Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sakralnya Menulis Dalam Perspektif Mahasiswa
22 Desember 2023 15:28 WIB
Tulisan dari I Gede Sutrawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” Pramoedya Ananta Toer (Novelis Indonesia).
ADVERTISEMENT
Kutipan tersebut tentunya tidak asing terdengar bagi mahasiswa saat ini. Menulis adalah kegiatan rutin yang dilakukan mahasiswa sebagai salah satu cara pemenuhan tugas kelulusan dalam jenjang universitas. Dengan demikian, kemampuan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh mahasiswa. Sehingga dalam konteks yang lebih luas, menulis sangat penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Pada dewasa saat ini, menulis termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit dipelajari. Hal tersebut dikarenakan keterampilan menulis membutuhkan keterampilan lainnya, seperti menyimak, berbicara, dan membaca. Sehingga, jika ingin menekuni keterampilan menulis perlu adanya kegiatan berkelanjutan. Menulis ini menjadi salah satu sarana yang harus dilakukan pada era saat ini khususnya dalam dunia akademis.
Bagi dunia akademis menulis adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan. Banyak output menulis dalam lingkup akademis, seperti skripsi, opini, berita, jurnal ilmiah, essay, dan lainnya. Namun bagi saya, menulis hanyalah hobi yang dilakukan pada waktu sengang. Dengan menulis, saya dapat menyalurkan ide atau gagasan, serta kritik. Tulisan bagi saya menjadi sarana yang efektif dalam menyikapi permasalahan sosial, serta bernegara dalam kehidupan yang ada di sekitar kita. Selain itu, banyak orang besar yang menuliskan pemikirannya sehingga dunia melihat dan terpengaruh oleh tulisannya. Menulis adalah tempat untuk menyimpan pengetahuan dan membagikanya kepada orang lain agar lebih bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Menulis bagi sebagai seorang mahasiswa adalah hal yang sangat penting. Di tengah era digitalisasi, kemampuan menulis menjadi cara bagi setiap mahasiswa atau penulis dalam menuangkan ide atau gagasannya. Namun sayang, Rendahnya minat menulis berdampak pada masa depan bangsa Indonesia. Data dari PISA (Programme for International Student Assesment) menyebutkan 65 negara yang menjadi sample penelitian, Indonesia menempatiurutan 64 (2012). Sedangkan UNESCO (2012) menyebutkan indeks literasi Indonesia hanya mencapai 0,001 atau setiap 1000 penduduk hanya ada satu orang yang memiliki kemampuan literasi yang baik. Central Connecticut State University berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" (2016) menyatakan Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61negara. Berdasarkan survei yang dihimpun oleh Center for Strategic dan International Studies (November 2017) menyebutkan bahwa generasi Y (millenial) memiliki indeks minat menulis yang rendah (0.8 %). Rendahnya minat menulis tersebut akan menjadi polemik di masa depan.
ADVERTISEMENT
Proses perkuliahan yang kurang kreatif dan inovatif berdampak pada kemampuan mahasiswa dalam menulis. Sehingga luaran perkuliahan yang dihasilkan masih kurang optimal. Sehingga kedepannya, pemerintah bisa menciptakan kurikulum yang dapat mengoptimalkan kemampuan mahasiswa dalam menulis. Pihak universitas juga harus memberikan pengawasan terhadap kinerja dosen dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif.
Ada beberapa pepatah yang mungkin sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti gajah mati meninggalkan gading, dan harimau mati meninggalkan belang. Dari kedua pepatah tersebut, dapat kita pahami bahwa sebuah tulisan tetap akan dikenal sepanjang masa, tetap dipakai dan dijadikan sebagai bahan rujukan bagi generasi mendatang, Itulah kenapa mahasiswa harus menulis.
Maka dripada itu, mulailah untuk menulis. Menulis dengan menyatukan hati dan pikiran terlebih dahulu sehingga tulisannya dapat menemui pembaca. Ayo menulis untuk wujudkan Indonesia sebagai negara dengan literasi tinggi dan mencegah disinfromasi.
ADVERTISEMENT