polimer yang terdiri dari monomer yang disebut nukleotida. Terdapat empat nukleotida yang berbeda: A (adenin), C (sitosin), G (guanin), dan T (timin). Nukleotida adalah blok pembangun DNA - seperti huruf-huruf kalimat.
ADVERTISEMENT
Nukleotida dapat diatur dalam berbagai cara yang dapat mengubah fungsi keseluruhan untai DNA. Molekul DNA dikemas dalam kromosom dan menyimpan informasi genetik. Setiap individu memiliki urutan dan susunan kromosom, gen, dan alel yang berbeda (varian terhadap gen). Pola unik dari materi genetik menjadi dasar untuk mengekstrak informasi tentang terbentuknya suatu organisme.

Kayu Keruing

Buah dari Tanaman Kayu Keruing. Foto oleh Gede Wawan Setiadi
Kayu Keruing atau dengan nama latin Dipterocarpus tempehes Slooten merupakan salah satu tanaman hutan hujan asli dari pulau Kalimantan. Dikutip dari daftar merah IUCN, Kayu Keruing merupakan tanaman yang terancam punah. Kayu keruing memiliki nilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat perahu, perabotan rumah tangga, dan bahan bangunan rumah. Selain kayu keruing yang bernilai ekonomis, tanaman kayu keruing dapat digunakan sebagai tanaman obat untuk bahan biofarmaka.
ADVERTISEMENT
Dengan statusnya yang tercancam punah maka tanaman kayu keruing perlu dilestarikan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh para peneliti adalah dengan mengambil beberapa spesimen tanaman kayu keruing dan melakukan konservasi. Salah satu lokasi konservasi kayu keruing berada di Kebun Raya Bali.

Apilikasi DNA

Menurut Ni Kadek Erosi Undaharta sebagai salah seorang peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), saat ini DNA memiliki beberapa aplikasi dibanyak bidang dan menjadi sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan. Mempelajari DNA akan membuka peluang di banyak bidang penelitian seperti rekayasa genetika, DNA barcoding, dan pengurutan informasi sehingga menjadikan penelitian pada DNA menjadi semakin diminati.
Erosi mengatakan pada tumbuhan, DNA menjadi sangat penting dalam mengidentifikasi suatu spesies dengan menggunakan potongan DNA pendek yang disebut barcode DNA. Salah satu aplikasi DNA pada dunia pertanian sebagai penanda molekuler, dimana DNA digunakan untuk mengidentifikasi tanaman serta pada kloning gen sifat agronomi penting dan pemuliaan.
ADVERTISEMENT
"Mempelajari DNA telah dilakukan sebagai salah satu upaya perlindungan sumber daya genetik, yaitu pada jenis keruing. Analisis DNA tanaman keruing melalui penelitian molekuler pada tingkat genom salah satunya genom kloroplas (chloroplast genome). Genom kloroplas sangat informatif dalam mengidentifikasi spesies, implikasi filogenetik dan analisis genetik populasi. Bahkan melalui genome kloroplas dapat memahami sejarah evolusi filogenetik genotype khususnya pada keruing.", tutur Erosi.

Konservasi DNA

Selain upaya konservasi secara konvensional, para peneliti juga melakukan upaya konservasi DNA dengan mengambil data genom dari tanaman kayu keruing. Dengan memiliki data genom, para peneliti dapat melakukan untuk mengembangkan populasi tanaman kayu keruing, menganalisis perbedaan genetik, dan melakukan studi rekaya genetika.
Sampel daun digunakan untuk mendapatkan DNA dari tanaman kayu keruing. Para peneliti Indonesia bekerjasama dengan peneliti dari negeri Tirai Bambu dalam meneliti struktur DNA. Setelah melakukan uji DNA, hasil dari pengujian tersebut disimpan di dalam bank DNA di Biodiversity Genomics Team herbarium (BGT), Nanning, China.
ADVERTISEMENT

Layanan Pengujian BRIN

Bagi teman-teman pembaca yang ingin melakukan pengujian terkait tentang identifikasi tanaman / penelitian terkait DNA dapat mengakses laman jasa layanan sains di https://elsa.brin.go.id/ (igp)