Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Membangun Eksistensi Lewat PESO Di Era Digital
30 Juni 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu yang sedang popular diterapkan saat ini yaitu penggunaan metode PESO (Paid Media, Earned Media, Shared Media, dan Owned Media). PESO ini menjadi salah satu taktik dalam strategi komunikasi yang bisa diterapkan Humas. Sebagaimana diketahui bahwa Humas harus memiliki strategi dan taktik dalam menyampaikan berbagai informasi.
Model PESO sendiri dikembangkan oleh Gini Dietrich. Model ini menambah kedetailan dari taktik yang dilakukan Humas.
Model ini dikembangkan oleh para praktisi agar Humas beradaptasi dengan perkembangan dunia digital. Penggunaan model PESO ini dianggap lebih efektif karena yang diukur bukan hanya mengukur dari sisi media konvensional, melainkan platform lainnya juga ikut memengaruhi.
Jika selama ini marketing atapun Humas mengenal adanya marketing mix yang didalamnya ada 4P (Promotion, Place, Product, and Price). Sehingga dengan adanya PESO menambah khasanah baru bagi kehumasan.
ADVERTISEMENT
Penerapan PESO dapat diawali dengan Owned Media. Owned media identik dengan komunikasi internal. Yang mana pada bagian ini Humas dapat mengelola kanal medianya sendiri dalam menyampaikan informasi. Diantaranya kanal media sosial (facebook, instagram, X / Twitter, Youtube, TikTok), website, podcast, majalah internal.
Owned media sendiri harus terus dirawat dan diperbaruhi untuk mendapatkan engagement dari masyarakat. Konten pada owned media dapat diposting setiap harinya. Ada hal yang terpenting bagi Humas tetap memelihara dan mengupdate website karena menjadi rujukan instansi atau perusahaan. Masyarakat mencari informasi terkait keberadaan atau eksistensi instansi bisa melalui website tersebut.
Dalam membangun eksistensi tentu saja seorang Humas tidak harus mengeluarkan biaya lebih terlalu mahal, karena dapat memanfaatkan website dan/atau blog instansi atau perusahaan.
ADVERTISEMENT
Apalagi menurut laporan We Are Social pada databoks, di Bulan Januari 2024 ada 185 juta individu pengguna internet di Indonesia, setara 66,5% dari total populasi nasional yang berjumlah 278,7 juta orang.
Selanjutnya yang terpenting yaitu Earned Media. Earned media adalah ketika para pengikut atau followers melakukan respon terkait layanan, merek atau produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Bentuk respon bisa melalui retweet, likes, shares ataupun aktivitas viral lainnya.
Kesemuanya ini dapat diciptakan melalui liputan media, kutipan artikel, wawancara, ulasan, atau kegiatan lain yang merekomendasikan merek atau layanan terkait, liputan yang dapat dari media besar, kutipan artikel, wawancara, ulasan dari pengguna, hingga komentar positif pada konten media sosial perusahaan atau instansi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, earned media dapat dilakukan dengan membuat tulisan untuk disebarluaskan ke media/jurnalis. Atau, mengirimkan produk untuk mendapat ulasan dari influencer secara gratis.
Selanjutnya yang ada namanya Shared Media. Berbicara mengenai konten perusahaan yang secara sukarela dibagikan oleh pengguna lain melalui media sosial, di mana konten tersebut dikomentari dan juga dibahas. Perusahaan atau instansi memiliki pengaruh yang sangat kecil dalam hal ini, pengaruh terbesar ada pada publik. Media ini memiliki persamaan dengan earned media yang diterima, bentuk media ini juga harus “diperoleh”.
Selanjutnya paid media dikenal dengan media yang berbayar. Bisa berupa sponsorship, advertorial, maupun media placement. Paid media disini juga tercakup dalam iklan media sosial seperti Facebook, Instagram, X atau yang dulu dikenal twitter dan platform media sosial lainnya. Iklan juga bisa dipasang di berbagai media cetak atau online.
ADVERTISEMENT
Media berbayar ini bertujuan untuk menjangkau target konsumen dengan kriteria tertentu yang mengharuskan sebuah perusahaan atau instansi mengeluarkan sejumlah uang.
Keempat kategori PESO masing-masing memiliki kelebihan serta kelemahan. Oleh karena itu sebaiknya Humas melakukan integrasi terhadap rencana-rencana pemasaran dan juga kehumasan. Tidak hanya satu kategori, tetapi Humas melibatkan keempat kategori PESO.
Dengan PESO ini dapat membangun perencanaan kehumasan yang lebih terukur, terjangkau dan memenuhi target baik jangka pendek maupun panjang. Selain itu, eksistensi program kehumasan juga dapat terwujud utamanya di era digital.
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
Jabatan : Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur